Lingkungan Hidup
Kebakaran Hutan dan Lahan di Berau Semakin Meluas, Api Sudah Melahap 180 Hektare
Kepala BPBD Berau, Thamrin mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Berau Kalimantan Timur.
Namun karena kebakaran lahan biasanya terjadi di tempat yang jauh dan tidak ada akses jalan, pemadaman api tidak optimal.
“Ternyata itu tidak efektif. Karena lokasi kebakaran biasanya jauh dari sumber air, kondisi jalan yang tidak bisa ditembus dengan kendaraan darat. Saya sudah ngobrol dengan Skadron 13, mereka kan punya helikopter. Kami akan minta bantuan kepada mereka, ini juga sudah saya sampai ke pak bupati,” ungkapnya.
Namun menggunakan helikopter untuk memadamkan api, ternyata ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
“Kendalanya, harus ada alat khusus di helikopter untuk memadamkan api. Katanya harganya sangat mahal. Tapi menurut saya, membeli alat tambahan ini lebih murah jika dibanding dengan kerugian yang kita alami akibat kebakaran lahan ini,” tegasnya.
Selain alat tambahan yang diperlukan untuk memadamkan api dari helikopter, Agus Tantomo mengatakan, pihaknya juga harus menentukan, material apa yang akan digunakan untuk memadamkan api dari helikopter milik TNI Angkatan Darat ini.
Titik Terparah di Teluk Bayur
Sebagian besar wilayah Kabupaten Berau mulai diselimuti kabut asap dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini bisa dilihat secara kasat mata.
Langit yang biasanya tampak biru, berubah menjadi abu-abu.
Kepala Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Berau, Tekad Sumardi, membenarkan, wilayah Berau hingga Senin (12/8/2019) ini diselimuti oleh kabut asap.
“Kabut asap ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Jarak pandang menurun karena kabut asap,” kata Tekad Sumardi kepada Tribunkaltim.co.
Sumardi mengungkapkan, saat ini jarak pandang sekitar 5 sampai 7 kilometer.
“Tapi jarak pandang ini belum menganggu aktivitas penerbangan. Dengan catatan, ketebalan kabut asap ini tidak meningkat,” jelasnya.
Meski demikian, Tekad Sumardi, mengatakan kabut asap ini dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, terutama yang beraktivitas di luar rumah.
“Memang tidak berpengaruh terhadap aktivitas penerbangan. Tapi sangat berpengaruh terhadap isu nasional, termasuk dampak kesehatan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sumardi juga mengungkapkan, kabut asap terparah terjadi di Kecamatan Teluk Bayur yakni di Kampung Labanan dan di Kecamatan Kelay.