Pilpres 2019
Ada Makna Tersembunyi Memilih MRT Jakarta jadi Tempat Pertemuan Jokowi dan Prabowo Usai Pilpres 2019
Presiden Joko Widodo akan merawatnya, dan memperlihatkan kepada banyak orang mengenai keunggulan transportasi bernama MRT ini di Jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kemarin ada momen pertemuan Jokowi dan Prabowo di Jakarta usai hajatan Pilpres 2019 benar-benar rampung. Pastinya pertemuan Jokowi dan Prabowo ini ada yang menunggu. Momen pertemuan Jokowi dan Prabowo jadi semacam penutup dari suhu panasnya Pilpres 2019.
Jelas saja pertemuan Jokowi dan Prabowo tersebut dilakukan secara informal, memilih di Kota Jakarta. Kala itu pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak seperti pada umumnya, kedua orang penting memilih santai, kisah suasana pertemuan Jokowi dan Prabowo jadi lebih tampil berbeda.
Momen pertemuan Jokowi dan Prabowo tidak di ruangan resmi tetapi dilakukan di sarana transportasi MRT di Jakarta. Alasan apa pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT.
Sebagian orang mengibaratkan transportasi raya terpadu atau MRT itu ibarat bayi dari Presiden Joko Widodo.
Istilah ini disematkan karena alat transportasi MRT ini dianggap sebagai kebanggaannya, Presiden Joko Widodo.
Karena itu, Presiden Joko Widodo akan merawatnya, dan sudah sewajarnya memperlihatkan kepada banyak orang mengenai keunggulan transportasi bernama MRT ini di Jakarta.
Mengapa demikian? Proyek yang pernah terhenti 24 tahun itu mulai dibangun di era kepemimpinan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Nah, Joko Widodo memulainya ketika semuanya belum siap 100 persen.
Namun, kemudian proyek ini benar-benar berjalan.

Dan terwujud seperti saat ini di pemerintahan Joko Widodo.
Salah satu orang yang menganggap MRT itu bayinya dari Joko Widodo adalah mantan Komisaris Utama PT MRT Jakarta Erry Riyana Hardjapamekas.
Ia mencermati, sejak pra-peluncuran proyek hingga pelaksanaan pembangunan, Joko Widodo selalu mengikuti perkembangannya.
”Pak Jokowi menganggap proyek ini seperti bayi yang sedang dia tunggu-tunggu kelahirannya. Setiap saat dia cek, sampai beroperasi sekarang,” kata Erry pada April 2019.

Sabtu (13/7/2019), Jokowi kembali menjadikan MRT sebagai panggungnya. Kali ini, ia menjadikannya sebagai tempat pertemuan dengan rival politiknya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Kala itu Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu di Stasiun MRT Lebak Bulus, kemudian menaikinya hingga Stasiun MRT Senayan.
”Pagi hari ini kita bisa bertemu dan mencoba MRT. Karena saya tahu Pak Prabowo belum pernah nyoba MRT,” kata Jokowi saat bertemu Prabowo Subianto.
Mengutip video yang disebarkan Sekretariat Presiden RI, Prabowo menyatakan, pertemuan di MRT itu merupakan gagasan Joko Widodo.
”Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT. Terima kasih, Pak, luar biasa. Kita bangga bahwa Indonesia akhirnya punya MRT yang bisa membantu kepentingan rakyat,” tutur Prabowo Subianto.
Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT. Terima kasih, Pak, luar biasa. Kita bangga bahwa Indonesia akhirnya punya MRT yang bisa membantu kepentingan rakyat.
Pesan tersirat
Pakar gestur dan mikroekspresi Monica Kumalasari menyampaikan hal serupa saat ada momen pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Nah, MRT menjadi sesuatu yang berharga bagi Joko Widodo.
Momen pertemuan Jokowi dan Prabowo itu inisiatif Joko Widodo. Dia membuat pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT menyiratkan pesan bahwa MRT adalah hasil kerjanya.
”Tidak hanya itu, kereta MRT terdiri dari rangkaian gerbong-gerbong. Gerbong-gerbong itu disatukan menuju ke tujuan yang jelas,” kata Monica.
Simak Video pertemuan Jokowi dengan Prabowo
Perjalanan MRT menyimpan pesan mendalam.
Sebab rangkaian gerbong itu melaju di atas dua rel ke titik tujuan.
Nah, Joko Widodo seakan ingin membawa semua pihak yang selama ini terpisah karena politik berjalan menuju titik yang sama.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai MRT sebagai tempat yang netral.
Sebagai moda transporasi berbasis rel paling modern di Indonesia saat ini, MRT mengesankan sesuatu yang visioner menuju ke depan.
”Angkutan semacam ini menjadi keniscayaan bagi kota modern seperti Jakarta,” katanya di Jakarta.
Pada akun Instagram-nya, Budi Karya bangga dengan pertemuan Sabtu pagi itu. Usaha untuk membangun MRT tidak mudah di zaman Presiden Joko Widodo, butuh proses panjang.
”Kita harus kawal bersama supaya nanti di Jakarta ini sudah 100 km atau 200 km.
Sehingga kita tidak perlu bawa mobil sendiri, tidak perlu membawa motor sendiri, ke segala tujuan kita bisa gunakan dengan angkutan massal,” kata Budi Karya. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Yang Tersirat dari pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT, Jakarta https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/07/13/yang-tersirat-dari-pertemuan-jokowi-dan-prabowo-di-mrt/?utm_source=external_kompascom&utm_medium=berita_terkini&utm_campaign=kompascom
Subscribe Official YouTube Channel Tribunkaltim.co:
Baca juga:
Seleksi P3K/PPPK 2019 Duluan dari CPNS, yang Lulus Masih Bisa Ikut CPNS 2019? Begini Ketentuannya
Tak Pinjam Uang Tiba-tiba Ada Tagihan Rp8juta dari Bank, Puluhan Warga Syok dan Mengadu ke Ketua RT
Lagi, Hubungan Terlarang Saudara Kandung Terjadi di Lampung Utara, Tercium Setelah Sang Adik Hamil
BERIKUT Nama MENTERI yang Mungkin Tinggalkan Kabinet JOKOWI, dari Kena Tegur hingga Terkait Korupsi
8 IDOL KPOP Selain Mina TWICE yang Juga Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ada Suga BTS hingga IU