Pilpres 2019

Setelah Ada Putusan MK, Kubu Prabowo Sebut Akan Ajak Partai Koalisi Jokowi Bergabung di Pemerintahan

Andre Rosiade menanggapi pernyataan Jokowi yang ingin mengajak partai oposisi bergabung mendukung pemerintah

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/Devina Halim)
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat menemui wartawan setelah acara diskusi di Gedung KOMINFO, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi terbuka apabila partai politik oposisi ingin bergabung dengan partai politik pendukung pemerintah di periode 2019-2024.

Partai politik oposisi yang diutamakan adalah yang dipimpin Prabowo Subianto, yakni Gerindra.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Jokowi mengaku membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bekerja sama membangun Indonesia.

“Sangat tidak mungkin bagi kami untuk membangun negara sebesar Indonesia sendirian. Kami membutuhkan kerja bersama,” lanjutnya.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, kemudian memberikan tanggapannya terkait pernyataan Jokowi itu.

Ia mengatakan Gerindra saat ini tengah fokus menyiapkan persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Andre Rosiade mengaku belum memikirkan sama sekali soal kesempatan bergabung dengan partai pendukung pemerintah.

"Ya fokus kami sekarang masih di MK. Kami fokus menghadapi gugatan yang akan kami ajukan ke MK. Belum terpikir sedikitpun soal bergabung," ujar Andre Rosiade dikutip TribunJakarta.com, pada Kamis (13/6/2019).

Andre Rosiade malah meyakini Prabowo Subianto yang akan memenangkan sidang sengkita Pilpres 2019 di MK.

Ia lantas mengatakan jika hal tersebut terjadi, maka pihaknya yang akan mengajak Jokowi bergabung bukan sebaliknya.

Baca juga :

Tim Jokowi-Maruf Sambangi Mahkamah Konstitusi, Serahkan Lampiran Jawaban atas Gugatan Prabowo-Sandi

Jelang Sidang Mahkamah Konstitusi, Prabowo Beri 5 Imbauan Damai untuk Pendukungnya, Percaya Pemimpin

"Kami yakin Insya Allah Pak Prabowo yang menang di MK. Nanti kami yang mengajak koalisi ke kami. Bukan kami diajak ke sana. Tapi Insya Allah kami yang mengajak mereka gabung ke kami nanti setelah (sidang) MK," lanjut dia.

Andre Roside menilai wajar pernyataan Jokowi tersebut.

Andre mengatakan jika menang di MK, Jokowi tentu ingin koalisi pemerintahannya ke depan sangat kuat.

Karena itu, ia menilai Jokowi ingin terus menambah kekuatan di dalam koalisinya ke depan agar pemerintahan berjalan efektif.

"Beliau merasa sebagai pemenang. Tentu beliau ingin mengajak teman-teman. Saya rasa itu hal biasa dalam politik. Bahwa ingin menambah teman di koalisi, di barisan. Hal itu yang biasa dalam politik untuk menambah kekuatan ya. Kami maklumi, itu hak beliau," tutur Andre.

Soal Usul Pembubaran Koalisi, Andre Rosiade Singgung Kursi Menteri di Reshuffle Kabinet 

Andre Rosiade mengaku bingung dengan usul pembubaran koalisi oleh Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik.

Sebelumnya Rachland Nashidik sempat mengusulkan pembubaran koalisi di laman Twitter resminya. 

Adanya usulan pembubaran koalisi itu  lantas mendapatkan tanggapan dari Andre Rosiade. 

Baca juga :

Terima Perbaikan Permohonan PHPU Tim Hukum Prabowo-Sandi, Jubir MK: Hakim yang Akan Menilai

Tim Prabowo-Sandi Singgung Keberadaan Maruf Amin di Bank Syariah, Dirinya Akui Bukan Karyawan

Melansir program acara Kompas Pagi di kanal YouTube Kompas Tv pada Selasa (11/6), Andre Rosiade menuturkan koalisi kubu Prabowo - Sandiaga Uno masih dibutuhkan.

Koalisi tersebut dibutuhkan karena pihak mereka tengah dalam proses gugatan hasil pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.

Tak hanya itu, menurut Andre Rosiade, saat ini kondisi koalisi kubu Prabowo-Sandiaga juga masih solid.

"Koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih solid bersama-sama BPN untuk mempersiapkan materi gugatan dan lain-lain," jelas Andre Rosiade.

Dengan adanya koalisi yang masih dibutuhkan tersebut maka Andre Rosiade bingung dengan usul pembubaran koalisi oleh Wasekjen Demokrat.

"Saya juga bingung kenapa Rachland Nashidik mengeluarkan pernyataan itu," aku Andre Rosiade.

Andre Rosiade menilai, usulan pembubaran koalisi oleh Rachland Nashidik mungkin saja dilontarkan karena berharap mendapatkan kursi menteri di reshuffle kabinet Juni dan Juli 2019.

"Mungkin saja Bang Rachland Nashidik ingin sekali keluar dari koalisi dengan harapan mendapatkan kursi menteri di bulan Juni - Juli 2019 ini," tutur Andre Rosiade.

"Silahkan tanyakan ke beliau. Yang jelas BPN Prabowo-Sandi dan partai koalisi yang lain masih merasakan koalisi ini dibutuhkan untuk mengawal proses gugatan di MK," jelas Andre Rosiade.

Subscribe official YouTube Channel

Baca juga:

TERPOPULER - Sosok Barbie Kumalasari yang Mengaku Bisa Berhubungan Suami Istri 8 Kali Sehari

Kembali Berjualan, Pedagang Rujak Cingur yang Viral Beberkan Perjalanan Panjang Usahanya

Kode Booking Terbukti Bodong; Ratusan Calon Penumpang Akhirnya Gagal Terbang

8 Fakta Penganiayaan Sadis di Jalanan Balikpapan, Sama-sama Tuna Rungu hingga Tak Peduli Ada Warga

Detik-detik Insiden Kapal Karam di Sungai Mahakam, Penumpang Tercebur hingga Mobil Hanyut

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Yakin Prabowo Menang, Gerindra Ajak Parpol Pendukung Jokowi Bergabung

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved