Rencana Tahura Menjadi IKN, Ini Pernyataan Ahli Yang Belum Diketahui Pemerintah Pusat
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, terdapat 280-300 hektare lahan terbuka dan terlihat tidak produktif di dalam hutan kebanggaan warga Kaltim.
Namun, proteksi yang diupayakan oleh instansi tersebut pun, ditegaskan Rustam, tidak berbanding lurus dengan kenyataan kerusakan yang telah terjadi di dalam tahura ini.
"Belum lagi kalau bicara soal pemukiman di sekitaran tahura ini, maka gangguan itu sudah sulit terbendung oleh pihak manapun yang mengatasnamakan negara.
Seperti BKSDA, Dinas Kehutanan dan instansi pemerintah lainnya. Lain lagi, soal adanya perambahan hutan untuk pembangunan area perdagangan di sepanjang tahura. Di sana ada warung singgah dan warung Tahu Sumedang," lanjutnya.
Eksploitasi lainnya terhadap Tahura yang kini tengah dihadapi, disampaikan Rustam, yakni adanya tambang batu bara di dalam area Tahura Bukit Soeharto.
Hal ini menambah pelik persoalan taman kebanggaan rakyat Kaltim ini. Dengan seluruh persoalan itu, ditegaskan Rustam, Tahura Bukit Soeharto sudah tidak maksimal dari segi ekologis.
"Meskipun, Tahura Bukit Soeharto masih dijadikan area untuk pendidikan oleh beberapa universitas negeri di Kaltim. Seperti, Unmul Samarinda dan Politekhnik (Poltek) Negeri Samarinda.
Dan sampai saat ini pun, tahura masih menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk penelitian dan pendidikan," paparnya.
Konsep Ibukota Hijau, dibeberkan Rustam, dapat menjadi daya jual lebih bagi Tahura. Selain pemerintah dapat melaksanakan pembangunan secara masif, pemerintah juga dapat mengakomodir daerah sekitar untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang berada di tengah-tengah ibukota negara.
"Tentunya, dengan diciptakan hal itu akan menjadikan keindahan tersendiri bagi IKN Indonesia di Kaltim nantinya. Bisa kita bayangkan, ada pusat pemerintahan yang begitu padat.
Tapi, di beberapa areanya kita dapat temui hutan lestari yang asli, terjaga dan terawat. Kemudian, ada kekayaan flora dan fauna di dalamnya," jelasnya.
"Untuk itu saya nyatakan, akan lebih berguna apabila Tahura ini dijadikan lokasi IKN Indonesia. Dengan dicanangkan Ibukota Hijau nantinya, akan ada perpaduan antara keasrian lingkungan dan kemajuan pembangunan.
Kolaborasi itu sangat jarang ada di dunia. Dan Indonesia bisa menjadi negara pencetus untuk model ibukota hijau," lanjutnya lagi. (*)
Baca Juga
• Pembangunan Gedung Pusat Pemerintahan Bakal Menyesuaikan Kontur Tanah di Tahura
• Jokowi Kembali Pastikan Ibukota RI Pindah ke Kalimantan, TGUP3 Ungkap Fakta Titik Ikat di Tahura
• Terungkap Fakta Baru Pemasangan 23 Titik Ikat di Tahura Bukit Soeharto, Ini Penjelasan TGUP3
• Tampik Isu Lahan Tahura Diisi Perkebunan, Pertanian, Tambang, dan Hunian, Ini Jawaban Isran Noor