Ibu Kota Baru
Keinginan Ibu Kota Negara Pernah Dimasukkan di Kapsul Waktu, Yusran Minta Penajam Jadi Kota MICE
Tahun 2015 saat ada tim Kapsul Waktu singgah di Penajam, Yusran Aspar sudah menyampaikan tujuh poin yang akan dibuka 70 tahun mendatang.
Penulis: Mir | Editor: Mathias Masan Ola
Ia mengatakan, dengan penetapan sebagai ibu kota maka PPU maupun Kaltim tak perlu lagi bersusah payah untuk memperjuangkan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) karena dengan sendirinya akan datang.
• Presiden Tetapkan IKN Baru, Jatam Sebut Kaltim Akan Semakin Rusak
• IKN di PPU-Kukar, Camat Sepaku Risman Abdul: Sudah Saya Prediksi
Selain itu, pembangunan infrastruktur khususnya jalan yang selama ini menjadi masalah juga akan terselesaikan. "Saya kira nanti dari kilometer 38 sampai Simpang Silkar itu jalur dua. Sekarang tugas provinsi lah untuk membangun itu dengan dukungan dari pemerintah pusat," tegasnya.
Yusran mengatakan, setelah ditunjuk menjadi Ibu Kota Negara maka pemerintah daerah tidak bisa hanya sekadar mendukung, namun mulai sekarang juga harus mulai mempersiapkan diri.
Ia menjelaskan, meski lokasi ibu kota di Kecamatan Sepaku nanti namun Penajam harus tetap menjadi Kota MICE(Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
Alasannya, karena akses menuju Penajam cukup cepat apalagi Jembatan Tol Teluk Balikpapan juga akan segera dibangun dan Jembatan Pulau Balang beroperasi. "Jadi orang turun dari bandara bisa langsung ke Penajam melalui jembatan tol," ucapnya.

Namun untuk menjadi Kota MICE, Yusran mengatakan harus dilakukan persiapan termasuk membenahi sejumlah fasilitas yang dimiliki seperti DOME. "Nanti di Penajam juga akan dibangun hotel-hotel dan convention hall yang akan digunakan pertemuan baik dalam negeri maupun luar negeri," ucapnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan juga harus dilakukan termasuk membenahi jalan-jalan, bukan hanya tanggungjawab Pemkab PPU namun juga Pemprov Kaltim. Bahkan ia mengatakan, pembangunan Sotek-Bongan, Kubar kemudian Sepaku-Jongon, Kukar harus dibangun.
Karena nantinya Kabupaten Kukar dan Kubar serta Mahulu bila ingin ke Ibu Kota Negara tak perlu melalui Samarinda karena akses lebih cepat. "Ke Kalteng juga dekat melalui Kubar. Jadi mulai sekarang harus direncanakan agar semua akses penghubung bisa diselesaikan," katanya.
Yusran juga berpesan kepada masyarakat PPU, agar tidak perlu menjual lahan dengan iming-iming pembebasan yang cukup mahal. Karena ibu kota ini harus mencari peluang untuk kesejahteraan masyarakat. "Jangan karena melihat uang banyak kemudian menjual lahannya, apalagi sekarang pasti banyak spekulan tanah yang mulai tawar lahan masyarakat," ujarnya. (tribunkaltim.co/samir paturusi)