Terpopuler

TERPOPULER Warga Jerat Buaya Seberat 300 Kg, Baru 3 yang Tertangkap, Diduga Masih Ada 13 Ekor Lagi

Konflik antara buaya dan manusia dilaporkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam setempat setelah ada ternak yang dimangsa buaya.

Editor: Amalia Husnul A
Dokumentasi Kasi onservasi Wilayah II BBKSDA NTT, Wantoko untuk POS-KUPANG.COM.
Suasana Evakuasi seekor buaya yang diamankan warga Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut Kabupaten Kupang, Minggu (30/6/2019) 

Warga Buluminung Tangkap Buaya Diduga Pernah Makan Korban Siswa SMK di Penajam

Seekor Buaya Predator yang Sering Meresahkan Warga Ditangkap Hidup-hidup

Camat Takari, Yulius Taklal ketika dihubungi mengenai informasi penangkapan buaya di wilayahnya mengatakan bahwa tidak ada buaya ditangkap di Takari. Buaya itu, jelas Yulius ditangkap di Amfoang Barat Laut dan diamankan BKSDA NTT.

"Berita video yang tersebar bahwa ditangkap di Tarus itu tidak benar.

Buaya itu ditangkap di Amfoang Barat Laut kemudian BKSDA NTT amankan. Kebetulan mereka pulang lalu singgah di Pasar Seribu, Tarus dan jadi tontonan warga lalu seolah-olah ditangkap di Tarus, padahal bukan," jelas Yulius.

Kini Dirawat di Kandang BBKSDA

Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT yang dipimpin oleh Paulus Robinson P. Kama, SP., mengevakuasi seekor buaya berukuran besar di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu (30/6/2019).

Laporan yang diterima POS-KUPANG.COM dari BBKSDA Provinsi NTT, Senin (1/7/2019) buaya tersebut merupakan buaya terbesar yang pernah ditangani oleh Tim UPS BBKSDA NTT.

Penampakan buaya besar yang ditangkap di Amfoang barat Laut, Kupang
Penampakan buaya besar yang ditangkap di Amfoang barat Laut, Kupang (PosKupang.com/HO-Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA NTT, Wantoko via Poskupang.com)

Saat ini buaya jantan dengan panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 cm itu tengah mendapat perawatan di kandang transit, Kantor Seksi Konservasi Wilayah II, Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Pantauan POS-KUPANG.COM, di kandang transit, buaya tersebut mengalami luka pada bagian kepala/leher dan mulut.

Untuk sementara buaya tersebut dirawat di kandang transit sambil menunggu adanya Lembaga konservasi yang berminat menampung buaya utk digunakan sebagai indukan (pada penangkaran satwa).

Informasi awal adanya konflik buaya-manusia bersumber dari masyarakat yang disampaikan oleh Kapospol Soliu (Bapak Eris) dan diterima admin "Hallo BBKSDA NTT", Sabtu (29/6/2019) pukul 16.30 WITA, bahwa ada seekor buaya yg sangat besar dan menakutkan di desa Soliu Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang.

Menindaklanjuti informasi tersebut sebagaimana arahan Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir Timbul Batubara, MSi, Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) BBKSDA NTT yang dipimpin oleh Paulus Robinson P. Kama, SP., langsung bergerak cepat menuju lokasi.

Tim UPS BBKSDA tiba di Lokasi pada pukul 24.00 WITA dan segera melakukan penanganan terhadap buaya tersebut. Data dan informasi sebelumnya yang telah dihimpun Tim UPS BBKSDA NTT dari warga bahwa buaya tersebut telah menyerang dan memangsa ternak warga.

Proses penanganan buaya tersebut cukup dramatis karena buaya tersebut berukuran besar dengan ukuran panjang tubuh 4,58 meter dan lebar tubuh 80 Cm.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved