Pilkada Samarinda

Langgengkan Jalan Menuju Pilkada Samarinda 2020, Meiliana Temui Yenny Wahid

Ya biasa lah kalau perempuan itu ngumpul, ngobrol-ngobrol, bercanda dan saling tukar pikiran soal Pilwali Samarinda di tahun Pilkada 2020.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/HO Meiliana
Meiliana saat makan malam bersama Yenny Wahid pekan lalu, di Jakarta. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Santer menadapat perhatian publik, beberapa pensiunan Pemprov Kaltim akan bertarung dalam Pemilihan Walikota Samarinda atau Pilwali Samarinda di tahun Pilkada 2020 mendatang.

Ada dua nama, dan dua-duanya mantan Penjabat (Pj) Walikota Samarinda, yakni Zairin Zain dan Meiliana. Keduanya, santer diberitakan sebagai calon kandidat pengganti Sjaharie Jaang.

Berbagai manuver politik coba dilakukan. Seperti, wanita yang juga mantan Plt Sekprov Kaltim, Meiliana.

Pekan lalu, ia melakukan perjalanan politik ke Jakarta untuk menjumpai putri mendiang Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Ditanyakan soal kabar tersebut, Meiliana tidak menampik dan mengiyakan kebenarannya.

“Iya. Benar sekali, bahwa saya ada bertemu Mba Yenny Wahid. Tapi, itukan hanya undangan makan malam bersama. Tidak ada pembicaraan-pembicaraan lain,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, seolah tidak ingin membongkar pembicaraan saat makan malam bersama aktivis wanita bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu pada Minggu (4/8/2019).

“Ya biasa lah kalau perempuan itu ngumpul, ngobrol-ngobrol, bercanda dan saling tukar pikiran. Saya juga banyak mendengar masukan-masukan beliau," ujarnya.

"Saya salut dan kagum dengan pemikiran beliau soal keperempuanan. Intinya, pertemuan itu sangat berarti dan berkesan buat saya,” tuturnya.

Meiliana saat masih menjabat sebagai Pj Sekda Prov Kalimantan Timur.
Meiliana saat masih menjabat sebagai Pj Sekda Prov Kalimantan Timur. (TRIBUN KALTIM / CORNEL DIMAS SATRIO KUSBIANANTO)

Mencoba untuk tau lebih dalam, Tribunkaltim.co kembali menanyakan soal Pilwali Samarinda kepada Meiliana.

Tidak dapat menampik pertanyaan, Meiliana mengakui, memang undangan makan malam tersebut salah satu langkahnya untuk melenggangkan jalannya menuju Pilwali Samarinda.

“Memang, ini merupakan sebuah upaya saya untuk mendekatkan diri kepada para tokoh untuk nantinya dapat memberikan dukungan, ketika nantinya saya diizinkan Allah SWT untuk maju sebagai kandidat Calon Walikota (Cawali) Samarinda. Tapi, pertemuan kemarin murni saya ingin mendengar saran, masukan dan nasehat, Mba Yenny Wahid,” tuturnya.

Sosok Yenny Wahid yang merupakan tokoh Nahdiyin dari Kalangan Nahdlatul Ulama (NU), dibeberkan Meiliana, tentunya memiliki pengaruh besar.

Terlebih, sebagai anak dari tokoh besar NU dan juga mantan Presiden RI maka restunya untuk Meiliana bisa manhu menuju kursi Walikota Samarinda sangat diperlukan.

“Saya ini sebenarnya mendatangi undangan-undangan saja. Sebelumnya juga saya diundang makan malam di beberapa tempat di Samarinda," katanya.

Kemudian, ikut pengajian dan juga pertemuan-pertemuan lainnya dengan masyarakat. Kebanyakan juga, kawan waktu sekolah dulu yabg aturkan pertemuannya,” jelasnya.

Yenny Wahid mewakili keluarganya dan Konsorsium Gus Dure saat menyatakan sikap dalam Pilpres 2019 di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Keluarga dan Konsorsium Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang.
Yenny Wahid mewakili keluarganya dan Konsorsium Gus Dure saat menyatakan sikap dalam Pilpres 2019 di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Keluarga dan Konsorsium Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. (Tribunnews.com/ Jeprima)

Seperti diwartakan sebelumnya, dua mantan punggawa Gubernur Kaltim Isran Noor ini bersiap-siap mencalonkan diri menjadi Walikota Samarinda.

Namun, saat diwawancara, keduanya menyatakan masih belum ada bertemu Gubernur Kaltim untuk meminta restu.

Namun, perjalanan politiknya terus dilakukan oleh keduanya. 

Damai

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan Rapat Koordinasi.

Mempersiapkan proses berlangsungnya pesta demokrasi serentak chapter 3, setelah Pilgub (2018), dan Pilpres (2019) lalu. Pilkada serentak tahun 2020 mendatang adalah pilkada gelombang ke empat yang dilaksanakan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember tahun 2015 lalu.

Disebutkan ada 270 daerah yang akan menjalani Pemilu Serentak tahun 2020 nanti, dan 270 daerah tersebut, terdiri dari 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota di Indonesia. Dalam Pilkada serentak tahun 2020 mendatang, Kota Samarinda sendiri, akan menyelenggarakan Pemilihan Walikota (Pilwali).

Majunya Risma di Pilkada DKI Jakarta Dinilai jadi Penentu Karier Anies, Mimpi 2024 Bisa Terkubur

Pertarungan Maruf Amin dan Sandiaga Uno Nampaknya Dilanjutkan Anak dan Istri di Pilkada Tangsel

Dalam Rapat Koordinasi Tahapan Pemilu yang terlaksana di Rumah Jabatan Walikota Samarinda tersebut, turut dihadiri oleh Asisten I, KPUD, Bawaslu, Camat, Lurah, serta perwakilan dari masing-masing Partai Politik.

"Di Pilkada serentak 2020 mendatang, terhitung ada 270 daerah, yang terdiri dari 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota di Indonesia yang akan menyelenggarakan pemilu. Dan khususnya Kota Samarinda akan menyelenggarakan pemilihan Walikota baru," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Samarinda Abdul Muin dalam sambutannya, Minggu (4/8/2019).

Kemudian Asisten I Tejo Sutarnoto menyebutkan, dari semua elemen yang berhubungan dengan masyarakat baik Panwaslu, TNI dan Polri dalam penyelenggaraan Pilpres 2019 lalu, sukses membawa Kota Samarinda, masuk menjadi salah satu wilayah yang aman, saat menyelenggarakan Pesta Demokrasi.

"Pada penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya, seperti Pilpres 2019. Masyarakat Kota Samarinda serta seluruh elemen terkait, seperti Panwaslu, TNI dan Polri yang turut membantu proses penyelennggaraan, sukses mendukung pelaksanaan pemilu yang damai dan aman," ucap Asisten I Tejo Sutarnoto, Minggu (4/8/2019).

Asisten I Tejo Sutarnoto berharap dalam Pilwali tahun 2020 mendatang akan berjalan dengan lancar, serta perlengkapan penunjang yang kurang di Pilpres tahun ini bisa dilengkapi untuk Pilwali di tahun mendatang.

"Pilkada serentak tahun ini kota Samarinda bisa bernafas lega. Karena hanya ada satu surat suara dalam Pilwali mendatang, diharapkan pelaksanaannya tidak memberatkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dalam menjalankan tugasnya untuk mensukseskan Pilwali 2020 mendatang," ungkap Asisten I Tejo Sutarnoto.

(Tribunkaltim.co/Purnomo Susanto)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved