Pasutri Tasikmalaya Pungut Biaya Saat Adegan Amoral ke Anak SD, Sempat Kabur ke Kampung Terpencil
Pasangan suami istri atau pasutri di Tasikmalaya berani membujuk para bocah untuk melihat mereka live adegan amoral.
Saat diperiksa oleh polisi, LA menangis sesegukan sementara ES terlihat lesu.
Tak hanya itu, LA juga sempat jatuh pingsan di depan pintu sel dan harus dibopong anggota polisi.
Ketika digiring menuju sel tahanan, pasutri yang bekerja sebagai buruh tani itu beberapa kali mogok.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Polisi Dadang Sudiantoro mengatakan pihaknya telah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan telah menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Berdasarkan keterangan saksi, pasutri itu meminta bocah SD mengumpulkan uang.
Uang tersebut digunakan untuk membeli kopi dan rokok.
"Keduanya mengajak menonton pada anak-anak untuk saat mereka berhubungan badan syaratnya iuran membeli kopi dan rokok," katanya saat ditemui di Mapolresta, Selasa (18/6/2019) petang.
Pihaknya tengah mendalami motif pasutri melakukan hal tersebut.
Menurut Dadang, terdapat enam korban yang melihat adegan tesebut sekali.
"Kemudian informasi bahwa ada dampak anak balita berusia 3 tahun yang nyaris jadi korban anak-anak yang menonton itu, kami masih dalami," ucapnya.
Ia mengatakan anak-anak melihat hubungan intim pasutri itu melalui jendela yang sengaja dibuka.
"Saat kelakuan mereka diketahui dan mulai ramai di masyarakat mereka meninggalkan rumah tapi seminggu kemudian datang ke Polsek lalu kami amankan," tuturnya.
Akibat perbuatannya, keduanya akan dikenai sanksi pidana Pasal 36 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan diancam 10 tahun penjara.
Awal Mula Kelakuan Pasutri Terbongkar
ES dan LA mempertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah anak SD yang menetap di sekitar rumahnya.
Selain itu, pasutri tersebut mematok harga bila ingin menonton adegan ranjang mereka.