PPDB 2019
Orangtua Calon Siswa Bingung PPDB Online di Balikpapan, Hingga Hari Ini Anaknya Belum Dapat Sekolah
Para orang tua harus menunggu berjam-jam untuk mencabut berkas pada pendaftaran PPDB Online di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUANKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ratusan orang tua calon siswa baru memadati ruang pendaftaran SMK Negri 2 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Para orang tua harus menunggu berjam-jam untuk mencabut berkas pada pendaftaran PPDB Online di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (4/6/2019).
Jumati salah satu orang tua siswa yang ditemui Tribunkaltim.co mengatakan, sudah menunggu dari pukul 07.00 Wita hingga siang hanya untuk mencabut berkas anaknya.
Awalnya ibu berhijab hitam ini ikut pendaftaran anaknya di SMK Negeri 2 Balikpapan.
Padahal nilai anaknya mendapat poin 60.
Namun, tidak diterima di SMK Negeri 2 Balikpapan karena nilai yang dimiliki tak sampai dengan jurusan yang dituju.
"Saya ini dari hari pertama sampai sekarang, sudah tiga hari disini. Ini akhirnya cabut berkas, mau coba ke SMA, binggung sama PPDB Online di Balikpapan, sampai sekarang belum dapat sekolah," kata Jumiati.
Sementara itu, Muhlis Ketua PPDB Online di Balikpapan, sekaligus Guru Produktif Sekretaris SMKN Balikpapan mengatakan, mulai pendaftaran umum sampai saat ini tidak berjalan dengan lancar karena penyebabnya adalah server tidak berfungsi dengan baik.
"Benar-benar kacau server tahun ini, semoga bisa segara diatasi. Tahun lalu gangguan tapi kami bisa menginput. Namun, ini semua gangguan, jumlah kuota berubah-ubah," kata Muhlis

Selain itu, kendalanya disistem online ini sendiri fasilitas mengakses jurusan tidak ada
"Yang kita rasakan di SMK 2 Balikpapan sampai hari ini masyarakat sangat bingung. Karena tidak ada kepastian anak-anaknya diterima dijurusan mana," katanya.
Baru hari ini pukul 08.00 Wita server bisa diakses atau dibuka, namun sekarang jaringan masih error.
Hingga hari ini sudah ada 1.000 lebih orang yang mendaftar.
Semua itu server yang mengatur, kuota yang disiapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di server online.
Misalnya kuota perkelas ada 32 namun diserver muncul 36. Selain itu jumlah rombel tak sesuai dengan yang ada.
Di SMK N 2 Balikpapan membuka 11 rombel, dengan 358 siswa, dengan 7 jurusan.