Olah TKP Kilang Minyak Pertamina yang Terbakar Tertunda, Tim Labfor Batal Datang
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Surabaya yang direncanakan tiba di Kota Balikpapan pada Selasa, (27/8/2019) kemarin akhirnya tertunda
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
Hal itu diungkapkan Manager Region Communication and Relation Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari di kantor besar RU V Pertamina Balikpapan, usai kebakaran berhasil dipadamkan.
"Kegiatan Operasi di kilang tetap berjalan normal. Tak mengganggu distribusi BBM dan LPG, baik di wilayah Kalimantan atau Indonesia bagian timur," ungkapnya.
Ia menegaskan produksi tetap berjalan dan memastikan tak ada gangguan distribusi BBM maupun LPG.
"Dan kami pastikan tak ada gangguan suplai," tuturnya.
Terkait soal penyebab kebakaran, Heppy mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Lantaran saat ini masih menunggu proses pendinginan di lokasi kilang yang terbakar.
"Penyebab sendiri belum bisa kami sampaikan, kami harus menunggu hasil investigasi.. investigasi baru bisa dilaksanakan setelah proses pendinginan, yang saat ini sedang dilakukan," selorohnya.
"Bisa memakan waktu beberapa jam. Kita mesti memastikan benar-benar tak ada panas lagi," tambahnya.
Deret Fakta Kebakaran di Area Kilang
Kebakaran yang terjadi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tepatnya di area kilang minyak RU V Pertamina, membuat banyak pihak kaget.
Terutama warga masyarakat yang berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti halnya, ada yang berada tinggal di Kecamatan Balikpapan Barat pun mengaku kaget dan tidak mengira di area Pertamina juga bisa mengalami hal yang tidak diinginkan, seketat keselamatan kerja Pertamina pun bisa saja kejadian kebakaran.
Satu di antaranya, Suharto, warga Pandan Arum, Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Barat.
Kejadian pas pagi hari, sekitar dia lihat jam 09.15 Wita. "Tidak ada suara ledakan. Saya lihat langsung asap dan api saja," katanya.
Pengamatan Tribunkaltim.co, di lokasi kejadian kebakaran kilang minyak Pertamina. Ada beberapa hal fakta yang ditemukan di lapangan.
1. Bukan Datang Dari Cerobong Asap
Sebelum ada peristiwa kebakaran di kilang minyak, tersiar kabar ada surat edaran yang memberi imbauan kepada warga untuk tidak panik jika ada kepulan asal di area sekitar kilang minyak karena masih dalam proses pembersihan perawatan.
Namun dari hasil jepretan foto drone Tribunkaltim.co terungkap, sumber asap bukan dari cerobong asap yang notabene biasa dilakukan pembersihan. Sumber kepulan asap terlihat dari titik pipa yang berada menempel dengan daratan bumi.

2. Kejadiannya Tidak Sekali, Menyala Redup, Hidup Mati Lagi
Kali ini kebakaran yang terjadi di kilang minyak pada Kamis (15/8/2019) pagi ini membuat kaget, apalagi peristiwa kepulan asap hitam yang membumbung tinggi ini tidak hanya sekali terjadi. Sekitar 40 menit api membumbung tinggi lalu redup.
Tetapi lama, kemudian datang lagi tentu hal ini membuat kebingung beberapa orang, bahkan membuat kehawatiran masyarakat awam yang tidak mengeri akan dunia minyak dan gas.
Sempat kebulan asap reda, tak lagi terlihat, tetapi tidak lama muncul lagi. Jelas ini pun membuat beberapa orang takut.
"Ada yang keluar bawa motor sama anak-anaknya tadi. Yang jelas tadi pada bawa badan sama barang-barang penting," ungkap Sukisno, yang tinggal dekat dengan kawasan kilang minyak Pertamina ini.
3. Pertamina Dianggap Kecolongan
Petaka kebakaran yang melanda kawasan kilang minyak Pertamina, jelas saja dianggap sebagai penilaian yang kurang dari Pertamina.
