Ada Serangan Siber Terorisme Terkait Padamnya Listrik Jakarta, Ini Ulasan Analis Keamanan
Kasus listrik padam di wilayah DKI Jakarta, patut diduga ada campur tangan siber terorism, seperti diungkapkan Analis Keamanan dan Intelejen
Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar pulau Jawa.
Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang.
"Pejelasannya panjang sekali.
Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun.
Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian.
Sehingga kita tahu sebelumnya.
Kok tahu-tahu drop," kata dia.
Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan.
Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi.
Menanggapi itu, Presiden hanya meminta agar PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.
"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya, yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apapun agar segera bisa hidup kembali.
Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali.
Itu saja permintaan saya.
Oke terima kasih," kata Jokowi.
Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN.
Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa. (*)