Ibu Kota Baru
Inilah 3 Hal Bukit Soeharto di Kalimantan Timur Dicoret dari Daftar Kandidat Calon Ibu Kota Baru RI
Kepala Bappenas tegaskan, Ibu Kota Baru tidak berada di Bukit Soeharto, Kalimantan Timur. Ini Dijelaskan di Balikpapan, bahwa Bukit Soeharto dicoret.
Penulis: Ilo | Editor: Samir Paturusi
2. Posisi Bukit Soeharto Dianggap Penyumbang Oksigen
Alasan mendasar Kepala Bappenas mencoret Bukit Soeharto dari daftar kandidat Ibu Kota Baru karena kawasan ini dianggap sebagai tempat penyumbang oksigen.
Atau ibaratnya paru-paru dunia yang harus terus dijaga, demi kemanfaatkan bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia.
"Kami berkomitmen, semua pihak komitmen tidak akan mengurangi hutan lindung kita. Lindungi Kalimantan kita. Itu paru-paru dunia," ungkap Kepala Bappenas di Kota Balikpapan.
3. Tidak Bisa Diganggu Gugat
Kali ini di acara ILC TvOne, Kepala Bappenas sebutkan, Bukit Soeharto itu tidak bisa diganggu gugat, mengingat ini menurut Bambang sebagai kawasan hutan lindung.
"Bukit Soeharto tidak akan diganggu gugat. Karena itu adalah hutan lindung,” ujar Bambang Brodjonegoro, jelaskan soal rencana pemindahan ibu kota Indonesia.
Menanggapi adanya pencoretan Bukit Soeharto jadi kandidat Ibu Kota Baru, Walikota Balikpapan Rizal Effendi masih merasa optimis, Kalimantan Timur diterima, tetap dipilih menjadi Ibu Kota Baru bagi Republik Indonesia.
"Tetap optimis, sekitaran Bukit Seoharto sekitarnya kan ada, wilayah sekitarnya masih bisa," ujarnya.

Diimpikan Ibu Kota Baru di Bukit Soeharto
Sebelum Kepala Bappenas sebutkan Bukit Soeharto dicoret dari kandidat Ibu Kota Baru, terungkap, ada niatan ingin menjadikan Ibu Kota Baru dalam rangka pemerataan pembangunan dan mengembalikan Bukit Soeharto ke fungsi awal, Bukit Soeharto perlu dilakukan revitalisasi.
Saat itu, Kepala Bappenas, Bambang, berkeinginan Ibu Kota Baru di Bukit Soeharto pastinya akan selamatkan lingkungan hidup di kawasan Bukit Soeharto.
Dia pun mengetahui selama ini Bukit Soeharto dalam kondisi yang tidak sebagaimana mestinya.
Bambang pun dalam acara diskusi ilmiah pernah memberikan pernyataan, andai Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Bukit Soeharto dipilih sebagai lokasi Ibu Kota Baru, pastinya pemerintah akan menempatkan hutan lindung ke fungsi awalnya.
Selama ini, ujar dia, Bukit Soeharto mengalami kerusakan sumber daya alam, tentu saja dijadikan Ibu Kota Baru akan dipulihkan, dikembalikan lagi ke fungsi awal.