Jokowi Ungkap Perbedaan Metodenya Menentukan Menteri di Periode Kedua Ini, dengan Sebelumnya
Presiden Jokowi ungkapkan metodenya dalam menentukan posisi menteri. Yang pasti berbeda dengan periode sebelumnya.
Lalu, apakah Wapres JK dan pembantu-pembantu lainnya akan juga dilibatkan dalam periode mendatang?
"Saya kira semua yang masih bisa berkontribusi pada negara ini, apalagi Pak JK dengan pengalaman panjang di bidang politik dan ekonomi, saya kira negara ini sangat memerlukannya.
Tugas kita bersama untuk bekerja sama dan membangun negara ini," jawab Jokowi.
• Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Diprediksi Didominasi dari Tokoh Parpol, Begini Prediksi Pengamat
• Sandiaga Uno Kirim Sinyal Bakal Tolak Posisi Menteri di Kabinet Jokowi, Begini Ungkapannya
• Rekonsiliasi Terus Diupayakan, PDIP Tegaskan Arahnya Bukan Bagi-bagi Jabatan di Kabinet
Kata Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno memprediksi menteri-menteri Jokowi untuk lima tahun mendatang akan didominasi dari partai politik.
Seperti dikutip dari kompas.com, Senin (172019), Adi Prayitno mengatakan, "Kecendurungannya akan didominasi oleh menteri-menteri yang berasal dari parpol. Itu pasti karena kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019."
Selama Pemilu 2019, menurut Adi parpol dari Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang membentengi dari berbagai serangan politik.

Maka dari itu, Adi menjadi wajar jika parpol mendapatkan jatah mengisi sejumlah pos kementerian.
Menurut Adi, Jokowi pun tak bisa mengelak akan hal tersebut lantaran kesuksesannya menang di Pilpres 2019 dibantu oleh parpol koalisi.
"Partai-partai ini yang menjadi garda terdepan dalam kemenangan Jokowi," ucapnya.
Namun, tentu saja perwakilan yang dikirimkan parpol haruslah kader yang punya kapasitas dan kompetensi serta loyalitas kepada Presiden Jokowi.
Adi menambahkan, idealnya kabinet diisi oleh menteri-menteri yang berasal dari kelompok profesional sehingga kabinet tidak mempunyai beban terhadap parpol agar program kerja Jokowi lebih baik.
"Namun, masalahnya sekarang adalah kalangan profesional itu tidak harus dari kalangan yang tidak memiliki ikatan parpol.
Apalagi banyak tokoh dari parpol yang memiliki rekam jejak dan latar belakang yang bagus," ucapnya. (*)
SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL: