Fadli Zon Ungkap Alasan Menolak Koruptor Ditempatkan di Pulau Terpencil, Salah Satunya soal Keadilan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkap sejumlah alasan dirinya tidak setuju dengan wacana penempatan koruptor di pulau terpencil.
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua DPR Fadli Zon tidak setuju dengan wacana penempatan koruptor di pulau terpencil.
Fadli Zon mengatakan kasus kaburnya Setya Novanto harus dikaji secara komprehensif.
"Saya kira perlu ada kajian yang mendalam, karena sering kali kita mau mengambil gagasan ide dari sebuah peristiwa. Ini harusnya lebih holistik," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
"Jadi menurut saya yang paling penting itu bagi mereka yang berada di tahanan pun harus diberikan keadilan, harus diberikan kemanusiaan," katanya.
Selain itu ia pun mengungkap permasalahan kelebihan penghuni di Lapas yang hingga kini belum selesai.
Jumlah Lapas dengan jumlah narapidana tidak sebanding.
Dengan mengkaji secara komprehensif, solusi untuk menyelesaikan permasalahan Lapas tidak dilakukan secara tambal sulam.
"Jadi over kapasitas ini menurut saya yang menajdi masalah besar sekarang. Kalau kita bisa menangani ini harus penanganan nya itu jangan tambal sulam, ada kejadian bikin ini," katanya.
Sebelumnya usulan menempatkan narapidana kasus korupsi dipulau terpencil diutarakan Menkopolhukam Wiranto.
Bahkan tidak hanya Napi kasus korupsi, Wiranto juga mewacanakan Napi kasus narkotika dan terorisme juga ditempatkan di pulau terpencil.
Usulan Wiranto
Menko Polhukam Wiranto menyatakan pemerintah mempertimbangkan membangun lapas di pulau terpencil di Indonesia yang akan diisi para narapidana kasus kejahatan luar biasa seperti korupsi, narkotika hingga terorisme.
Wiranto menilai, jika lapas dibangun di pulau terpencil, tidak akan ada lapi napi yang keluyuran.
"Kalau mau ngelayap masa mereka (napi) mau renang? Oleh karena itu pemikiran ada cuma masih perlu dukungan. Kalau di pulau kan masa mau renang atau nyewa perahu, kan gak mungkin," tegas Wiranto, Senin (17/6/2019).
Baca juga :
Chat Napi Nusakambangan dan Driver Ojek Online Viral, Kalapas Langsung Cek Isi Lapas, Ini Temuannya
Nasib Setya Novanto Dipindah ke Gunung Sindur, Diawasi 350 CCTV hingga Tak Bisa Dijenguk Sebulan

Wiranto menjelaskan kedepan dalam pembangunan lapas harus dipikirkan bagaimana membangun lappas yang notabene nyaris dari kegiatan yang langsung berhubungan dengan publik.
Mengapa? Ini karena lapas yang ada hampir di semua kota merupakan peninggalan Belanda. Dimana ketika itu, lapas memang diletakkan di pinggiran kota.
Namun seiring perkembangan zaman, kini lapas yang dulunya ada di daerah pinggiran malah menjadi masuk dalam areal kota.
"Belanda dulu pas menjajah Indonesia, lapas itu ditaro di pinggiran kota, seperti Cipinang dan Sukamiskin. Di Bali, Makassar, Manadi juga sama. Sekarang lapas itu dekat dengan aktivitas publik hingga terjadi seperti ini banyak (napi) bolos keluar, ada transaksi narkoba yang cuma lempar-lemparan via tembok. Kalau di pulau kan tidak mungkin," kata dia.
Rencana membangun lapas di pulau terpencil ini muncul atas insiden plesirnya terpidana kasus korupsi e-KTP yang juga mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin Bandung.
Baca juga :
Viral Video Kekerasan pada Narapidana di Nusakambangan: Kalapas Akhirnya Dinonaktifkan
Bukan Kabur dari Nusakambangan, Johny Indo Ungkap Hal yang Paling Disesali dari Masa Lalunya
Berdasar sebuah foto yang kini viral, diketahui Setya Novanto malah berada di toko bangunan di padalarang bersama dengan istrinya. Di foto itu, Setya Novanto menggunakan topi.
Kini sebagai antisipasi kembali plesirnya Setya Novanto, sejak beberappa hari lalu, Setya Novanto telah dipindah ke Lapas Gunung Sindur yang memiliki keamanan khusus.
(Taufik Ismail)
Subscribe official Channel YouTube:
BACA JUGA:
Sandra Dewi Hamil Besar tapi Unggahannya Ini Bikin Protes Rekan Selebriti Lain, 'Still Size S'
Hary Tanoesoedibjo Dikabarkan Beli Rumah Seharga Rp 119 Triliun Milik Donald Trump di Beverly Hills
Isu Polri Bakal di Bawah Kementerian, Mantan Kapolda Kaltim Ini Usul Kalau Mau Buat Kementerian Baru
Cemburu, Pria Ini Bakar Istrinya Hidup-hidup, Sempat Dirawat Tapi Akhirnya Meninggal Dunia
Sama-sama Menderita Penyakit Mematikan, Jody Super Bejo Ajak Agung Hercules Saling Mendoakan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fadli Zon Tidak Setuju Usulan Koruptor Ditempatkan di Pulau Terpencil