TGPF Mengungkap Fakta Baru Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan, Ada Motif Politik

TGPF menemukan indikasi motif politik di balik penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK Novel Baswedan. Laporan sudah disampaikan ke Kapolri

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribunnews & Twitter @KPK_RI
Apa Kabar Kasus Novel Baswedan? 700 Hari Berlalu, Kubu Prabowo dan Jokowi Buka Suara 

TRIBUNKALTIM.CO - TGPF mengungkap fakta baru kasus penyiraman air keras Novel Baswedan, ada motif politik.

Diketahui, Tim Gabungan Pencari Fakta  atau TGPF sudah menyerahkan hasil kerja mereka kepada Kapolri Tito Karnavian, Selasa (9/7/2019).

//

Dalam kerjanya, TGPF juga mendalami motif-motif politik terkait kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan.

TGPF bentukan Polri ini sudah menyerahkan hasil investigasinya kepada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Selasa (9/7/2019).

Salah seorang anggota tim, Hendardi, mengatakan, dari hasil investigasi itu ada dugaan bahwa kasus penyerangan Novel Baswedan berlatar belakang politik.

"Tentu saja ini bukan perkara biasa.

Bukan perkara pembunuhan biasa di pinggir jalan tapi perkara yang melibatkan, saya kira orang yang juga bisa kita kategorikan sebagai ada latar belakang politik.

Tentu saja untuk itu, karena itu kami berkepentingan juga mencari motif-motif di balik itu semua," kata anggota tim gabungan Novel Baswedan, Hendardi, saat konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Menurut Hendardi, motif tersebut dapat muncul karena posisi Novel Baswedan sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Hal itu juga menjadikan kasus tersebut merupakan salah satu kasus yang bergengsi atau high profile dan munculnya tekanan bagi Polri untuk mengungkapnya.

"Novel Baswedan itu kan orang KPK, bisa dilihat bahwa ada latar belakang politik.

Dan itu kan selama ini dari awal perkara ini juga sudah dilempar terus persoalan ini untuk Polri harus mengungkap dan sebagainya.

Itu kan artinya bahwa kasus ini memang bisa dikatakan high profile, maksud saya itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa motif tersebut dapat lebih dari satu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved