Atasi Banjir Jangka Panjang di PPU, DPRD Usulkan Bangun Drainase Besar

DPRD PPU mengusulkan agar pemerintah daerah melalui Bapelitbang mulai memikirkan untuk antisipasi banjir jangka panjang.

Penulis: Mir | Editor: Januar Alamijaya
tribunkaltim.co/Heriani
Perumahan SDN 017 Kelurahan Petung Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU yang terendam banjir, Sabtu (1/6/2019) 

Satu di antaranya pemerintah Penajam Paser Utara untuk mau terpanggil ikut membantu membuat drainase atau saluran air yang layak dan memadai di pemukiman warga Penajam ini.

 "Kalau bisa sih secepatnya ada penanganan, karena paret (drainse) yang mengalirkan air ke laut itu kecil sekali, ruangnya sempit. Ada bagian yang rusak. Sampai kotoran kepiting juga banyak menumpuk disana," ujarnya.

Kejadian banjir saat usai hujan deras sudah berlangsung selama dua tahun. Sejak dua tahun lalu warga sudah menderita banjir. Warga di Penajam ini ingin sekali ada perubahan yang signikan di tempat tinggalnya.

Penderitaan warga Penajam atas bencana banjir ini tiada henti-hentinya. Terpaan banjir membawa derita duka nestapa warga Penajam ini, satu di antaranya di alami seorang ibu rumah tangga yang satu ini.

Dialah Supriyatin, yang hidup masih di rumah tinggal berstatus kontrakan. Setiap saat selalu rasakan banjir, Supriyatin harus mau hidup secara prihatin.

Rumahnya yang masih sewa ditambah kena banjir seolah semakin lengkap penderitaannya. Kala banjir melanda, Supriyatin tak bisa memasak.

Mengingat dapur di rumah kontrakkannya terbuat dari bahan kayu papan, saat ada banjir maka dapurnya pun ikut terangkat, terlepas dari tanah daratan. 

"Tidak tahu ini mau ngapain, bingung. Bingungnya nanti makan apa, tidur dimana. Kalau mengungsi, takut juga. Nanti kalau rumah kemasukan ular atau maling, bagaimana, makanya saya bela-bela tetap di rumah walau banjir begini," kata Supriyatin kepada Tribunkaltim.co.

Selain itu, ada juga warga yang kena dampak buruk akibat banjir ini. Ninis, namamnya, warga Penajam yang juga kena banjir.

Sehari-hari, Ninis melakoni sebagai pekerja tukang jahit.

Warga RT 02 yang berkumpul di beranda depan rumah mereka sembari menunggu air surut. Jumat (28/6/2019).

Ada banjir, sepi yang memakai jasa jahitannya. Genangan banjir membuat Ninis harus sibuk ungsikan berbagai perlatan jahitnya ke tempat yang aman supaya tidak basah terendam banjir.

Seharusnya Ninis bekerja fokus menggarap karya jahitan para pelanggan namun saat ada banjir, Ninis terpaksa berhenti.

Padahal usaha jahitan yang dilakoni Ninis jadi ceruk ekonomi rumah tangganya. Derita merasakan banjir, membuat Ninis menganggur, tak mendapatkan uang.

"Saya hanya bisa lanjut menjahit kalau air sudah surut. Tapi surutnya ini saya juga tidak tahu kapan," tutur Ninis kepada Tribunkaltim.co

 Di tempat terpisah, Kasubid Logistik dan Peralatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Hj Nulaila, upaya sementara dalam hal menangani banjir di Penajam tentu saja pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utra mengambil tindakan untuk pertolongan.

Tindakan awal ialah melakukan pertolongan korban banjir, pendataan, dan upaya memberi bantuan dan penyediaan lokasi yang pas untuk para korban banjir di Penajam ini.

"Kami langsung menurunkan tim untuk melakukan pemantauan, pendataan, dan identifikasi lapangan. Kami juga memenuhi kebutuhan logistik masyarakat yang terdampak seperti air minum dan makanan," katanya kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (28/6/2019).

 Dua RT yang terdampak banjir yakni RT 02 dan RT 25, masing-masing 42 Kepala Keluarga, 144 jiwa dan Kepala Keluarga sebanyak 10 jiwa.

Diungkapkannya, penyebab banjir selain karena faktor cuaca, kondisi pasut air laut cukup tinggi di point 1.3.

Selain itu, sebagian rumah warga tidak memiliki saluran pembuang serta kondisi gorong-gorong yang kecil dan kotor sehingga mengakibatkan penyumbatan.

"Kondisi saluran air atau paret dipenuhi rumput dan juga sampah sehingga menghambat aliran air," tambahnya.

Tim gabungan yang diterjunkan dalam penanganganan korban banjir di Penajam yakni BPBD, PMK/DPKP, Babinsa, Bhabinkamtibmas.

Tidak ketinggalan juga melibatkan Polsek Penajam, RT dan warga setempat langsung tanggap dengan mengamankan barang-barang berharga di dalam rumah agar jauh dari jangkauan air.

"Saat ini, air sudah mulai turun lambat di area banjir dan kami juga masih memperhatikan kondisi cuaca dan pasang surut air laut," katanya.

Memang bukan hal baru, jika hujan dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama, beberapa wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan terendam banjir.

Air yang meremdam halaman hingga masuk kedalam rumah warga tetap menghambat aktivitas sehari-hari. (*)

 

 

SEJARAH HARI INI: Tragedi Pesawat Hercules C-130 Jatuh di Medan, Lebih 100 Orang Tewas

Terungkap, Ini Alasan Yuni Shara Tak Lagi Terlihat Dekat Pria Lain Setelah Putus dari Raffi Ahmad

Vanessa Angel Akan Kembali Menjemput Rezeki di Dunia Hiburan, Milano: Ada Tawaran Kontrak Eksklusif

VIDEO Live Streaming Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, KPU Ajak Rakyat Kontrol Janji Politik

Jelang Persib vs Bhayangkara, King Eze Cedera, Ini Pilihan Paling Realistis Bagi Rene Alberts

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved