Merayakan HUT ke-74 Republik Indonesia, Karyawan Adika Hotel Bahtera Upacara di Atas Atap

Bahkan beberapa tempat melaksanakan upacara bendera dengan cara yang unik. Salah satunya di Hotel Adika Bahtera, Jalan Jenderal Sudirman.

TribunKaltim.CO/Fachmi Rachman
UPACARA DI KETINGGIAN - Manajemen dan karyawan Adika Hotel Bahtera melaksanakan upacara Peringatan HUT ke 74 Proklamasi di Lantai 7 Adika Hotel Bahtera Balikpapan, Sabtu (17/8/2019). Upacara di rooftop Adika Hotel Bahtera ini merupakan upacara di lokasi tertinggi di Kota Balikpapan 

BACA JUGA

Dari 68 Titik Hotspot Karhutla di Kaltim, Kukar dan Berau Berpotensi Paling Besar.

Dishub Berau Kalimantan Timur Dorong Operator Speedboat, Buka Rute Reguler Pulau Derawan dan Maratua

Tanggal 18 Agustus Ada Gerakan Menghadap Laut di Pantai Saloloang PPU, Juga di Balikpapan dan Berau.

Di kampung yang hanya 128 kepala keluarga ini, seluruhnya sangat bergantung pada hasil alam, seperti madu, gaharu, buah-buahan.

"Kalau musim panen padi dan buah hutan, musim madu, mereka semua tidak ada di kampung. Kampung ini sunyi sekali. Mereka meninggalkan kampung untuk panen. Anak-anak mereka semua dibawa ke dalam hutan, meninggalkan sekolah. Mereka membawa anak-anak karena khawatir tidak ada yang mengurus mereka di rumah," ungkapnya.

Perlahan-lahan, Kristina melakukan pendekatan kepada ketua adat, perangkat kampung dan juga para orang tua murid.

"Saya mulai mendekati mereka setahun yang lalu, meberikan pemahaman, agar sekolah mereka tidak terganggu. Kalau ada anak yang lebih tua yang bisa menjaga adiknya di rumah. Saya tidak mau orang-orang Long Suluy menjadi bodoh," tegasnya.

Bahkan, Kristina dan suaminya, tidak jarang harus keluar masuk hutan untuk menjemput anak-anak mereka agar bisa bersekolah.

"Saya dan suami harus menjemput anak-anak mereka di hutan naik ketinting melewati sungai dengan arus deras dan jeram. Mereka (murid SDN 001) sangat semangat belajar, tapi karena kesibukan orangtua mereka, terpaksa meninggalkan sekolah, sampai sekarang masih ada yang seperti itu. Saat musim madu dan musim buah, semua anaknya di bawa masuk ke hutan," sesalnya.

Perayaan HUT RI di Long Suluy ternyata menggugah semangat warga kampung.

Masyarakat juga antusias ketika ada pejabat yang jauh-jauh mendatangi mereka yang bermukim di pedalaman hutan Kalimantan ini.

"Saya sangat salut sekali, ada pejabat daerah yang datang sampai ke sini. Karena ini adalah kampung paling ujung, tidak ada kampung lain setelah ini," tandasnya.

Penjabat Kepala Kampung, Nuril kepada Tribunkaltim.co juga membenarkan, selama ini warga Long Suluy tak pernah merayakan HUT RI.

Perayaan HUT RI biasanya hanya digelar di tingkat kecamatan. Sementara itu, Ketua RT 1, Bakri mengatakan, selama belasan tahun ia merantau dan menetap di Kampung Ling Suluy, tidak pernah ada perayaan HUT RI di kampungnya.

"Selama 18 tahun, sejak tahun 2001 saya di kampung ini, saya tidak pernah lihat bendera berkibar," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved