LINK Live Streaming Mata Najwa 'Kasta Hukuman', Tayang Malam Ini di Trans7 Jam 20.00 WIB
Siaran Live Streaming Mata Najwa malam ini mengangkat tema Kasta Hukuman. Tema Mata Najwa Kasta Hukuman menghadirkan cerita mereka yang terjerat
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
"Kompensasi kami siapkan secara rutin per bulan. Khusus kejadian blackout kemarin, estimasi kompensasi mencapai Rp 865 miliar. Ini yang tertinggi di tahun ini," ungkap Yuddy saat wawancara via skype di acara Mata Najwa, Rabu (7/8/2019) malam.
Biaya kompensasi itu, kata Yuddy, adalah yang terbesar sepanjang tahun ini.
"Januari kemarin kita siapkan Rp 1,5 miliar, kemudian Februari Rp 200 juta, dan pernah juga Rp 300 juta. Tertinggi sekarang ini Rp 865 miliar," katanya.
Najwa Shihab kemudian mengonfirmasi, apakah betul biaya kompensasi itu diambil sebagian dari pemotogan gaji karyawan PLN?
"Itu hal berbeda, mungkin bukan skop saya juga (menjawab), karena anggaran itu ada di keuangan. Saya tidak bisa menjawab itu," katanya.
Kendati demikian, di sela acara, Yuddy Setyo sempat mengemukakan pendapat pribadinya.
Dia mengaku siap jika gajinya dipotong.
"Apakah Anda siap jika gaji harus dipotong?" tanya Najwa Shihab.
"Kalau saya pribadi ya, siap saja. Tapi kalau yang lain saya tidak tahu, saya tidak bisa menebak isi hati orang," ujar Yuddy.
Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding menolak rencana pemotongan gaji karyawan PLN.
Ia mengutarakan hal itu setelah melihat kutipan pernyataan Direktur Pengadaan Strategis II PLN, Djoko Rahardjo Abumanan, yang dimunculkan di layar Mata Najwa.
"Makanya harus hemat lagi, gaji pegawai dikurangi. Kalau kaya gini nih, kemungkinan kena semua pegawai," demikian kutipan statement Djoko Rahardjo Abumanan.
"Itu ngawur dan enggak mikir," ujar Abdul Kadir Karding setelah melihat kutipan tersebut.
"Jadi, sebaiknya pejabat publik itu kalau buat statement dipikir dulu.
Gak ada hubungannya (pemotongan gaji), kecuali sejak awal memang ada kesepakatan di internal PLN, misalnya besok kalau terjadi pemadaman sekian jam kalian harus siap dipotong karena tanggung jawab bersama.
Tapi kalau tidak ada, tidak boleh, karena itu (gaji) haknya dia (karyawan).
Menurut saya, kita carikan jalan, jangan sampai motong (gaji), kami menolak itu, siapa bertanggung jawab," ujar politisi PKB.
Sementara, mantan Direktur TND PLN yang kini menjabat Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darnel Ibrahim, mengaku tidak pernah dipotong gaji saat masih menjadi karyawan PLN.
"Tidak pernah (potong gaji), dan menurut saya juga kalau sesuatu dilakukan dan orang itu tidak ikhlas, maka itu tidak baik," katanya disambut tawa penonton.
Simak videonya menit 6:
Simak videonya menit 9:
(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)