Sopir Angkot Pelaku Pembunuh Amelia Alumni IPB, Tergiur Handphone dan Tubuh Korban

Polres Sukabumi ungkap sopir angkot yang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Amelia, alumni IPB yang ditemukan tewas di tepi sawah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram
Fakta-fakta Amelia Alumnus IPB Ditemukan Tewas di Pinggir Sawah 

Pihak kepolisian mengatakan hasil autopsi korban mengalami patah tulang leher dan luka di wajah karena benturan.

Paman Amelia, Gunalan, berkumpul bersama keluarga di Cianjur, Senin (5/8/2019).
Paman Amelia, Gunalan, berkumpul bersama keluarga di Cianjur, Senin (5/8/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Paman Amelia Ulfa Supandi (22), Gunalan (40), mengapresiasi tinggi kinerja pihak kepolisian Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik untuk mengungkap kasus pembunuhan gadis cantik lulusan IPB asal Cianjur itu.

Ditemui di Cianjur, Gunalan mengatakan, pihaknya bersama orangtua Amelia diminta datang ke Polresta Sukabumi untuk melengkapi berkas dan keterangan dari pihak keluarga siang ini.

"Apresiasi tinggi untuk jajaran Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik termasuk tim IT, karena kasus ini mempunyai petunjuk awal yang buram tapi mereka bisa mengungkap motif siapa pelakunya," ujar Gunalan, Senin (5/8/2019).

Kronologi Lengkap Tewasnya Amelia Alumnus IPB di Tepi Sawah, Lihat Pesan WA Terakhirnya Soal Angkot

Satu Keluarga Miskin di OKU jadi Korban Perampokan Disertai Pembunuhan, Motif Pelaku Membingungkan

Gigit Lidah dan Kemaluan Pelaku, 2 Wanita Ini Akhirnya Lolos dari Aksi Pemerkosaan, Ada Sampai Putus

Gunalan mengatakan, misteri terbunuhnya Amelia sempat simpang siur karena banyak kabar dan berita yang diterima pihak keluarga.

Menurutnya, semula keluarga menyangka bahwa ini adalah pembunuhan berencana, tapi setelah pengungkapan, pihaknya mendapat keterangan yang terang benderang.

"Luar biasa kinerja kepolisian Polresta Sukabumi.

Keluarga sempat bingung dengan misteri terbunuhnya Amelia, banyak dugaan dan prediksi yang membuat simpang siur.

Semula kami menduga pembunuhan berencana," kata Gunala.

Mewakili keluarga, kata Gunala, berharap pelaku dapat hukuman seberat-beratnya.

"Saya melihat ada juga pasal maksimal hukuman mati, polisi sudah menyiapkan pasal berlapis, kalau bisa seberat-beratnya ini perlakuan biadab dan bajingan," kata Gunala.

Ia juga berharap semua media bantu mengawal ke persidangan sampai jatuh vonis hukuman.

"Hari ini keluarga diminta datang ke Sukabumi untuk melengkapi keterangan berkas untuk naik ke kejaksaan," katanya.

Ia mengatakan, sepengetahuannya pelaku merupakan aktor tunggal dalam pembunuhan tersebut ada juga beberapa orang yang ditangkap masih terkait dengan kasus.

"Pelaku hanya satu karena yang lain terkait penadahan penjualan telepon selular, katanya sudah berpindah tangan beberapa kali," kata Gunalan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved