Prabowo Rapat ke Mega dan Jokowi, Andre Rosiade: Ada yang Kebakaran Brewok, Sindir Surya Paloh?
Politisi Gerindra Andre Rosiade menyebut rapatnya Prabowo ke Megawati dan Jokowi membuat ada pihak yang kebakaran brewok, sindir Surya Paloh?
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Rapat ke Mega dan Jokowi, Andre Rosiade: Ada yang Kebakaran Brewok, Sindir Surya Paloh?
Politisi Gerindra Andre Rosiade menyebut rapatnya Prabowo ke Megawati dan Jokowi membuat ada pihak yang kebakaran brewok, apakah menyinggung Surya Paloh?
Diketahui, saat Megawati dan Prabowo makan siang bersama, Ketum NasDem Surya Paloh juga menggelar makan siang bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Meski demikian, Andre Rosiade tak spesifik menyebut siapa pihak yang kebakaran brewok tersebut.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjalin hubungan baik dengan mantan rivalnya di Pilpres 2019, Jokowi.
Selain Jokowi, Prabowo Subianto juga menjalin keakraban dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Dilansir dari Tribun Bogor, awal keakraban mereka dimulai saat Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Setelah bertemu Jokowi, Prabowo Subianto lalu menghampiri kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta pada Rabu (24/7/2019).
Yang terakhir, Prabowo Subianto bertemu langsung keduanya di satu acara besar, yakni pembukaan Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019).
Keakraban Prabowo Subianto dengan Jokowi dan Megawati ini tentu disambut baik banyak pendukungnya.
Begitu juga para petinggi Partai Gerindra yang mengapresiasi keputusan Prabowo Subianto untuk berekonsiliasi dengan mantan rivalnya.
Namun, ada juga pihak yang tak senang dengan keakraban Prabowo dengan Jokowi dan Megawati.
Seperti yang diutarakan Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade.
Dalam tayangan program berita Kompas Malam yang diunggah di channel Youtube Kompas TV, Andre Rosiade menyebut ada pihak yang ' kebakaran brewok ' atas keakraban Prabowo-Megawati dan Jokowi.
"Keakraban Prabowo dan Mega begitu diapresiasi oleh rakyat, nyatanya ada yang kebakaran brewok, itu yang agak aneh," ungkapnya.
Andre Rosiade pun tak menyebut siapa pihak yang ' kebakaran brewok ' tersebut.
Ia mengatakan, seharusnya publik menyambut baik pertemuan tokoh bangsa tersebut, karena ada keteladanan yang patut dicontoh.

"Ternyata disaat petemuan tokoh-tokoh ini, ada yang kebakaran brewok.
Itu yang saya sayangkan," ungkapnya.
Andre menduga, pihak yang menolak ini adalah mereka yang sudah tergabung di kubu Jokowi, lalu timbul kekhawatiran bila Gerindra bergabung ke pemerintahan.
"Tentu pendukung ada yang kecewa, kedua ada penolakan dari 01 sendiri, karena lapak, kavling, mereka tentu terganggu,"ucapnya.
Selain itu, Andre Rosiade juga menyinggung pihak yang berharap dapat sejumlah kursi menteri di Pemerintahan Jokowi.
• Andre Rosiade Laporkan Semen Tiongkok ke KPPU, Karena Berani Jual Rugi di Indonesia
• Soal Kursi Ketua MPR RI, PKB Minta Andre Rosiade Tak Basa Basi, Tak Perlu Malu Utarakan Minta Jatah
"Ada yang mimpi lima menteri, sepuluh menteri. Tiba-tiba takutnya Gerindra, Demokrat, PAN diajak oleh Pak Jokowi.
Tentunya itu akan mengurangi kavling mereka," ucapnya.
Aksi Tolak Gabungnya Gerindra
Aksi makan siang bersama yang dilakukan Surya Paloh dan Anies Baswedan, bertempatan dengan diplomasi makan siang Megawati dan Prabowo, punya makna tertentu.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimaknai sebagai simbol perlawanan politik.
Apalagi menurutnya, momen pertemuan tersebut terlalu bersamaan dengan pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh menyebut partainya membuka kemungkinan untuk mengusung Anies Baswedan maju sebagai Calon Presiden pada tahun 2024.
Partainya bersedia untuk mendukung namun semua keputusan dikembalikan kepada Anies Baswedan.
Surya Paloh berharap agar dukungan tersebut tak hanya berasal dari satu partai politik namun datang dari berbagai pihak.

"2024 kan tergantung Anies.
Niatnya sudah pasti ada di situ, semua niat-niat baik harus terjaga asal baik," kata dia.
Menanggapi hal itu, Yunarto Wijaya menyebut kalau pertemuan antara Surya Palon dan Anies Baswedan itu cukup mengejutkan dirinya.
"Momennya menurut saya terlalu bersamaan ya, dan agak mengagetkan," katanya.
Yunarto Wijaya juga menyebut kalau Pilpres 2024 masih sangat jauh sebenarnya untuk dibicarakan saat ini.
"Ini masih jauh sekali dari 2024 tapi kemudian tadi ada pembicaraan dengan Anies Baswedan tentang (Pilpres) 2024.
• Surya Paloh Dikabarkan Dukung Anies 2024, Analisa Adian Napitupulu Ini Langsung buat Hadirin Tertawa
• Surya Paloh Terang-terangan Dukung Anies Baswedan, Politisi Nasdem Malah Anjurkan Contoh Ahok Dulu
Dan kita tahu Anies Baswedan ini sebetulnya simbol dari lawan politik, apalagi pasca Prabowo kalah," jelasnya.
Untuk itulah, Yunarto Wijaya melihat kalau pertemuan itu merupakan simbol politik 'perlawanan' dari Nasdem.
"Jadi menurut saya, suka atau tidak ini bisa dilihat sebagai simbol politik 'perlawanan' yang ingin dilakukan misalnya oleh Surya Paloh.
Apabila ada satu keputusan yang diambil oleh entah Jokowi ataupun Megawati dengan PDI-P nya yang dianggap berbeda pandangan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan kalau yang ditolak oleh Surya Paloh sudah jelas, yakni tak ingin Partai Gerindra masuk dalam koalisi Jokowi-Maruf Amin.
"Apa sih yang ditolak?
Menurut saya apa yang terekam di pertemuan kemarin dengan tiga partai lain, yaitu menolak Partai Gerindra untuk masuk ke dalam barisan koalisi," tandasnya.
Hormat Khusus PDIP untuk Prabowo
PDI Perjuangan atau PDI-P menggelar malam budaya malam budaya Nusantara sebagai rangkaian dari Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Rabu malam, (7/8/2019).
Dalam acara tersebut, Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir sekitar pukul 19.30 WITA.
Megawati datang didampingi oleh sejumlah pengurus DPP di antaranya, Sekjen, Hasto Kristiyanto, Ketua Stering Committee (SC) Kongres V PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Ketua OC Kongres V PDIP Wayan Koster, Prananda Prabowo, Rano Karno dan sejumlah kader PDIP lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, para Megawati dan para hadirin disuguhi berbagai kesenian dari berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai pembuka, musisi asal Bali, Gus Teja yang terkenal dengan suling instrumentalnya.
Megawati tampak menikmati alunan musik nan merdu yang dimainkan Gus Teja.
Tak lama, Tari Pendet disuguhkan sebagai tari penyambutan.
Pada kesempatan itu, Ketua OC Kongres V PDIP, Wayan Koster menyampaikan arahan Megawati saat kongres berlangsung.
Kata Koster, seluruh kader wajib menghormati tamu undangan yang hadir.
"Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruang sidang. Peserta wajib menyapa dengan ramah. Nanti, begitu Pak Prabowo hadir jangan teriak huuuuuu. Tepuk tangan saja, hormati tamu," kata Koster pada acara malam budaya di Grand Inna Bali Beach, Rabu (7/8/2019).
• Tinjau Pameran, Foto Bersama Prabowo yang Sedang Memegang Perut Jadi Favorit Megawati
• Hadir di Kongres V PDIP, Ahok Komentari Pidato Megawati dan Jumpa Lagi dengan Prabowo
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan memenuhi undangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir di kongres ke V PDIP di Bali,Kamis (8/8/2019)
Megawati sendiri mengakui apa yang disamoaikan Koster merupakan instruksinya.
Ia ingin mendisiplinkan kadernya.
Sebab, kata dia, PDIP menjadi partai pemenang yang menjadi sorotan banyak rakyat.
"Apa yang disampaikan oleh ketua panitia tadi (Koster) itu benar instruksi saya. Karena dari kongres ke kongres, mungkin ada yang baru mengikuti. Jadi kita harus disiplinkan seluruh kader," terangnya. (*)