Kecelakaan Tol Cipularang
Misteri 4 Jenazah Misterius di Kecelakaan Tol Cipularang, Satu Diduga Mahasiswi Pascasarjana ITB
Identitas empat korban kecelakaan Tol Cipularang masih tanda tanya alias masih menjadi misteri.
TRIBUNKALTIM.CO - Identitas empat korban kecelakaan maut di KM 91+200 Tol Cipularang masih tanda tanya alias masih menjadi misteri.
Keempat korban yang terbakar akibat kecelakaan maut Tol Cipularang itu akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Polisi masih menandai keempat jenazah itu dengan Mr X.
Namun ada dua keluarga yang mencari anggota keluarganya ke RS MH Thamrin kemarin tempat korban kecelakaan maut Tol Cipularang mendapat perawatan.
Mereka mencari anggota keluarganya yang masih belum diketahui rimbanya.
Yang pertama adalah keluarga mahasiswi pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) Khansa.
"Ada orangtua mencari anaknya bernama Khansa, usia sekitar 23 tahun, hilang. Terakhir komunikasi di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan laporan orangtuanya, dia mahasiswa pascasarjana ITB, arsitektur," ujar Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Arios Bismark di RS MH Thamrin, kemarin.
• Agar Indonesia tak Dituduh Rasis, Rizal Ramli Sarankan Natalius Pigai Menjabat di KPK
• Viral, Ibu-ibu Tertangkap CCTV Gores Mobil di Parkiran Supermarket Samarinda
• Pemerintah Malaysia Ajukan Gugatan Perdata Untuk Tarik Kembali Rp 13,4 Triliun Dari Skandal 1MDB
• Jadi ATM Muncikari, Gadis 17 Tahun Dijajakan di Tempat Hiburan hingga Kedai Tuak, Tarif Rp200ribu
Ia mengatakan, berdasarkan laporan dari orang tua korban, Khansa datang dari Bandung menuju Jakarta dari Kota Bandung menggunakan mobil Mazda.
"Terakhir komunikasi di sekitar lokasi kejadian menggunakan mobil merek Mazda," kata Arios.
Berdasarkan data laporan resmi dari Satlantas Polres Purwakarta yang dikeluarkan Humas Polres Purwakarta, kecelakaan beruntun itu melibatkan 20 kendaraan.
Kendaraan Mazda yang dimaksud Arios, ada dalam daftar kendaraan yang terlibat kendaraan beruntun.
"Data yang kami terima, nomor polisinya B 411 AT. Mobilnya turut terbakar," kata Arios.
Anggota Tim DVI Polda Jabar, drg Puspa Yuwi menambahkan, Khansa diduga satu dari empat korban yang tewas terbakar.
Ia memberikan gambaran keempat korban itu nyaris tidak bisa dikenali, kecuali dengan uji sample DNA.
"Orangtua bernama Hermansyah memang datang ke kami menyerahkan sample DNA untuk dicocokkan dengan salah satu korban yang terbakar. Yang diambil sampel, ibunya karena sangat dekat," ujar Puspa.
Baca juga :
• Wanita Misterius Suka Naik Bus Dini Hari di Tol Cipularang,Tak Terlihat Turun Tapi Buat Sopir Senang
• Polisi Tetapkan 2 Tersangka di Kecelakaan Tol Cipularang dan Bisa Bertambah, Pelanggarannya Serius
Keduanya menangis saat mendatangi Posko Tim DVI.
Apalagi, saat diberi tahu identitas mobilnya.
"Data kendaraan diserahkan, barang-barang yang melekat, foto senyum, pakaian terakhir yang dipakai, sampel darah juga kami ambil. Untuk memastikan lewat tes DNA," katanya.
Informasi lain yang diterima, Khansa dan orang tuanya tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Khansa mengambil studi pascasarjana ITB jurusan arsitektur.
Selain keluarga Hermansyah, kemarin pihiaknya juga kedatangan keluarga mencari perempuan bernama Lela Yuliantika asal Kota Bandung.
"Ada keluarga mencari Lela Yuliantika tapi yang datang bukan saudara sedarah. Perlu keluarga sedarah untuk mencocokan DNA," katanya.
Kemarin, empat jenazah dengan luka terbakar dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penelitian lebih lanjut.
"Dipindah ke RS Kramat Jati karena disini tidak ada freezer untuk menjaga keutuhan jasad. Jadi posko Tim DVI akan dibuka di Polres Purwakarta dan RS Kramat Jati," kata Puspa.
Pantauan Tribun, kemarin, empat jenazah masih bersemayam di kamar jenazah RS Mh Thamrin.
Empat jenazah dibungkus kantung warna kuning.
