Garbi Mau jadi Parpol, Mardani Ali Sera Ingatkan Fahri Hamzah cs Jangan Ambil Kader PKS
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera bahkan memberi peringatan kepada Fahri Hamzah cs terkait transformasi Garbi jadi parpol
TRIBUNKALTIM.CO - Garbi Mau jadi Parpol, Mardani Ali Sera Ingatkan Fahri Hamzah cs Jangan Ambil Kader PKS
Wacana organisasi Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi untuk menjadi partai politik mendapat tanggapan dari elite Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Salah satunya Mardani Ali Sera.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera bahkan memberi peringatan kepada Fahri Hamzah cs terkait transformasi Garbi jadi parpol.
//
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku tak mempermasalahkan jika Garbi ingin menjadi partai politik.
Karena menurut Mardani Ali Sera, itu adalah hak setiap warga negara.
Namun, Mardani Ali Sera juga mengingatkan bahwa membangun partai politik bukanlah perkara mudah.
"Kalau mau bikin partai, welcome to the jungle. Tapi pesannya, bikin partai itu berat," kata Mardani Ali Sera di Gedung DPR, Kamis (11/7/2019), seperti dilansir Kompas.com.
Mardani sendiri sudah mengetahui wacana transformasi Garbi sebagai partai politik dari salah satu penggagasnya, Fahri Hamzah.
Meskipun ia menyebut Garbi mitra PKS untuk mencintai Indonesia, namun Mardani Ali Sera mengingatkan bahwa Garbi tidak boleh serta merta membawa kader-kader PKS menjadi kadernya.
"Jika mereka ingin melakukan (buat partai) monggo, tetapi jika mereka ingin mengambil (kader) PKS, PKS memiliki mekanisme pertahanan diri, yang lain saja," kata Mardani Ali Sera.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengatakan bahwa organisasi komunitas Garbi akan diubah menjadi partai politik sesuai dengan aspirasi pendukung.
"Ada gerakan pemikiran yang telah diprakarsai oleh Garbi di seluruh Indonesia, bahwa kita dapat terus menjadi gerakan politik dalam bentuk partai politik," kata Fahri Hamzah.
Organisasi Garbi didirikan oleh beberapa mantan pemimpin PKS, termasuk Fahri Hamzah dan Anis Matta.
PKS tak Cocok dengan Budaya Garbi
Sebelumnya, salah satu pendiri Garbi, Fahri Hamzah, mengatakan pihaknya sudah mengundang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam acara deklarasi ormas Garbi di Jakarta pada Maret lalu.
Namun, politisi PKS tidak menghadiri acara tersebut.
"Semua diundang, PKS juga diundang," kata Fahri Hamzah di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Menurut Fahri, ketiadaan PKS di acara tersebut adalah karena ketidakcocokan dengan budaya organisasi Garbi.
Menurutnya, Garbi memiliki budaya yang lebih kosmopolitan atau terbuka, yang memiliki keberanian untuk berbicara dan inisiatif yang hebat.
"Memang enggak cocok, mereka enggak terbuka, karena mereka enggak berani diskusi, enggak berani terbuka, orangnya tertutup, enggak berani ngomong. Apa-apa menunggu perintah dari atas, ya enggak bisa. Ini zaman baru," katanya.
Karakteristik ini, lanjutnya, telah membawa PKS lebih dekat ke presiden sekaligus calon presiden nomor 01, Joko Widodo.
Bahkan, kata Fahri, kedekatan PKS dengan pemerintah saat ini membuatnya mundur dari partainya.
"PKS ini, kan, menurut saya PKS dengan Jokowi lebih dekat. Kenapa? Karena feodal, enggak terbuka, enggak berani apa adanya. Kalau saya boleh ngomong, PKS itu terutama pimpinannya lebih menginginkan Jokowi dari awal. Saya ini, kan, dipecat gara-gara mereka mulai masuk istana, kan," ujar Fahri.
Seperti diketahui, saat deklarasi ormas Garbi Maret lalu, hadir sejumlah politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), seperti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko 'Patrio'.
Terlihat pula Wakil Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (*)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Ada 3 Jenderal yang Diperiksa TGPF Terkait Kasus Novel Baswedan, Siapa Ketiga Jenderal Tersebut?
BARBIE KUMALASARI Diminta Jujur oleh Pemilik Museum, Mr Puisi: Jangan Berhalusinasi, Minta Maaflah
Video Viral: Pencuri yang Sudah Terkapar di Tanah Tetap Ditembak, Begini Penjelasan Polisi
Tak Sebut Nama iKON, Ucapan Donghyuk dan Jinhwan di Konser Japan Tour Tanpa B.I Jadi Sorotan
VIRAL: Buaya Ditemukan di Atas Genteng Rumah Warga Malang, Atap Rumah Sampai Ambrol, Begini Faktanya