Atasi Banjir Jangka Panjang di PPU, DPRD Usulkan Bangun Drainase Besar
DPRD PPU mengusulkan agar pemerintah daerah melalui Bapelitbang mulai memikirkan untuk antisipasi banjir jangka panjang.
Penulis: Mir | Editor: Januar Alamijaya
Persoalan yang mendasar, setiap kali hujan deras, hujan turun tiada henti dengan intensitas tinggi maka perkampungan di Penajam ini terendam banjir, paling tinggi sampai lutut orang dewasa.
"Dini hari kan hujan deras, lalu banyak air. Rumah warga jadi banjir. Setiap hujan deras selalu banjir disini," ungkapnya.
Pengamatan Tribunkaltim.co, di lokasi banjir di 2 RT wilayah Kelurahan Penajam tersebut, genangan air banjir sekitar 10 sampai 40 centimeter.
Genangan air banjir yang melanda Penajam ini belum sampai memunculkan korban jiwa, hanya saja banjir bawa dampak buruk ke warga.
Di antaranya, aktivitas sehari-hari warga jadi terganggu karena banjir, tidak bisa bergerak leluasa karena terhalang banjir.
Selain itu berbagai perabotan rumah tangga di rumah pun banyak yang terendam banjir, rugi ada barang yang rusak akibat banjir ini.
Nampak dari pengamatan Tribunkaltim.co tim relawan ada yang membantu mengangkat sebuah mesin pendingin kulkas di dapur rumah warga yang terendam banjir.
Kontan saja, kondisi kulkas yang terkena rendaman banjir pun pastinya bakal rawan rusak tak berfungsi.
Satu di antara warga Penajam yang terkena banjir ini, Nurdin, menilai, pemukimannya diterjang banjir satu alasannya.
Karena tidak dilengkapi dengan infrastruktur drainse yang cukup baik.
Rumah warga yang terendam banjir di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Jumat (28/6/2019) dini hari.
Setiap kali hujan selalu saja banjir datang, banjir terjadi, susahkan warga setempat.
Nurdin ungkapkan, pemukimannya yang di Penajam ini sangat buruk sekali sistem saluran airnya, saban hari ketika hujan, air pun meluber tidak mampu segera mengalirkan ke wilayah sungai yang lebih besar. Hujan datang, banjir terjadi.
Air hujan melimpah, saluran air pun meluap, lari ke daratan hingga membuat genangan menjadi banjir, masuk ke rumah warga, jadi terkena dampak banjir, rugi bermacam-macam.
Nurdin pun sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk segera ikut peduli, bertindak melakukan terbosan jitu atasi banjir di pemukiman warga Penajam.