DPD Golkar Rekomendasikan 4 Nama Calon Ketua DPRD Kaltim, Mantan Bupati Berau Masuk Bursa
DPD provinsi telah merekomendasikan sebanyak empat nama yang akan diusulkan untuk menjadi calon Ketua DPRD Kaltim.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Pengurus DPD I Partai Golkar Kaltim, langsung melakukan pleno tertutup untuk penetapan calon Ketua DPRD Kaltim periode 2019-2024. Selain pengurus, juga ada sejumlah pengurus sayap Partai Golkar.
Pleno tertutup yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, menindaklanjuti hasil pleno terbuka penetapan anggota DPRD Kaltim terpilih yang diselenggarakan KPU Kaltim, beberapa jam sebelumnya di Aula KPU Kaltim jalan Basuki Rahmat.
Golkar meraih 12 kursi dan berhak kembali menduduki kursi Ketua DPRD Kaltim periode 2019-2024.
"Tadi Alhamdulillah pleno DPD provinsi telah merekomendasikan sebanyak empat nama yang akan diusulkan untuk menjadi calon Ketua DPRD Kaltim.
Masing-masing ada nama pak Makmur HAPK, kemudian pak haji Syahrun, saudara Mahyunadi dan saudara Sarkowi," tutur Sekertaris DPD I Golkar Kaltim, Abdul Kadir beranjak dari kursi pimpinan rapat di lantai dua kantor Golkar Kaltim, Selasa (6/8/2019) sore.
Keempat nama itu merupakan hasil penjaringan dari 12 anggota DPRD Kaltim terpilih periode 2019-2024 yang memenuhi kriteria calon Ketua DPRD Kaltim.
Kadir menyebut, rekomendasi 4 nama itu, akan diserahkan ke Dewan Pengurus Partai (DPP) Partai Golkar dalam satu dua minggu ke depan untuk segera ditetapkan dalam rapat pimpinan di DPP bersama pimpinan Golkar Kaltim.
"Yang jelas, sebelum pelantikan, kita harapkan sudah keluar satu nama ketua DPRD Kaltim," ujar Kadir yang meyakinkan sudah ada ada keputusan nama terpilih sebelum pelantikan anggota DPRD Kaltim, Agustus ini.
"Di DPP ada penilaian nanti dilihat penilaiannya dengan ketentuan khusus menyangkut strategis kedepan. Sepenuhnya di dalam pertimbangan DPP. Dinilai dari pendidikan, pengalaman kelembagaan politik eksekutif maupun legislatif dan jumlah suara," katanya.
Dalam rapat pleno itu, disepakati pula, kewenangan merekomendasikan diserahkan sepenuhnya kepada DPD I Golkar Kaltim.
Nantinya disebut Kadir, DPP akan membuat skoring atau penilaian pada empat calon yang direkomendasikan untuk dipilih salah satunya berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
"Dinilai dari pendidikan, pengalaman kelembagaan politik eksekutif maupun legislatif dan jumlah suara," ucap Kadir.
Makmur HAPK diketahui kini menjabat sebagai Ketua Harian Golkar Kaltim. Dalam Pileg 2019, mantan Bupati Berau dua periode ini, memperoleh suara terbanyak diantara 54 anggota DPRD Kaltim lainnya dengan 38.211 suara.
Calon selanjutnya, M. Syahrun, menjabat Ketua DPRD Kaltim periode 2015-2019. Di dapil 4, Kukar, ia peroleh 14,042 suara.
Sementara, Mahyunadi memperoleh suara 21,903 di dapil 6 meliputi Bontang, Kutim dan Berau. Sebelumnya, ia jabat Ketua DPRD Kutim periode 2014-2019.
Adapun calon terakhir, Sarkowi V Zahri, saat ini, menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPRD Kaltim. Pada pileg 2019, ia memperoleh suara 11,411 suara.
Kadir melanjutkan, keempat calon yang direkomendasikan hanya sebatas melengkapi berkas saja. Partainya berkomitmen menghargai dinamika dan meminta etika politik tetap dijaga selama proses penilaian di DPP.
"Mereka harus menunggu kebijakan partai, agar tidak melobi-lobi seperti yang bisa dilakukan," ucap Kadir.
"Di DPP ada penilaian. Nanti dilihat penilaiannya dengan ketentuan khusus menyangkut strategis kedepan. Sepenuhnya di dalam pertimbangan DPP," tegas Kadir.
Sebagai kader yang ditunjuk menjadi calon Ketua DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahri, mengatakan dirinya siap melaksanakan amanah diberikan.

"Saya siap saja sebagai kader Partai Golkar," kata Syarkowi di kantor DPD I Golkar Kaltim usai pleno.
Syarkowi menambahkan, pada rapat pleno DPD Golkar Kaltim mensyaratkan Ketua DPRD Provinsi harus kader yang menjadi pengurus Harian Partai Golkar, pendidikan terakhir S1 dan punya pengalaman menjabat anggota legislatif.
"Tetapi, syarat pernah menjabat anggota legislatif pada rapat pleno tadi ada aspirasi agar hal ini ditoleransi. Kemudian, syarat lainnya mempertimbangkan jumlah perolehan suara di Pileg, tetapi ini juga bukan pertimbangan utama," kata Syarkowi.
Adapun, Mahyunadi mengatakan, ia akan melakukan lobi kepada DPP Partai Golkar untuk membawa amanah dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang, Kutai Timur dan Berau agar bisa menjadi Ketua DPRD Provinsi.

"Saya membawa amanah dari masyarakat Kutai Timur, Bontang dan Berau untuk melakukan lobi ke DPP untuk terpilih menjadi Ketua DPRD Provinsi Kaltim," katanya di kesempatan terpisah di hari yang sama.
Makmur HAPK, menghubungi Tribun di hari yang sama dari Berau mengatakan, menyerahkan sepenuhnya keputusan penilaian ke DPP Golkar.

Ketua Harian Golkar Kaltim ini menilai partainya punya mekanisme dan pedoman organisasi yang dipegang kuat dalam menentukan siapa calon ketua DPRD Kaltim nantinya. Karena itu, ia memilih tak melobi DPP karena merasa akrab dengan pengurus pusat.
"Kaitan dengan penentuan ini (Ketua DPRD Kaltim) kita tidak ada hal-hal khusus. Pasti DPP punya pertimbangan terbaik. Kita serahkan pada DPP.
Bagi Makmur, yang pernah jadi Bupati Berau 2 periode, meraih suara terbanyak diantara 54 anggota DPRD Kaltim lainnya, cukup menjadi bukti integritas dan kepercayaan publik pada dirinya. Hal itu, yang membuatnya cukup optimistis terpilih.
"Saya belum berani bilang persentase (kemenangan). Saya siap menerima apapun keputusan DPP," ucap politisi senior Kaltim ini.

Sementara itu, M Syahrun dikonfirmasi melalui WhatsApp, pra pesan dan telepon hingga Selasa malam belum merespon terkait rencana maju di periode ke-dua ini. (*)
Baca Juga
• Airlangga Klaim Kursi Ketua MPR RI Sudah Digenggaman Golkar, dan DPR RI Milik PDI Perjuangan
• Ditolak Golkar Langsung Merapat ke PDIP, Intip Akselarasi PKB Cari Slot Fraksi di Parlemen Balikpapa
• Anak Mantan RI 1 hingga Danjen Kopassus ke-24, 11 Calon Menteri Jokowi dari Golkar yang Mengemuka
• Jelang Pilkada 2020, PKB Balikpapan Digantung Golkar, tak Dibalas Pihaknya Cari Fraksi Lain
• PPP Ingin Koalisi Bersama Golkar, Usung H Kaharuddin-Azhar Baharuddin di Paser