Lingkungan Hidup
Presiden Joko Widodo Datangi Kalimantan Serahkan Hutan Adat Disambut Kabut Asap tak Sehat
Kamis siang, jumlah titik panas yang terpantau di Kalimantan Barat mencapai 935 titik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
Padahal, Penajam Paser Utara telah ditetapkan sebagai ibu kota baru di Kalimantan oleh Presiden Jokowi.
Memasuki bulan September 2019, sedikitnya 3 kasus karhutla di Penajam paser Utara.
Dalam hal ini terjadi setiap hari sejak awal bulan.
Tanggal 1 September 2019, terjadi kebakaran lahan gambut di RT 16 Kelurahan Petung dengan luas 1,4 hektare.
Esoknya, 2 September 2019, terjadi lagi kebakaran lahan semi gambut di Jalan Pariwisata RT 07 Kelurahan Saloloang dengan luas area terbakar 0,5 hektare.
Tak lama setelah penanganan karhutla di Kelurahan Saloloang, Badan Penaggulangan Bencana Daerah atau BPBD Penajam Paser Utara kembali mendapat laporan kebakaran lahan.
Kali ini lahan kebun sawit dan kebun karet di RT 12, Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.
Awal mula kejadian kebakaran lahan di Desa Bukit Raya, sekira pukul 17.00 Wita, warga sekitar yang baru saja pulang dari kebun tiba-tiba melihat api dilokasi kejadian sudah membesar.
• Cegah Karhutla di Berau, Agus Tantomo Minta Satgas Tingkatkan Koordinasi dengan BMKG
• Cegah Karhutla Semakin Meluas, BPBD Berau Lepas Tim Patroli Terpadu, Ini Tugasnya Selama 30 Hari
• Dishut Sebut Kebakaran di Samarinda Belum Terkategori Karhutla, Dapat Instruksi Jaga Bukit Soeharto
• Perusahaan Pengelola Kawasan di Kutai Timur Harus Bentuk Tim Pengendali Karhutla
Setelah laporan masuk, Satgas BPBD Penajam Paser Utara, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, PT ITCI Hutani Manunggal, dan PMK Pos Sepaku langsung menuju ke lokasi untuk memastikan kondisi lapangan dan melakukan pemadaman manual.
"Akses yang sulit menuju lokasi kebakaran.
Sehingga mobil pemadam susah untuk mendekat ke titik api," Kata Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Penajam Paser Utara, Nurlaila pada Rabu (4/9/2019).
Api bisa dipadamkan sekira pukul 22.10 Wita, menggunakan tandon dan mesin portabel yang tiba di lokasi.
Sehingga dilakukan pendinginan sisa-sisa bara api.
Namun, masih terpantau titik api di area yang cukup jauh dari lokasi awal.
Pada tanggal 2 September 2019 tersebut, terhitung 3 hektare lahan yang hangus diamuk dijago merah.