Pasutri Tasikmalaya Pungut Biaya Saat Adegan Amoral ke Anak SD, Sempat Kabur ke Kampung Terpencil
Pasangan suami istri atau pasutri di Tasikmalaya berani membujuk para bocah untuk melihat mereka live adegan amoral.
TRIBUNKALTIM.CO - Pasangan suami istri atau pasutri di Tasikmalaya berani membujuk para bocah untuk melihat mereka live adegan amoral.
Mereka berinisal ES dan LA, pasangan yang berusia 24 tahun.
Pasutri itu disebut membiarkan para bocah untuk menonton lewat jendela yang terbuka.
Kini, diketahui pekerjaan pasutri itu adalah buruh tani.
Setelah kelakuannya terendus warga, mereka pun kabur ke kawasan terpencil di kampungnya.
Mereka kemudian hidup di sebuah kebun yang mereka garap untuk bertani.

Kemudian, polisi pun memberitahu pihak keluarga pasutri terkait perbuatan yang mempertontonkan live hubungan intim kepada para bocah.
Setelah sepekan sejak pelariannya, pasutri itu akhirnya datang ke kantor polisi, Mapolsek Kadipaten.
"Mereka tinggal di kebun selama sepekan, setelah diinformasikan ke keluarga ada panggilan dari kami, sepekan kemudian yang bersangkutan datang ke Polsek," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro kepada wartawan Tribun Jabar.
Lalu, polisi pun segera mengamankan mereka.
Kini, mereka pun ditahan di Mapolres Tasikmalaya Kota.
Berdasarkan pengakuannya, pasangan suami istri itu justru membantah tuduhan atas perbuatan mereka.
Walaupun sudah dicecar polisi, pasutri itu tetap kukuh tak mengaku.
"Mereka masih menjalani pemeriksaan dan hingga saat ini tidak mengakui perbuatannya," ujar AKP Dadang Sudiantoro.

Walaupun tak mengaku, polisi sudah mengantongi bukti berupa pengakuan enam bocah yang menjadi korban.
"Mereka mengaku disuruh beli rokok, kopi atau mi instan agar bisa menonton," ujarnya.
Pasutri Menangis di Depan Polisi