Terkejut Dengar Kabar Serda Rickson Gugur di Papua, Sang Ayah: Dua Hari Lalu Masih Telepon
Suardi, ayah Serda Rickson Edi Candra, terkejut saat menerima kabar anaknya gugur dalam bentrokan massa di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
TRIBUNKALTIM.CO - Satu anggota TNI, Serda Rickson gugur saat aksi massa di Deiyai Papua, rekannya sempat ingatkan untuk waspada.
Aksi ratusan massa di Kabupaten Deiyai, Papua yang terjadi pada Rabu (28/8/2019) berakhir ricuh.
Dilansir Tribun Timur, satu anggota TNI dikabarkan tewas terkena panah dan sabetan parang.
Satu anggota TNI yang gugur tersebut adalah Serda Rickson Edi Candra.
Dilansir Kompas.com, Rickson Edi Candra saat ini bertugas di Satuan Yonif Kaveleri/Serbu, Kodam II Sriwijaya dan sejak 3 Juli 2019 telah menjalani tugas Satgas Operasi Papua - Papua Newgenei.
Serda Rickson gugur saat menjalankan tugas kemarin.
Setelah dipindahtugaskan di tanah Papua Newgenei, akun Facebook Rikscon Ec Chandra juga mendapat pesan dari rekannya.
Pada 16 Juli 2019 lalu, Rickson mengunggah potret diri di linimasa Facebook.
Rekan sesama anggota TNI mengingatkan Rickson untuk berhati-hati melalui kolom komentar di postingan terakhirnya.
"Hati2 rikson dikampung orang," tulis akun Turahno Rahno, rekan satu profesi Rickson juga.
"Mantap Pakrex Semoga Selalu dlm Lindungan Allah swt dimanapun berada dan Bertugas Aamiiin Yra," tulis akun Nek Likuan, rekan satu profesi Serda Rickson.
Akun Nek Likuan, juga mengunggah ucapan bela sungkawa untuk anggota TNI asal Jambi ini.
Sementara untuk keluarga yang ditinggalkan, sang ayah dan keluarga terkejut dengar kabar duka ini.
Dikutip dari Kompas.com, Suardi, ayah Serda Ricson Edi Candra, terkejut saat menerima kabar anaknya gugur dalam bentrokan massa di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
Pasalnya, dua hari sebelumnya, Serda Ricson masih sempat menelepon Suardi dan menanyakan kabar keluarganya di Jambi.
"Dua hari yang lalu sebelum kejadian sempat menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS) menanyain kabar kedua orang tuanya di Jambi."
"Namun kemarin pihak keluarga dikejutkan dengan menerima kabar anaknya meninggal dunia saat menjalankan tugasnya di Papua," kata Suardi dan istrinya, Armaneli, Kamis (29/8/2019)
"Kami keluarga di Jambi mendapat kabar, pada Rabu (28/8) sekitar pukul 16.00 WIB."
"Korban tersebut akan langsung dibawa ke Prabumulih Sumatra Selatan," kata Suardi, saat ditemui di rumahnya di di Jalan Nuri 1, RT 25, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Baca juga :
Dari Jateng, Presiden Jokowi Bicara Tegas Soal Papua yang Memanas, Jaga Tanah yang Damai
Unjuk Rasa di Deiyai, Politisi PKS Ini Tak Rela Sejengkal Tanah Papua Jatuh ke Kelompok Bersenjata

Tercatat sebanyak 2 anggota TNI dan 4 personel Polri ikut terdampak.
Dedi mengungkapkan, satu di antara personel TNI tersebut, yang bernama Serda Rickson, meninggal dunia.
Kemudian, lima anggota lainnya mengalami luka akibat terkena anak panah.
"1 personel TNI meninggal dunia, 1 personel TNI terkena panah, 1 personel Brimob kena panah, 3 personel Samapta Polres Paniai kena panah," tutur Dedi.
Selanjutnya, jenazah Serda Rikson segera dievakuasi ke Nabire melalui jalur darat.
Seluruh korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapat perawatan.
Bukan hanya aparat, warga sipil juga menjadi korban aksi masa ini.
Baca juga :
BREAKING NEWS- Polda Kaltim Kembali Kirim Satu Batalyon Personel Brimob ke Papua Barat
Jadi Tersangka, Mak Susi Koordinator Demo di Asrama Mahasiswa Papua, Ternyata Relawan Prabowo
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa terdapat enam warga sipil yang menjadi korban dari peristiwa tersebut.
Namun, polisi mengatakan bahwa informasi tersebut belum dipastikan kebenarannya.
Belakangan, polisi kemudian menegaskan bahwa warga sipil yang menjadi korban meninggal dunia sebanyak dua orang.
Satu korban meninggal karena luka tembak, sementara seorang lainnya terkena anak panah.
"Satu orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali. Satu orang massa meninggal dunia kena panah di perut di halaman Kantor Bupati Deiyai," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Rabu, (28/8/2019).
(Tribunnews.com/Siti Nurjannah Wulandari)