Penuh Penyesalan, Begitu Perasaan Muafaq yang Berikan Rp 50 Juta ke Romahurmuziy Demi Jabatan

Muafaq mengaku sangat menyesal telah memberikan uang Rp 50 juta kepada Romahurmuziy. Dirinya mengaku bodoh dan menyesal soal kasus jual beli jabatan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy memenuhi panggilan pemeriksaan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (22/3/2019). 

Selanjutnya, Muafaq menemui Romy di sebuah hotel di Surabaya.

Muafaq meminta Romy membantu dia agar diangkat sebagai kepala kantor Kemenag.

Menurut jaksa, atas permintaan itu, Romy menyanggupinya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca OTT di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). KPK menahan Ketum PPP yang juga anggota Komisi XI DPR Romahurmuziy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin, dengan barang bukti uang sebanyak Rp 156 juta, terkait kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kemenag.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca OTT di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019). KPK menahan Ketum PPP yang juga anggota Komisi XI DPR Romahurmuziy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin, dengan barang bukti uang sebanyak Rp 156 juta, terkait kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kemenag. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Orang dekat Romahurmuziy membeberkan kesaksian di balik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap mantan anggota DPR RI, Romahurmuziy.

OTT yang dilakukan KPK itu terjadi di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur, 15 Maret 2019 silam.

Saat itu KPK menangkap Romahurmuziy setelah menerima uang cash dari Muafaq terkait seleksi jabatan pada Kementerian Agama Republik Indonesia 2019.

Terungkap fakta lain terkait OTT yang dilakukan KPK terhadap Romahurmuziy.

Terkuak Fakta Lain OTT yang dilakukan KPK Kepada Romahurmuziy, Ini Penjelasan Orang Dekatnya

Romahurmuziy Keluhkan Kualitas Air Minum, Kipas Angin & Ventilasi Udara di Rutan, Ini Tanggapan KPK

Dibantarkan ke RS Polri, Pengacara Tidak Mengetahui Sakit yang Diderita Romahurmuziy

Hal ini diungkap Amin Nuryadi yang merupakan staf pribadi anggota DPR RI, M Romahurmuziy, bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Dilansir Kompas.com, Amin Nuryadi bersaksi untuk terdakwa Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Muafaq Wirahadi.

Dalam persidangan, Amin dikonfirmasi jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seputar kejadian operasi tangkap tangan di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, pada Maret 2019 lalu.

"Awalnya saya didatangi petugas KPK. Saya ditunjukkan kartu pengenalnya," ujar Amin Nuryadi.

Menurut Amin Nuryadi, petugas KPK memintanya memanggil Romahurmuziy atau Romy yang saat itu sedang menjamu sejumlah tamu.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy keluar gedung KPK Jakarta memakain rompi tahanan usai diperiksa oleh penyidik, Sabtu (16/3/2019). Romahurmuziy ditahan oleh KPK usai ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan suap seleksi jabatan di Kementerian Agama. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy keluar gedung KPK Jakarta memakain rompi tahanan usai diperiksa oleh penyidik, Sabtu (16/3/2019). Romahurmuziy ditahan oleh KPK usai ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan suap seleksi jabatan di Kementerian Agama. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Salah satu tamu yang menemui Romahurmuziy adalah Muafaq Wirahadi. Sebelum pertemuan, Muafaq memberikan bungkusan berisi uang kepada Romy yang diterima oleh Amin Nuryadi.

Amin Nuryadi kemudian menghampiri Romahurmuziy dan memintanya keluar untuk menemui petugas KPK.

Saat itu Amin Nuryadi tidak menjelaskan secara spesifik bahwa yang akan ditemui Romy adalah petugas KPK.

"Saya bilang, Pak ada tamu penting. Bapak tidak begitu percaya karena masih ada tamu juga. Lagi pula tidak ada jadwal bertemu tamu lain," ujar Amin Nuryadi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved