Butuh Waktu 10 Jam Padamkan Api di Pabrik Playwood, Sampai Bupati AGM Turun Pegang Selang
Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) langsung mempertanyakan posisi kebakaran tersebut, apakah gudang atau tempat lain.
Penulis: Mir | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM-Grup WhatsApp Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), tiba-tiba ramai. Salah satu anggota grup langsung menginformasikan terjadi kebakaran di pabrik Inne Donghwa sekitar pukul 19.27 Wita.
Taka lama kemudian, Wakil Bupati PPU, Hamdam langsung memohon agar dipantau dan jika perlu segera dikirimkan bantuan unit pemadam.
Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) langsung mempertanyakan posisi kebakaran tersebut, apakah gudang atau tempat lain. Setelah itu, ia meminta agar PT Balikpapan Forest Industry (BFI) untuk segera melakukan pemadaman.
Selain itu, ia juga agar jajaran pemadaman kebakaran terdekat bisa segera bergeser di lokasi kebakaran. "Bagaimana apakah di sana tidak ada pemadam," katanya.

Tak lama kemudian, Kasubbid Logistik dan Peralatan, BPBD PPU, Nurlaila menyampaikan bahwa pemadaman kebakaran pos Sotek sudah bergeser ke lokasi kebakaran, sementara pihak perusahaan masih kewalahan untuk memadamkan api.
Dengan mengenakan kaos hitam, Bupati AGM langsung turun ke lokasi kebakaran yang berada di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam. Bahkan ia turut langsung membantu memadamkan api di pabrik kayu lapir atau playwood milik PT BFI.
Bahkan AGM tampak membantu petugas memasang sambungan selang pemadam yang putus.
Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi pukul 19.00 saat pegawai pabrik sedang istirahat. Pabrik berisi kayu yang rentan terbakar, menambah ganasnya kobaran api.
"Informasi awal kebakaran terjadi akibat korsleting listrik yang berasal dari kantor produksi II dan api merembet ke gudang resin/kimia.
Adapun sebagian plywood yang siap ekspor turut terbakar dan terjadi ledakan tabung oksigen," kata Kepala Sub Budang Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Hj Nurlaila, Rabu (31/7/2019).

Api berhasil dikendalikan pukul 03.00 Wita, setelah tim gabungan pemadam kebakaran, terdiri dari BPBD PPU, Polsek Penajam, Polairud Polres PPU, Koramil Penajam, Pospol Jenebora, DPKP PPU, HSE PT BFI dan warga sekitar, berupaya memadamkan dan menyekat api agar tidak merambat ke gedung lainnya dan pemukim warga.
Pendinginan selesai sekitar pukul 08.00 dengan melibatkan PMK PT BFI 2 unit, masing-masing 1 unit DPKP pos Penajam, Maridam dan Sotek, Alkon dan Selang BPBD PPU, Tug Boat Pandu Aditya (PHKT), Tug Boat Equator (Bupati PPU), Excavator PT BFI 2 unit, Forklift PT BFI 5 unit serta mobil tangki suppli solar milik PT BFI.
"Tidak ada korban jiwa, kerugian terdampak yakni kantor produksi II dan gudang BFI," tambahnya.
Terpisah, Pejabat Internal PT BFI, Arifin yang dihubungi mengatakan belum bisa memprediksi total kerugian yang dapat dari peristiwa tersebut.

"Belum bisa diperhitungkan karena dibagian terkait belum ada laporan ke bagian umum," pungkas
Kebakaran yang melanda sebuah pabrik kayu lapis milik PT Balikpapan Forest Industry (BFI) yang berlokasi di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, pada Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 19.00, terjadi saat semua pegawai shift malam berada di dalam pabrik, namun sedang istirahat.
Baca juga :
Ini Kesaksian Pekerja soal Detik-detik Kebakaran Pabrik Tripleks di Jenebora
Ibukota Resmi Dipindah ke Kalimantan, Jusuf Kalla Singgung Kebakaran Lahan dan Lubang Tambang
Penuturan saksi mata, Salasiah yang merupakan salah satu karyawan pabrik menjelaskan, api menyambar dan menjilat ruangan yang mayoritas berisi kayu, saat seluruh pegawai tidak dalam keadaan bekerja.
"Kita tadi pas istirahat maghrib kan, tiba-tiba ada api, menyambar sampai ke atap pabrik. Setelah itu berasap sudah dimana-mana," tuturnya.
Pegawai yang melihat api, karena kaget, langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Salasiah mengatakan, semua pegawai yang berada didalam pabrik langsung ke area bebas api.
"Sempat panik tidak karuan, soalnya mobil pemadam kebakaran perusahaan cuma 2, padahal pabrik luas dan isinya kayu yang mudah terbakar," katanya.
Salasiah tidak tahu dari mana penyebab api berasal, karena yang ia lihat, api sudah agak besar dan menyambar-nyambar atap bangunan.
"Kurang tahu penyebabnya, ada yang bilang gudang, ada yang bilang mesin, ada juga yang bilang korsleting listrik, saya tidak tahu," tambahnya.
Selain itu, Kapolres PPU, AKBP Sabil Umar melalui Kapolsek Penajam, Iptu Muhlis mengatakan, kondisi api saat berita ini diturunkan, belum kunjung padam.
Namun sudah ada tambahan 3 mobil pemadam lagi.
Saat ini total 5 mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api yang berkobar sejak 2 jam lalu.
"Indikasi penyebab kebakaran belum bisa diselidiki, karena bangunan masih terbakar. Dugaan awal karena korsleting listrik, tapi masih butuh penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan," terangnya.
"Sementara belum ada korban jiwa, karena bangunan yang terbakar merupakan gudang tripleks yang sudah jadi. Pegawai tadi juga sempat menyelamatkan diri, kita tunggu saja hasil penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Pegawai Panik
Kali ini ada kebakaran terjadi di pabrik perusahaan perusahaan kayu lapis milik PT Balikpapan Forest Industry (BFI) yang beralamat di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU, Kalimantan Timur pada Selasa (30/7/2019).
Menurut Hj Nurlaila, Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 Wita
"Laporan masuk ke kami pukul 19.26 Wita," katanya kepada Tribunkaltim.co
Saksi mata kejadian, Salasiah yang merupakan karyawan PT BFI memgatakan saat ini api sudah menjalar ke hampir seluruh bagunan pabrik.

"Ada tiga mobil pemadam dari pabrik aja, tapi belum ada tanda-tanda padam, malah apinya makin besar. Tadi juga dengar suara ledakan," katanya.
Salasiah mengatakan, waktu kejadian terjadi saat pegawai sedang istirahat, sekitar pukul 19.00 Wita. Mengetahui ada api membesar, pegawai pabrik yang berada di dalam ruangan segera berlarian menyelamatkan diri.
Ia mengharapkan bantuan mobil pemadam segera meluncur ke TKP.
"Menurut aku, tiga mobil pemadam ini gak cukup," pungkasnya khawatir.
Butuh 10 Jam Padamkan Api
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) bersama pemadam kebakaran termasuk dari perusahaan PT Balikpapan Forest Industry (BFI) butuh waktu selama 10 jam untuk memadamkan api.
Hal ini terjadi karena lokasi kebakaran dipenuhi barang-barang yang mudah terbakar termasuk playwood yang siap dikirim. Padahal BPBD dan pemadaman kebakaran sudah menurunkan puluhan personel. Bahkan mereka menggunaan pompa portabel untuk melakukan pemadaman.

Kasubbid Logistik dan Peralatan, BPBD PPU, Nurlaila yang dihubungi, Rabu (31/7/2019) pagi mengatakan, bahwa untuk melakukan pemadaman dibutuhkan sekitar 10 jam belum termasuk pendinginan.
Ia mengungkapkan, kobaran api baru bisa dikuasai sekitar pukul 06.00 Wita dan dilakukan pendinginan. "Sementara kami mulai bergerak pukul 20,00 Wita untuk melakukan pemadaman," ujarnya.

Namun demikian, ia mengaku bersyukur karena dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. "Cuma anggota sampai sekarang belum tidur. Tapi kami sudah mau balik ke Penajam karena sudah dilakukan pendinginan. Kami juga belum tahu penyebab kebakaran ini," katanya. (*)
Baca Juga
• Ibukota Resmi Dipindah ke Kalimantan, Jusuf Kalla Singgung Kebakaran Lahan dan Lubang Tambang
• Bantuan Untuk Korban Kebakaran Masih Minim, Seragam Sekolah Juga dibutuhkan
• Kebakaran di Jalan Bung Tomo Samarinda Kalimantan Timur, Dua Relawan Alami Luka
• Kasus Kebakaran, Pemkot Tarakan akan Bahas Pertamini Dengan Pertamina dalam Waktu Dekat Ini
• Tamu Panik, Kebakaran di Lantai 5 Hotel Platinum Balikpapan, 11 Orang Alami Luka Parah