Penuh Penyesalan, Begitu Perasaan Muafaq yang Berikan Rp 50 Juta ke Romahurmuziy Demi Jabatan
Muafaq mengaku sangat menyesal telah memberikan uang Rp 50 juta kepada Romahurmuziy. Dirinya mengaku bodoh dan menyesal soal kasus jual beli jabatan
Selanjutnya, Muafaq menemui Romy di sebuah hotel di Surabaya.
Muafaq meminta Romy membantu dia agar diangkat sebagai kepala kantor Kemenag.
Menurut jaksa, atas permintaan itu, Romy menyanggupinya.

Orang dekat Romahurmuziy membeberkan kesaksian di balik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap mantan anggota DPR RI, Romahurmuziy.
OTT yang dilakukan KPK itu terjadi di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur, 15 Maret 2019 silam.
Saat itu KPK menangkap Romahurmuziy setelah menerima uang cash dari Muafaq terkait seleksi jabatan pada Kementerian Agama Republik Indonesia 2019.
Terungkap fakta lain terkait OTT yang dilakukan KPK terhadap Romahurmuziy.
• Terkuak Fakta Lain OTT yang dilakukan KPK Kepada Romahurmuziy, Ini Penjelasan Orang Dekatnya
• Romahurmuziy Keluhkan Kualitas Air Minum, Kipas Angin & Ventilasi Udara di Rutan, Ini Tanggapan KPK
• Dibantarkan ke RS Polri, Pengacara Tidak Mengetahui Sakit yang Diderita Romahurmuziy
Hal ini diungkap Amin Nuryadi yang merupakan staf pribadi anggota DPR RI, M Romahurmuziy, bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Dilansir Kompas.com, Amin Nuryadi bersaksi untuk terdakwa Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Muafaq Wirahadi.
Dalam persidangan, Amin dikonfirmasi jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seputar kejadian operasi tangkap tangan di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, pada Maret 2019 lalu.
"Awalnya saya didatangi petugas KPK. Saya ditunjukkan kartu pengenalnya," ujar Amin Nuryadi.
Menurut Amin Nuryadi, petugas KPK memintanya memanggil Romahurmuziy atau Romy yang saat itu sedang menjamu sejumlah tamu.

Salah satu tamu yang menemui Romahurmuziy adalah Muafaq Wirahadi. Sebelum pertemuan, Muafaq memberikan bungkusan berisi uang kepada Romy yang diterima oleh Amin Nuryadi.
Amin Nuryadi kemudian menghampiri Romahurmuziy dan memintanya keluar untuk menemui petugas KPK.
Saat itu Amin Nuryadi tidak menjelaskan secara spesifik bahwa yang akan ditemui Romy adalah petugas KPK.
"Saya bilang, Pak ada tamu penting. Bapak tidak begitu percaya karena masih ada tamu juga. Lagi pula tidak ada jadwal bertemu tamu lain," ujar Amin Nuryadi.