Hal ini disampaikan oleh DPRD Kota Balikpapan. Melalui Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle kepada Tribunkaltim.co sampaikan, jelas adanya kebakaran menandakan sistem pengamanan Pertamina bobol, benar-benar lemah.
Karena itu, tegas dia, Pertamina sekarang ini harus cekatan sigap tanggap tangani kebakaran supaya tidak merembet membesar hingga sampai ke permukiman warga masyarakat.
"Konsentrasi dan fokus untuk segera dipadamkan. Supaya tak melebar kemana-mana. Instansi terkait bahu membahu memadamkan api tersebut," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Menurutnya, kebakaran yang ada di pipa kilang minyak RU V Pertamina semestinya tak perlu terjadi, apalagi selama ini Pertamina dianggap Badan Usaha Milik Negara yang bonafit, terstruktur jelas, dan punya gambaran konsep yang rinci dan terprogram baik.
"HSSE (Health Safety Security Environment) mereka (Pertamina) lebih canggih dan bagus, tapi kenapa bisa kecolongan. Paling tidak meminimalisir kejadian itu tak terjadi. Harus melakukan investigasi. Apakah terjadi human eror atau gimana," ucapnya," tutur Sabaruddin.
4. Titik kebakaran Berada di Pipa Pertamina
Awalnya banyak yang penasaran titik lokasi kebakaran di Pertamina apakah keluar dari cerobong asap atau memang datamg dari pipa kilang minyak.
Upaya menjelaskan hal itu, Tribunkaltim.co berusaha untuk konfirmasi kepada pihak terkait dalam hal ini Pertamina.
Dijelaskan, kebakaran kilang minyak Pertamina ini berada di titip pipa RU V Pertamina Balikpapan.
Dan sebab musabab sampai sejauh ini masih dalam penelusuran yang akan diteliti lebih lanjut.

Melalui Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan PT Pertamina, Heppy Wulansari, menuturkan, kebakaran terjadi di pipa area RU V Pertamina Balikpapan.
"Tentu saja dalam hal ini kami langsung sigap melakukan pemadaman. Ini kebakaran yang bukan kami harapkan," tuturnya.
Hingga saat ini pemadaman api terus dilakukan oleh Pertamina RU V mengginakan media foam dan air dengan mengerahkan 4 unit Damkar dan 1 unit trailer foam
Untuk saat ini lokasi di kebakaran sudah dilokalisir dan jalur api utama berhasil dipadamkan.
Hingga saat ini masih belum diperlukan evakuasi dan pemadaman bisa ditanggulangi oleh Pertamina.
"Adapun penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi oleh tim internal Pertamina. Namun, untuk penyebab pastinya kebakaran masih menunggu investigasi," ungkapnya.
Mengenai kilang minyak RU V Pertamina tersebut, rupanya memang sedang penggarapan pembangunan, RDMP.
Mengutip dari Instagram rekind official, yang berjudul Stone Work Column Tank RDMP RU-V Balikpapan yang diposting pada awal Juli 2019 ini.
Terungkap, pengerjaan Proyek RDMP RU-V Balikpapan terus dikebut.
Rekind yang tergabung dalam joint operation (JO) dengan tiga perusahaan besar, belum lama ini fokus dalam kegiatan pengerjaanStone Work Column Tank.
Kegiatan ini merupakan salah satu teknik perbaikan untuk meningkatkan Daya dukung tanah yang lunak.
Prosesnya dengan membuat lubang pada tanah yang ingin ditingkatkan daya dukungnya.
Selanjutnya didalam lubang tersebut dimasukkan material granular (coarse agregat) dengan berbagai ukuran.
Rasio perbedaan ukuran tersebut ditentukan berdasarkan kriteria design yang diinginkan.
RDMP RU-V Balikpapan sendiri merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
RDMP RU-V Balikpapan diharapkan mampu mengurangi beban impor solar hingga 17 persen.
Selain itu, proyek ini juga dikondisikan untuk menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.
Melalui pengalaman serta kemampuan inovasi yang dimiliki Rekind, besar kemungkinan proyek ini dapat direalisasikan dengan baik, tepat waktu, tepat budget, dan tepat kualitas, serta zero accident sehingga dapat segera mendukung Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional.