Ibu Kota Baru
Danau Buatan hingga Gagal Buat Rel KA, 7 Fakta Unik Canberra yang Disinggung Gubernur Kaltim di ILC
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor Tahura Bukit Soeharto akan mirip Canberra bila dijadikan lokasi ibu kota baru.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Canberra memiliki luas 814,2 kilometer persegi (314,4 sq mi) dan terletak dekat Brindabella Ranges, kurang lebih 150 kilometer (93 mi) dari pesisir timur Australia. Ketinggiannya sekitar 580 meter (1900 ft) AHD; titik tertingginya adalah Mount Majura di ketinggian 888 m (2913 ft).
Di Indonesia, luasan Camberra paling dekat dengan Batam, Samarinda atau Jayapura.

Pegunungan rendah lainnya di Canberra adalah Mount Taylor 855 m (2805 ft), Mount Ainslie 843 m (2766 ft), Mount Mugga Mugga 812 m (2664 ft) dan Black Mountain 812 m (2664 ft).
Hutan asli di Canberra hampir sepenuhnya terdiri dari spesies eukaliptus dan menjadi sumber bahan bakar dan keperluan rumah tangga.
Pada awal 1960-an, pembalakan hutan mengurangi populasi eukaliptus.
Persoalan kualitas air memaksa hutan ditutup. Penelitian hutan dimulai tahun 1915 melalui uji tanam beberapa spesies pohon seperti Pinus radiata di lereng Mount Stromlo.
Sejak saat itu, perkebunan terus diperluas sehingga mampu mengurangi erosi di waduk Cotter. Hutan menjadi tempat rekreasi populer.
Lokasi Canberra di ACT. Distrik utama Canberra berwarna kuning: Canberra Central (ditandai North Canberra dan South Canberra), Woden Valley, Belconnen, Weston Creek, Tuggeranong, dan Gungahlin.
Wilayah perkotaan Canberra berdiri di dataran Ginninderra, dataran Molonglo, dataran Limestone, dan dataran Tuggeranong (dataran Isabella).
Sungai Molonglo yang mengalir ke dataran Molonglo dibendung untuk mengisi Lake Burley Griffin yang kini menjadi ikon Canberra.
Sungai ini kemudian mengalir ke Sungai Murrumbidgee di sebelah barat laut Canberra, lalu mengalir ke barat laut menuju kota Yass di New South Wales. Sungai Queanbeyan bergabung dengan Sungai Molonglo di Oaks Estate, ACT.
Sejumlah sungai kecil, termasuk Jerrabomberra dan Yarralumla Creek, mengalir ke sungai Molonglo dan Murrumbidgee.
Dua sungai kecil di antaranya, Ginninderra dan Tuggeranong, dibendung untuk mengisi danau Ginninderra dan Tuggeranong.[104][105][106] Sungai Molonglo dulu sering meluap tinggi; daerah ini merupakan dataran banjir sebelum Lake Burley Griffin dibendung.
4. Pernah dikritik karena lebih mirip desa
Peristiwa atau kegiatan terbesar di Canberra sebelum Perang Dunia II adalah Rapat ANZAAS ke-24 pada Januari 1939.
The Canberra Times menggambarkannya sebagai "acara terpenting ... sepanjang sejarah ibu kota termuda di dunia ini". Akomodasi di Canberra tidak cukup untuk menampung 1.250 perwakilan. Kota tenda pun didirikan di pinggir Sungai Molonglo. Salah satu pembicara utamanya adalah H. G. Wells; ia diundang oleh Gubernur Jenderal Lord Gowrie selama seminggu.
Kegiatan ini bertepatan dengan gelombang panas yang menerpa Australia tenggara. Saat itu, suhu di Canberra mencapai 42,5 Celsius (108,5 derajat Fahrenheit). Pada Jumat, 13 Januari, kebakaran semak Jumat Hitam menewaskan 71 orang di Victoria. Wells dan Gubernur Jenderal mengunjungi daerah-daerah yang terdampak kebakaran.
Tidak lama setelah perang berakhir, Canberra dikritik karena lebih mirip desa dan bangunan-bangunannya yang berantakan dianggap jelek.
Canberra sering dicap sebagai "kumpulan kota pinggiran yang mencoba menjadi satu kota".
Perdana Menteri Sir Robert Menzies merasa kondisi ibu kota negara memalukan.
Seiring waktu, sikapnya berubah dari malu menjadi semangat dalam memperjuangkan pengembangannya. Ia memecat dua menteri yang ditugaskan mengembangkan kota karena kinerjanya buruk.
Menzies menjabat sebagai Perdana Menteri selama lebih dari satu dasawarsa. Pengembangan ibu kota pada masa pemerintahannya maju pesat.
Jumlah penduduknya naik lebih dari 50 persen setiap lima tahun sejak 1955 sampai 1975.
Beberapa departemen pemerintahan beserta aparatur sipilnya dipindahkan dari Melbourne ke Canberra seusai perang.
Perumahan umum mulai dibangun untuk menampung penduduk yang terus bertambah.
5. Ada Danau buatan manusia
National Capital Development Commission (NCDC), dibentuk tahun 1957 dengan kekuasaan eksekutif, mengakhiri empat puluh tahun yang penuh perdebatan soal bentuk dan desain Lake Burley Griffin, bagian terpenting dalam rancangan Griffin.
Danau dibangun selama empat tahun dan selesai pada 1964.

Rampungnya pembangunan danau memudahkan pengembangan Parliamentary Triangle.
Sejak danau mulai diisi air, berbagai gedung pemerintahan penting dibangun di sepanjang pesisirnya.
Kampus Australian National University yang baru saja rampung mulai diperluas.
Sejumlah patung dan tugu juga dibangun. National Library yang baru dibangun di Parliamentary Triangle, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan High Court dan National Gallery.

Kota-kota pinggiran di Canberra Central (biasa disebut North Canberra dan South Canberra) dikembangkan lebih lanjut pada 1950-an.
Pengembangan kota di distrik Woden Valley dan Belconnen masing-masing dimulai pada pertengahan dan akhir 1960-an.
Banyak kota pinggiran baru yang namanya berasal dari nama politikus Australia seperti Barton, Deakin, Reid, Braddon, Curtin, Chifley, dan Parkes.
6. Rata-rata penduduk berusia 35 tahun
Dalam sensus 2016, jumlah penduduk Canberra sebesar 395.790 jiwa, naik dari 355.596 jiwa pada sensus 2011 dan 322.036 jiwa pada sensus 2006.
Sensus 2016 menunjukkan bahwa penduduk Aborigin dan Kepulauan Selat Torres berjumlah 1,6% dari total penduduk Canberra, sedangkan 32,1% penduduk Canberra lahir di luar negeri.
Kelompok penduduk terbesar yang lahir di luar negeri berasal dari Britania Raya (3,2%) dan Tiongkok (2,9%).
Banyak imigran yang datang dari Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Turki, Yunani, Italia, Vietnam, India, Selandia Baru, dan Filipina. Sebagian besar warga setempat hanya menuturkan bahasa Inggris di rumah (72,7%); bahasa-bahasa lain yang dituturkan di rumah adalah bahasa Mandarin, Vietnam, Kanton, Hindi, dan Spanyol.
Penduduk Canberra relatif muda, mobilitasnya tinggi, dan berpendidikan tinggi. Usia rata-ratanya 35 tahun. Hanya 12,7% penduduknya yang berusia di atas 65 tahun .
Antara 1996 dan 2001, 61,9% penduduknya pindah ke atau dari Canberra, tertinggi kedua di antara semua ibu kota negara bagian Australia.
Menurut statistik National Australia Bank di The Canberra Times, rata-rata warga Canberra lebih banyak menyumbang daripada warga negara bagian lainnya, baik dari segi jumlah sumbangan maupun porsi pendapatannya.
Per Mei 2017, 43% penduduk ACT (25–64) memiliki pendidikan terakhir S1, lebih banyak daripada rata-rata nasional sebesar 31%.
Dalam sensus 2016, sekitar 50,0% penduduk ACT mengaku memeluk agama Kristen (tidak termasuk jawaban kosong) dan denominasi terbanyak adalah Katolik dan Anglikan; 36,2% mengaku tidak beragama.
Hingga 2016, kejahatan yang paling banyak dilakukan di ACT berkaitan dengan properti, yaitu masuk properti orang tanpa izin dengan sengaja dan pencurian kendaraan bermotor.
Korbannya masing-masing berjumlah 2.304 dan 966 orang (580 dan 243 per 100.000 penduduk). Pembunuhan manusia dan pelanggaran hukum terkait—pembunuhan, upaya pembunuhan, dan pembunuhan tidak disengaja, kecuali kecelakaan lalu lintas fatal dan persekongkolan pembunuhan—dialami oleh 1,0 orang per 100.000 penduduk, lebih sedikit daripada rata-rata nasional (1,9 orang per 100.000 penduduk). Jumlah serangan seksual (64,4 orang per 100.000 penduduk) juga di bawah rata-rata nasional (98,5 orang per 100.000 penduduk)
7. Jalan-jalan melewati hutan
Mobil merupakan moda transportasi paling dominan di Canberra.
Kota ini dirancang sehingga jalan-jalan arteri yang menghubungkan kluster permukiman melintasi tanah kosong atau hutan. Karena itu, kepadatan penduduk Canberra tergolong rendah dan ada tanah kosong untuk pembangunan koridor transportasi selanjutnya tanpa perlu membangun terowongan atau membebaskan tanah permukiman. Sebaliknya, ibu kota negara bagian lainnya di Australia kekurangan ruang hijau.
Distrik di Canberra umumnya terhubung oleh jalan hijau (parkway)—jalan raya kembar terbatas dengan batas kecepatan maksimum 100 km/h (62 mph).
Salah satunya adalah Tuggeranong Parkway yang menghubungkan CBD Canberra dengan Tuggeranong dan melewati Weston Creek.
Di sebagian besar distrik, kawasan permukiman berbatasan dengan jalan arteri utama dengan sedikit jalan penghubung supaya lalu lintas luar tidak bisa memotong jalan lewat permukiman.
Demi meningkatkan keselamatan jalanan, kamera pemantau lalu lintas dipasang di Canberra oleh pemerintah pada tahun 1999. Kamera di Canberra adalah kamera lampu merah dan kecepatan tetap dan kamera kecepatan bergerak; semua kamera ini menyumbang pemasukan denda sebesar $11 juta per tahun.
ACTION, layanan bus milik pemerintah, menyediakan transportasi umum ke seluruh kota.[269] Qcity Transit menyediakan layanan bus antara Canebrra dengan daerah sekitarnya di New South Wales dengan merek Transborder Express (Murrumbateman dan Yass)[270] dan Qcity Transit (Queanbeyan).
Sebuah jalur kereta ringan sedang dibangun dan rencananya rampung tahun 2018. Jalur kereta ini akan menghubungkan CBD dengan distrik Gungahlin di utara.
Dalam sensus 2016, 7,1% perjalanan ke kantor melibatkan transportasi umum, sedangkan 4,5% lainnya berjalan kaki ke kantor.
Ada dua perusahaan taksi lokal di Canberra.
Aerial Capital Group menikmati status monopoli sampai Cabxpress berdiri tahun 2007. Pada Oktober 2015, Pemerintah ACT mengesahkan undang-undang berbagi tumpangan sehingga layanan berbagi tumpangan seperti Uber bisa beroperasi secara legal di Canberra
Pemerintah ACT adalah wilayah hukum pertama di Australia yang mengeluarkan aturan untuk layanan transportasi semacam ini.
Jalur kereta api lintas negara bagian NSW TrainLink menghubungkan Canberra dengan Sydney.
Stasiun kereta api Canberra terletak di pinggiran selatan dalam Kingston.[278] Pada tahun 1920 sampai 1922, rel kereta melintasi Sungai Molonglo sampai pusat kota di sebelah utara, tetapi ditutup akibat banjir bandang dan tidak dibangun kembali.
Wacana rel ke Yass tidak ditindaklanjuti. Rel selebar 3 ft 6 in (1.067 mm) dibangun tahun 1923 antara Yarralumla Brickworks dan Provisional Parliament House; relnya kemudian diperpanjang hingga Civic, tetapi seluruh rangkaian rel ditutup pada Mei 1927.
Layanan kereta api ke Melbourne dioperasikan via bus NSW TrainLink yang tersambung dengan kereta api Sydney-Melbourne di Yass, kurang lebih satu jam perjalanan darat dari Canberra.
Rencana pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi antara Melbourne, Canberra, dan Sydney belum diwujudkan karena banyak proposal pembangunan yang dianggap tidak ekonomis.
Rancangan awal kota Canberra mencakup rencana rel kereta api di dalam kota, tetapi tidak satupun yang terwujud.
Laporan fase kedua proposal terbaru, High Speed Rail Study, diterbitkan oleh Departemen Infrastruktur dan Transportasi pada 11 April 2013.
Rel kereta api yang menghubungkan Canberra dengan Jervis Bay juga dicanangkan, tetapi tidak terwujud.
Canberra berjarak sekitar tiga jam dari Sydney dengan perjalanan darat lewat Federal Highway (National Highway 23), yang terhubung dengan Hume Highway (National Highway 31) dekat Goulburn. Kota ini berjarak tujuh jam dari Melbourne dengan perjalanan darat lewat Barton Highway (National Highway 25) yang tersambung ke Hume Highway di Yass.
Kota ini terhubung dengan arena ski di Snowy Mountains dan Taman Nasional Kosciuszko lewat perjalanan darat dua jam melintasi Monaro Highway (National Highway 23). Batemans Bay, lokasi liburan populer di pesisir New South Wales juga berjarak dua jam via Kings Highway.
Bandar Udara Canberra menyediakan penerbangan domestik langsung ke Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, Gold Coast, dan Perth dengan penerbangan penghubung ke kota-kota lain di Australia.
Ada juga penerbangan langsung ke kota kecil Dubbo dan Newcastle di New South Wales. Penerbangan komersial internasional ke Singapura dan Wellington beroperasi empat kali seminggu.
Pada September 2013, Departemen Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Australia menetapkan Bandara Canberra sebagai bandara internasional terbata. Sebelum 2003, bandara sipil berbagi landasan pacu dengan RAAF Base Fairbairn.
Pada Juni 2003, pangkalan AU ditutup dan bandara ini sepenuhnya dikuasai oleh sipil.
Tingkat perjalanan aktif di Canberra merupakan salah satu yang tertinggi di Australia. 7,1 persen komuter berjalan kaki atau bersepeda ke kantor pada tahun 2011.
Survei Pemerintah ACT pada akhir 2010 menunjukkan bahwa rata-rata warga Canberra berjalan kaki 26 menit per hari.
Menurut The Canberra Times, pada Maret 2014, rata-rata pesepeda di Canberra mengalami empat kecelakaan setiap minggu.
Surat kabar ini juga melaporkan bahwa Canberra memiliki 87.000 pesepeda, terbanyak di Australia, dan jumlah kecelakaan sepeda tahun 2012 dua kali lipat lebih tinggi daripada rata-rata nasional.
8. Kaya budaya dan sejarah
Kota Canberra kaya akan budaya dan sejarah.
Ada banyak obyek wisata yang pas bagi mereka pencinta budaya seperti museum dan galeri kelas dunia.
Salah satu museum terkenal di kota ini adalah Australian War Memorial.
Tempat itu merupakan penghormatan bagi para pahlawan. Wisatawan bisa merasakan beratnya perjuangan pahlawan melalui berbagai koleksi pameran yang informatif.
Satu hal menarik lainnya, museum ini bebas biaya masuk.
9. Banyak keindahan panorama alam
- Di Canberra, naik balon udara adalah salah satu cara terbaik untuk melihat keindahan panorama alam dari kota ini. Selama kurang lebih 45 menit, Anda bisa menyaksikan pemandangan obyek terkenal di Canberra seperti ANZAC Parade Walk, Telstra Tower, dan Mount Ainslie dari ketinggian 3.000 kaki.
Selama perjalanan, Anda akan dipandu oleh pilot Balloon udara yang sepenuhnya memenuhi syarat dan bersertifikat memiliki pengetahuan ahli tentang cuaca lokal dan angin yang ada.
Lihat keindahan Lake Burley Griffin yang ikonik. Bagi pencinta olahraga, kawasan ini adalah tempat ideal untuk berlari atau bersepeda. Tempat ini juga taman bermain air yang pas bagi Anda yang suka mendayung, berlayar, berkayak, atau memancing. Selain kegiatan olahraga, Anda juga bisa duduk santai sambil piknik di berbagai taman dan kebunnya.
Bagi mereka yang mencari pengalaman lebih santai, bisa dengan naik kapal pesiar, naik feri, atau sekadar menikmati pemandangan air dari salah satu dari banyak kafe dan restoran di tepi danau.
10. Tawarkan pengalaman berdiri di atap Australia
Berkunjung ke Canberra semakin lengkap dengan pengalaman mendaki atap Australia, yakni Gunung Kosciuszko dengan ketinggian 2.228 mdpl. Meski tidak setinggi Everest, gunung ini merupakan salah satu seven summit dunia. Wisatawan bisa mencapainya dengan perjalanan tengah malam dari Charlotte’s Pass atau menggunakan kursi gantung dari Kota Ski Thredbo.
Perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam dari kota. Terbang dengan maskapai terbaik di dunia - Anda bisa terbang ke Canberra dengan maskapai terbaik dunia, Singapore Airlines. Rute ini diterbangi Singapore Airlines 7x dalam seminggu menggunakan pesawat tipe Boeing 777-300ER yang telah dilengkapi kabin generasi baru di semua kelas kabin perjalanan.
Kabin Business Class yang baru menawarkan sandaran lebih besar hingga 132 derajat, dengan bantalan kursi ergonomis yang ditingkatkan. Saat dikonversi, kursi Business Class ini bisa menjadi tempat tidur datar dengan panjang 78 inci. Penumpang Business Class bisa memesan makanan khusus dari daftar menu “book the cook” berisi beragam menu kreasi yang terinspirasi oleh para koki dari international culinary panel kami paling lambat 24 jam sebelum melakukan penerbangan.
Sementara itu, Economy Class yang baru juga memberikan kenyamanan tambahan dengan peningkatan ruang pribadi dan ruang kaki. Kursinya juga dilengkapi sandaran punggung yang baru dengan bantalan samping.
Tersedia fasilitas menu spesial yang bisa dipesan 48 jam sebelum keberangkatan karena alasan khusus seperti alergi makanan, program diet, alasan agama, atau membutuhkan makanan khusus untuk Anak-anak dan balita. Seluruh kenyamanan tersebut bisa dirasakan dari sebelum penerbangan dengan aplikasi mobile Singapore Airlines.
Aplikasi itu memudahkan calon penumpang untuk melakukan reservasi, mencari jadwal penerbangan, dan mendapatkan berbagai informasi. Transit dari bandara terbaik di dunia - Transit dan melanjutkan penerbangan dari bandara terbaik di dunia, Changi juga akan semakin melengkapi kisah perjalanan yang tak terlupakan. Jika biasanya akivitas di bandara hanyalah menunggu, di Changi ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan.
Mulai dari mengunjungi berbagai tamannya, bermain di entertainment deck-nya, berbelanja di salah satu dari 360 gerai ritel di tiga terminal kelas dunia, hingga menikmati santapan unik dari restoran fine dining, kafe, bistro, bar dan lounge, serta food court yang menyajikan makanan autentik Singapura, siap menyambut wisatawan di Bandara Changi.
Asyiknya lagi, penumpang Singapore Airlines dan SilkAir dapat menukar Changi Dollar Voucher senilai 20 dollar Singapura yang bisa dipakai untuk berbelanja di 360 lebih gerai ritel di tiga terminal kelas dunia.
Atau jika waktu transit lebih dari 5 jam, Anda bisa berkunjung ke Jewel Changi Airport yang menjadi gerbang sempurna untuk memulai penjelajahan di Singapura. Anda bisa mengeksplor outdoor & indoor play menarik.
Salah satunya adalah Forest Valley and Walking Trails yang memberikan sensasi back to nature, Rain Vortex yang akan menjadi air terjun indoor tertinggi pertama di dunia, hingga taman tematik dan Instagenic seperti Canopy Mazes serta Discovery Slides.
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)