Ingin Wujudkan Impian Sang Ayah yang TewasTertimbun, Elgi: Setelah Lulus Saya Daftar Tes Polisi
Remaja berusia 16 tahun itu tampak tegar menyaksikan detik-detik ayahnya dievakuasi tim SAR gabungan keluar dari kabin excavator.
Penulis: Mir |
"Tegas, terakhir kami ngobrol, bapak minta saya berjanji agar menjadi orang yang sukses, dan harus jadi polisi," kenangnya.
Elgi Sihaloho pun akan berupaya untuk mewujudkan impian ayahnya itu menjadi seorang anggota Kepolisian.
"Ia, saya mau buktikan untuk bapak, kalau saya bisa jadi Polisi, setelah lulus sekolah nanti saya langsung daftar jadi Polisi," jelas Elgi Sihaloho.
Ayahnya dengan korban lainnya, yakni Ricardo Samosir (28) dia ketahui memiliki hubungan yang cukup dekat.
Bahkan, dari informasi yang diterimanya, keduanya memang cukup akrab dan dekat di tempat kerja.
Bahkan, kedunya diketahui sekamar di mess perusahaan.
"Bapak dengan Ricardo akrab, satu kamar juga di mess," kata Elgi Sihaloho.
Direncanakan, jenazah Norman Sihaloho akan dikebumikan di pemakaman kawasan Loa Duri, Kutai Kartanegara.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Ifran, tampak lega.
Ia langsung mengambil cerutu Kuba disakunya dan langsung dinyalakan lalu diisap dalam-dalam.

"Selesai sudah, kedua korban berhasil ditemukan," ucap Ifran.
Korban terakhir, Norman Sihaloha (40) korban tertimbun longsor di kawasan tambang batu bara di RT 15 Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda berhasil ditemukan.
Korban terakhir yang tertimbun longsor galian tambang batu bara di RT 15, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda akhirnya berhasil ditemukan tim SAR gabungan.
Korban yang merupakan pengawas, sekaligus operator excavator atas nama Norman Sihaloho (40) berhasil ditemukan dan dievakuasi sekitar pukul 15.25 Wita, Rabu (10/7) siang tadi.
Korban berhasil ditemukan di hari ke-11 pencarian. Sedangkan titik keberadaan excavator yang digunakan korban telah diketahui keberadaanya sejak, Senin (8/7) lalu.