Atasi Banjir Jangka Panjang di PPU, DPRD Usulkan Bangun Drainase Besar
DPRD PPU mengusulkan agar pemerintah daerah melalui Bapelitbang mulai memikirkan untuk antisipasi banjir jangka panjang.
Penulis: Mir | Editor: Januar Alamijaya
Ia juga mengatakan bahwa di Babulu yang selama ini juga sering banjir juga meminta kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan untuk melakukan pembersihan saluran primer. Bila selama ini dilakukan pembersihan 4 tahun sekali, maka maksimal 2 tahun sudah dilakukan pembersihan.

“Kalau warga yang diharapkan melakukan pembersihan kan tak mungkin, karena lebarnya saja 7 meter,” ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya, banjir yang merendam berbagai kawasan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), hingga Selasa (4/6/2019) masih belum surut. Bahkan pagi hari tadi, tingginya mencapai pinggang orang dewasa.
Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU mendata, sedikitnya 10 rumah mengalami kerugian dan dampak akibat rendaman air di kediaman mereka.
"Banjir paling parah di Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam pada RT 04, di sana ada 3 Kepala Keluarga (KK) berjumlah 16 jiwa. Masih di Kelurahan Nenang RT 13, terdapat 5 KK dengan penghuni berjumlah 23 jiwa," kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Hj Nurlaila, Selasa (4/6/2019).

Lokasi banjir lainnya berada di Desa Sesulu Kecamatan Waru pada RT 29, terdapat 2 rumah yang dihuni 5 jiwa ini harus berurusan panjang dengan genangan air.
Hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama beberapa hari belakangan memang selalu mengguyur Kabupaten PPU. Sepanjang Kecamatan Penajam hingga Kecamatan Waru harus extra waspada akibat cuaca buruk.
Banjir setinggi pinggang orang dewasa di Nenang
"Intensitas hujan yang cukup tinggi, tinggi pasut air laut, drainase terlalu kecil adalah penyebab banjir," tambah Laila.
Banyaknya sampah rumah tangga dan tumbuhan liar pun menghambat air agar segera surut. Hingga berita ini diturunkan, air sudah mulai turun lambat di beberapa titik banjir.
"Tim gabungan yaitu BPBD, Danramil Penajam beserta Babinsa langsung melakukan penanganan, menyuplai air bersih, melakukan pemantauan, pendataan, dan identifikasi lapangan di beberapa titik banjir," pungkasnya.
Banjir di Penajam berlangsung pada Jumat (28/6/2019), yang merambah ke beberapa pemukiman penduduk di Penajam, Kalimantan Timur.
Warga di Penajam yang terkena banjir ini berada di dua Rukun Tetangga (RT), tepatnya di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kali ini banjir pun merugikan para penduduk Penajam yang terkena rendaman air banjir. Di antaranya ada rumah warga yang mengalami kerusakan sebab kemasukan air banjir, perabotan rumah tangga seperti kompor, kulkas, kasur, sampai lemari kena sasaran banjir.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, Kasubid Logistik dan Peralatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Hj Nulaila, menyatakan, banjir memang selalu menerjang di dua RT Kelurahan Penajam ini.