Sejarah Pisau Komando yang Jadi Senjata Andalan KOPASSUS, Awalnya Dipakai Polisi

Berikut ini sejarah pisau komando yang dilansir dari buku 'Weapon, a Visual History of Arms and Armours' karya Roger Ford.

Editor: Amalia Husnul A
https://amcmuseum.org
Ilustrasi pisau komando. Ini adalah pisau komando koleksi Air Mobility Command Museum. Pisau ini adalah milik Sersan William J Brady. simak sejarah pisau komando 

Maka, Hendro pun memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha (kini Kopassus) untuk meringkus Ah San hidup-hidup.

Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.

Hanya Hendro yang membawa pistol untuk berjaga-jaga.

3 Desember 1973 pukul 16.00, tim mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekitar 4,5 km melewati hutan rimba yang lebat.

Rencananya operasi penyerbuan akan dilakukan pukul 04.00, keesokan harinya.

Di tengah kegelapan malam, anak buah Hendro juga berhasil melumpuhkan beberapa penjaga secara senyap.

BACA JUGA:

Saat Misi, Kopassus Punya Cara Khusus untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh, 3 Pendekar Banten Diturunkan

Prajurit Kopassus Pecundangi Pasukan Pemberontak Republik Kongo, Pakai Strategi Hantu Putih

Pukul 22.25 WIB, tim sudah sampai di lokasi yang ditentukan. Masih cukup lama menunggu waktu operasi.

Namun, tiba-tiba Intelijen melaporkan Ah San tak ada di pondok tersebut. Seluruh tim sangat kecewa.

Baru pukul 14.00 Siat Moy dan perwira intelijen Kodim Mempawah memastikan Ah San ada di pondok.

Dengan kecepatan kuning mereka terus merayap mendekati sasaran hingga akhirnya dari jarak 200 meter terlihatlah rumah persembunyian Ah San.

Tiba-tiba anjing-anjing penjaga pondok berloncatan ke arah tim Halilintar sambil mengonggong keras.

Hendro segera meneriakkan "Serbuuuuu," sambil lari sekencang-kencangnya ke arah pondok.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved