Terinspirasi Raffles Bangun Singapura, Kota Baru Mandiri Mulai Dibangun 2020 Luasannya 11 Ribu Ha
Berawal dari inspirasi dari Thomas Stamford Raffles, yang membuat Gubernur Kaltara Irianto Lambie juga ingin membangun KBM Tanjung Selor
Penulis: Mir |
TRIBUNKALTIM.CO, KALTARA -Terinspirasi dari Thomas Stamford Raffles, Gubernur Hindia Belanda tahun 1800-an yang berhasil membangun Singapura. Waktu itu, Singapura merupakan kawasan hutan, namun saat Raffles masuk di salah satu wilayah selatan semenanjung Malaka itu, akhirnya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia dan selalu ramai sampai saat ini.
Setelah berjalan kurang lebih 50 tahun, Singapura sudah menjadi kawasan penting, menjadi kota yang maju.
Berawal dari inspirasi dari Thomas Stamford Raffles, yang membuat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambie juga ingin membangun Kota Baru Mandiri (KMB) Tanjung Selor, sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian.
Bahkan KBM Tanjung Selor dirancang sebagai kota modern. Luasnya sekitar 11 ribu hektare yang akan dilengkapi dengan pusat pemerintahan Provinsi Kaltara di tengah-tengahnya seluas 2.500 hektare.
Pusat pemerintahan berlokasi di Desa Gunung Seriang. Di daerah ini sedang diintensifkan pembebasan lahan masyarakat oleh Dinas PUPR Perkim Kaltara bekerjasama dengan Kantor Badan Pertanahan Nasional Bulungan.

Kota Baru Mandiri Tanjung Selor merupakan program Kementerian PPN/Bappenas. Sedangkan pusat pemerintahan Provinsi Kaltara merupakan inisiasi pemprov didukung pemerintah (pusat).
"Terkadang ada pemahaman yang bias. Bahwa Kota Baru Mandiri itu adalah pusat pemerintahan. Sebetulnya Kota Baru Mandiri itu mencakup semua wilayah Tanjung Selor," kata Irianto.
Pusat pemerintahan sempat diusulkan pembiayaannya kepada Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu senilai Rp 31,4 triliun. seluruh tahapan pembangunan pusat pemerintahan itu dicanangkan rampung 100 persen pada 2024.
Pusat pemerintahan ini memang dirancang menyerupai sebuah kota. Diklaim dibangun berangkat dari pemikiran jangka panjang 100 sampai 150 tahun ke depan bahkan lebih. "Jangan sampai pembangunan itu telat. Artinya jangan tidak teriring beriringan dengan kemajuan," katanya.
Berkembangnya kota tanpa penataan tuturnya akhirnya bisa berujung semrawut. "Jadi kita mau ditata dulu baru berkembang," sebutnya.
Pemprov Kaltara sudah membentengi kawasan pusat pemerintahan dan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor dengan jalan outer ringroad dan ringroad. Tujuannya supaya tidak terjadi kemacetan seiring pesatnya pertumbuhan penduduk dan kendaraan transportasi.
"Jangan sampai terjebak macet dulu, baru berfikir bikin jalannya. Jadi itu poin utama pengembang pusat pemerintahan dan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor," ujarnya.
Mulai Dibangun 2020
Pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tjsel (sebutan baru kota masa depan Tanjung Selor) akan dimulai tahun depan, 2020.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengkonfirmasi bahwa alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga akan mulai terkucur tahun depan.
Namun untuk kepastian berapa besar alokasi anggaran yang akan terkucur untuk membiayai pembangunan KBM Tjsel tahap awal itu, belum diketahuinya secara pasti.
"Insya Allah tahun depan sudah mulai. Kita belum cek berapa anggaran APBN yang akan turun. Tetapi kan usulan pembangunan KBM itu triliunan rupiah," kata Irianto Lambrie kepada Tribunkaltim.co di gubernuran, Rabu (14/8/2019).
Pembangunan gedung fisik yang diprioritaskan digarap tahun depan ialah Kantor Gubernur dan Kantor DPRD. Adapun gedung instansi pemerintah dan instansi vertikal lainnya akan dilakukan bertahap.
Apalagi sebutnya, review atau peninjauan ulang rencana induk (masterplan) KBM Tjsel oleh BPIW (Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah) Kementerian PUPR sudah diselesaikan.
Review itu mencakup desain kota, sistem transportasi antar moda, buffer zone kawasan hutan kota, termasuk mengamankan heritage yang cocok sebagai tempat bersantai atau berwisata.

"Review-nya sekarang sudah selesai. Dan memang tahun depan adalah target awal mula pembangunan fisik nya," ujarnya.
Pemprov Kalimantan Utara sebut Irianto Lambrie saat ini mengebut pembebasan lahan KBM Tjsel. Catatan terakhir, telah dibebaskan lahan sebanyak 300 bidang dengan total luas 240 hektare sejauh ini.
"Masih ada 250 hektare yang sengketa tumpang tindih. Kita sudah titipkan ke Pengadilan Negeri penyelesaiannya. Kita juga akan fasilitasi mediasi. Akta damainya nanti tetap di oleh Pengadilan Negeri," ujarnya.
Luas lahan yang diperlukan di pusat pemerintahan sebanyak 470 hektare, 240 hektare di antaranya masih sengketa tumpang tindih. Umumnya lahan masyarakat tumpang tindih dengan lahan usaha transmigrasi di kilometer 2 Tanjung Selor.
"Di APBD Perubahan kita siapkan anggaran pembebasannya. Kalau masih ada juga, kita siapkan juga di APBD 2020," ujarnya.

Kurang lebih dibutuhkan dana Rp 60 miliar untuk menyelesaikan pembebasan lahan yang tersisa.
"Saya sudah minta yang masih ada tumpang tindih agar dimediasi dengan baik-baik," ujarnya.
Untuk diketahui, KBM Tjsel digarap bersama-sama oleh sejumlah Kementerian. Sedikitnya 12 kementerian, ditambah Gubernur Kalimantan Utara dan Bupati Bulungan,
diminta oleh Presiden Jokowi mempercepat realisasi KBM dengan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan juga kewenangan masing-masing.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian didaulat mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan Instruksi Presiden ini secara reguler dan melaporkan hasilnya kepada Presiden.
Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor.
Untuk diketahui, ada enam tahap usulan pembiayaan KBM Tjsel. Tahap I Rp 1.641.585.000.000, Tahap II Rp 2.347.635.000.000, Tahap III Rp 3.871.824.000.000, Tahap IV Rp 3.961.980.000.000, Tahap V Rp 9.904.230.000.000, Tahap VI Rp 9.711.815.000.000.
Arti Logo Tjsel
Kawasan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor memiliki penamaan yang unik, yakni Tjsel. Tjsel dilengkapi jargon 'City of Diversity' yang berarti kota yang majemuk/beranekaragam.
Tjsel telah memiliki logo yang didominasi warna Tosca. Tulisan Tjsel City of Diversity didampingi tugu Cinta Damai yang notabene landmark Tanjung Selor yang biasa dijumpai di pertigaan Jalan Sengkawit, Jalan Katamso, dan Jalan Sabanar Lama.
Melansir Youtube Channel 'Humas Kaltara', logo ini memaknai Tanjung Selor sebagai kota baru yang memiliki visi ke depan beriring dengan semangat kreativitas yang kuat. Ini juga menandakan, sebuah kota yang bersatu padu dalam perbedaan tanpa memandang perbedaan.

Pada logo Burung Enggang di atas Tugu Cinta Damai sebagai simbol pemersatu masyarakat Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara.
Dalam sejarah Kesultanan Bulungan, Tanjung Selor didirikan bertujuan sebagai bandar dagang internasional.
"Dari awal pembentukan itu, mulailah pedagang bermukim di sekitaran Tanjung Selor yang dimulai pedagang Arab, Tionghoa, dan suku bangsa nasional lainnya.
Para pedagang dari berbagai suku bangsa yang singgah, kemudian bermukim di sekitar Tanjung Selor. Ini membuktikan Tanjung Selor menjunjung tinggi perbedaan," sebut ulasan narasi 'Humas Kaltara'.
Warna Tosca, yang notabene gabungan antara warna hijau dan biru dipilih mewakili aura segar, baru, alias muda. Perpaduan dua warna tersebut mewakili dimensi hutan dan sungai.
"Sedangkan warna hitam pada tulisan City of Diversity sebagai penegas bahwa Tanjung Selor sangat mencintai perbedaan," ujarnya.
Secara umum, Tjsel merupakan singkatan Tanjung Selor, yang diharapkan bisa mengikonkan penamaan kota baru tersebut. Sebagaimana kota-kota dunia yang memiliki singkatan seperti KL (Kuala Lumpur), NY (Ney York), KK (Kinabalu).
Ikon Tjsel telah diluncurkan di Jakarta pada 27 Maret bersamaan dengan penandatanganan Rencana Aksi 12 Kementerian dan 2 Kepala Daerah sebagai tindaklanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2018 tentang Percepatan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor. (tribunkaltim.co/samir paturusi)
Baca Juga
• Jadi Pintu Penyelundupan Narkoba, BNNP Kaltara Berupaya Berantas Namun Terkendala Anggaran
• Peraih Rekor MURI Renang, Ibrahim Kembali Beraksi Tepat di Hari Kemerdekaan RI di Kaltara
• Demi Kaltara, BNN Upayakan Dapatkan Tambahan Anggaran di APBN-P Maupun APBN 2020
• Ini Jalur-jalur Penyelundupan Narkotika dari Malaysia Masuk ke Kaltara, Ada 1.400 Jalur Tikus
• Tips Cegah Terorisme Ala Gubernur Kaltara: Jika Informasi di Medosis Tak Beres, Blokir dan Laporkan