Baca juga :
• Tersangka Kasus Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Meninggal, Saksi Sebut Sempat Terlempar keluar
• 4 Selebriti yang Pernah Alami Kecelakaan di Tol Cipularang, Saipul Jamil Kehilangan Sang Istri
Daftar lengkap korban
Kecelakaan di Tol Purbaleunyi segmen Cipularang pada Senin (2/8/2019) menyebabkan 8 orang meninggal, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.
"8 orang meninggal dunia, 3 luka berat, dan 25 luka ringan," kata Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyoni Dulrachman.
Berikut nama-nama korban luka berat:
1. Asparida (53) warga Jalan P. Maluku 16 Nomor 91, RT 009 RW 009, Arenjaya, Bekasi Timur (luka berat)
2. Dedi 56 warga Kampung Bayur RT 007 RW 001, Desa Lebak Wangi, Sepatan timur, Tangerang (luka berat)
3. Sen Husop (61) Ho Sofe Shin Usia (61 Tahun) WNA (luka bakar)
4. Kenzi (6) anak Rico warga Maluku 16 No 91, RT 009 RW 009, Arenjaya, Bekasi Timur
5. Safira (2) anak Ade Perum III Jalan Maluku RT 2/9 , Arenjaya, Bekasi Timur
6. Suheri (34) warga Aki Padma, RT 001 RW 008, Desa Babakan, Kecamatan Babakan Cipalay, Kota Bandung
7. Anzar Zubagja (23) warga Bebesaran, RT 048 RW 007, Nagri Kidul, Purwakarta
8. Surianto (51) warga Pasirkoja, RT 011 RW 006, Desa Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung
9. Seniri (51) warga Kopo GG BBK Rahayu, RT 006 RW 006, Desa Kopo, Bojong Loa Kaler, Bandung
10. Rafania Ghaisani Humnah (5 bulan) warga Jalan Cempaka VI Nomor 5 RT 008 RW 006, Kecamatan Rancaekek, Bandung
11. Raya Dia Zhafira (3) warga Jalan Cempaka VI Nomor 5 RT 008 RW 006, Kecamatan Rancaekek, Bandung
12. Winardi (48) warga Kampung Cikedung, RT 012 RW 011, Cikedung, Kab.Indramay
13. Rico Apriadi Tanjung warga Jalan P. Maluku 16 Nomor 91, RT 009 RW 009, Arenjaya, Bekasi Timur
14. Zulfahmi (56 Tahun) Perum 3 Bekasi RT 009 RW 010, Bekasi Kota
15. Nurapipi (27) warga Kp. Batu Ampar, Desa Batu Ampar, Kecaamtan Aliadiruru, Sumatra Barat
16. Posma warga Jalan H. Gaim, RT 011 RW 002, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pasangan, Jakarta Selatan
17. Hamidah (66) warga Kampung Cibancah, Desa Kawung Cabang, Kel. Cadas Sari, Kabupaten Pandeglang
18. Hudsiah (45) warga Kampung Cibancah, Desa Kawung Cabang, Kel. Cadas Sari, Kabuoaten Pandeglang
19. Iroh Rohayati (46) warga Kampung Pasir Manggu, RT 016 RW 003, Kelurahan Kadumumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang
20. Subana warga Kampung Cikedung, RT 012 RW 011, Cikedung, Kab.Indramayu
21. Maning, warga Kampung Cikedung, RT 012 RW 011, Cikedung, Kab.Indramayu
22. Ade (33) warga Perum III, Jalan P. Maluku RT 002/009, Aren Jaya, Bekasi Timur
23.Sofa putra Kudsiah 24. Suherman (53) warga Kampung Kawidaran RT 022 RW 004, Cibadak, Tangerang
25.Napi (37) warga Babakan Caringin, RT 002 RW 002, Sukagalih, Sukajadi, bandung
26. Dwi Reza Reriawan warga Pekalongan, Jalan Puri Anjasmoro P9/30 A RT 001/004, Tawangsari, Semarang Barat, Jateng
27. Nurbayana (35) Jalan Cempaka VI Nomor 5 RT 008 RW 006, Kecamatan Rancaekek, Kabuapten Bandung
28.Yeti Kusniati (26), penumpang Grand Livina warga Jalan Cempaka VI Nomor 5 RT 008 RW 006, Kecamatan Rancaekek, Bandung
Dari delapan korban meninggal, baru empat korban yang sudah teridentifikasi.
Sementara empat lainnya belum bisa diidentifikasi karena hangus terbakar.
Korban meninggal yang teridentifikasi yakni:
1. Ng Endi Budiyanto, 62, warga Jalan Tebet Timur Dalam Nomor 61, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
2. Dedi Hidayat, 45, warga Cilincing, Jakarta
3. Iwan Bin Nsin, 34, warga Tanggulun, Tanggerang Banten
4. Hendra Tjahjana (61) warga Jalan Nusantara IX Blok C Nomor 7, RT 007 RW 017, Sunter Agung Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi melibatkan 21 kendaraan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Sumber: Tribun Jabar, KOMPAS.com