Perjuangan Paskibraka Nasional Asal Kaltara - Tirukan Langkah Paskibraka di Rumah, Nonton di Youtube
Sebelum bergulirnya seleksi pada Februari 2019 kemarin, Fahmi kata orangtuanya, sering bertingkah agak ‘aneh’ di rumah.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Hampir semua remaja mendambakan menjadi salah satu bagian dari pengibar bendera pusaka Merah Putih di Istana Negara pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Namun tidak semua remaja mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian dari itu.
Seperti itulah ungkapan Pak Nuryandi, ayah dari salah satu anggota pasukan pengibar bendera asal Provinsi Kalimantan Utara, Fahmi Nur Deskaruniawan.
Perasaan bangga sekaligus haru menyelimuti Nuryandi bersama istri Nuning Srinanik mengetahui putra keduanya itu terpilih menjadi pasukan pengibar bendera di Istana Negara pada 17 Agustus 2019 nanti.
Keluarga sebelumnya tidak pernah menduga sang anak yang notabene siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Tanjung Selor bisa tembus ke Istana Negara.
Namun ketekukanan dan kegigihan Fahmi, membuahkan pencapaian nyata.
“Saya sebagai orangtuanya, sangat bangga. Karena bagaimana pun juga bahwa tidak semua anak remaja seumurannya bisa seperti itu. Dan saya yakin semua remaja mau mengibarkan bendera di Istana Negara,” kata Nuryandi kepada Tribunkaltim.co, Senin (5/8/2019) petang di kediamannya di Jalan Mangga, Komplek Perumahan BPD, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Berdasarkan penuturan Nuryandi dan Nuning Srinanik, Fahmi Nur Deskaruniawan memang ulet berlatih cara gerak jalan seorang petugas pengibar bendera.
Sebelum bergulirnya seleksi pada Februari 2019 kemarin, Fahmi kata orangtuanya, sering bertingkah agak ‘aneh’ di rumah.
“Dia sering gerak jalan sendiri di rumah, meniru langkah anak-anak Paskibraka, begitu. Dia juga membuka-buka Youtube lihat Paskibraka. Sampai kami ketawa-tawa melihat dia,” timpal sang ibunda, Nuning Srinanik yang berprofesi sebagai guru di SMK Negeri 1 Tanjung Selor.
Fahmi Nur Deskaruniawan saat ini sudah dikarantina di Jakarta.
Kedua orangtuanya sudah putus komunikasi dengan putranya kelahiran 11 Desember 2003 itu, sejak tanggal 26 Juli kemarin.
“Komunikasi tidak diperbolehkan kan,” tambah Nuryandi.
Fahmi Nur Deskaruniawan diberangkatkan ke Jakarta pada tanggal 24 Juli 2019.
Selama sebulan ia akan menjalani masa karantina hingga tanggal 23 Agustus mendatang.
Orangtua berharap Fahmi bisa masuk dalam Pasuka 8 Paskibraka Nasional Istana Negara.
“Mudah-mudahan bisa tembus ke Pasukan 8, mendampingi pembawa baki bendera,” ujarnya.
Orangtua berharap, Fahmi bisa menjalani pemusatan latihan bersama rekan-rekannya dari provinsi lain, dengan baik.
Hingga saatnya nanti sukses menjalankan tugasnya sebagai Paskibraka di depan Presiden Joko Widodo beserta tamu undangan yang hadir.
“Kami orangtua selalu mendoakan yang terbaik untuk anak kami. Kami merasa bangga, terharu, karena sudah membawa harum nama keluarga, sekolah, dan Kalimantan Utara tentunya,” ujarnya.
• Orangtua Arina Tak Menyangka Anaknya Lolos Paskibraka Nasional, Bersyukur bisa ke Istana Negara
• Yudho Krisnahadi Jadi Anggota Paskibra Nasional, Begini Respons Siswa SMA Negeri 4 Balikpapan
• Dari Aceh hingga Papua, Inilah 68 Paskibraka Nasional Tahun 2019 yang Bertugas di Istana Presiden
• Berikut Daftar Nama Lengkap 68 Paskibraka dari 34 Provinsi di Indonesia, Tugas di Istana Merdeka
Tanggal 15 Agustus mendatang, Nuryandi dan Nuning Srinanik diundang ke Jakarta untuk menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di Istana Negara.
“Kemarin diinfokan sama orang Kemenpora, nanti kita diberangkatkan ke Jakarta untuk hadir di Istana Negara, sekaligus memberikan dukungan moril kepada anak kami,” kata pria yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Tanjung Selor ini. (*)
