Gubernur Nyatakan Perang, 1 Respons Menteri Susi Ini jadi Sorotan, Mendagri Ungkap Hal Mengejutkan
Pernyataan perang Gubernur Maluku Murad Ismail tersebut berawal dari kebijakan moratorium yang diberlakukan Menteri Susi.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rafan Arif Dwinanto
“Setiap bulannya, ada sekitar 400 kontainer ikan yang digerus dari Laut Aru kemudian diekspor yang juga dari luar Maluku,” ujarnya.
Permasalahan baru juga muncul saat ada aturan 12 mil lepas pantai menjadi kewenangan pusat.
Murad menilai aturan tersebut merugikan nelayan Maluku yang tidak diperbolehkan menangkap di zona tersebut.
"Katanya 12 mil lepas pantai itu punya pusat, suruh mereka bikin kantor di 12 mil lepas pantai, Ini daratan punya saya,” kata Murad.
Baca juga :
• Terpilih Secara Aklamasi, Cak Imin Kerap Ribut dengan Menteri Susi, Disebut Incar Posisi Menteri KKP
• Diserang Faizal Assegaf, Menteri Susi Cuma Beri Sindiran Singkat dan Ada Huruf Kapital: Makanya BACA
Respons Menteri Susi jadi sorotan
Dilansir Kompas.com, Menteri Susi memang belum memberikan tanggapan secara langsung seputar pernyataan perang dari Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Namun di akun twitter resminya @susipudjiastuti, Menteri Susi meretweet sebuah cuitan dari @AgusSal20448330 yang mengulas soal pernyataan perang Gubernur Maluku tersebut.
Agus @AgusSal20448330
Moratorium kapal asing kok yg ngamuk gubernurnya, bukannya malah senang, nelayan-nelayannya jadi makmur, perolehan ikan melimpah....
Cuitan dari @AgusSal20448330 ini sendiri untuk mengomentari cuitan Niken Sarah AmelyaNiken Sarah Amelya.
Niken Sarah Amelya juga menyertakan berita dari Kompas.com yang mengulas tentang pertanyaan perang dari Gubernur Maluku tersebut.
Niken Sarah Amelya @4Y4NKZ