Lingkungan Hidup

Presiden Joko Widodo Datangi Kalimantan Serahkan Hutan Adat Disambut Kabut Asap tak Sehat

Kamis siang, jumlah titik panas yang terpantau di Kalimantan Barat mencapai 935 titik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Geafry Necolsen
Kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Kini Kamis siang, jumlah titik panas yang terpantau di Kalimantan Barat mencapai 935 titik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat. 

Rinciannya 1 hektare kebun sawit, 1 hektare kebun karet, 0,5 hektare kebun sengon dan 0,5 hektare semak belukar.

Kebakaran hutan dan lahan di RT 12 Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku. Api menghanguskan lebih kurang 5 hektare lahan dan penanganan dilakukan dua hari berturut-turut.
Kebakaran hutan dan lahan di RT 12 Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku. Api menghanguskan lebih kurang 5 hektare lahan dan penanganan dilakukan dua hari berturut-turut. (HO/BPBD Penajam Paser Utara)

Tak sampai disitu, malam berikutnya yakni tanggal 3 September 2019, masih terpantau titik api pada pemadaman hari pertama.

Dengan lokasi yang cukup jauh dan sulitnya akses menuju lokasi, ditambah waktu yang sudah larut malam.

"Luas area yang terbakar pada malam sebelumnya yakni lebih kurang 3 hektare, dan di estimasi bertambah menjadi 5 hektare.

Material yang terbakar sebagian besar adalah semakin belukar," jelasnya.

Musim panas yang melanda, membuat api dengan cepat menyebar.

Olehnya itu, kembali diingatkan kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam mengelola lahan, maupun membuang barang yang bisa memancing kobaran api.

"Petugas yang menangani kebakaran lahan tersebut, kembali ke pos masing-masing pukul 23.35 Wita.

Api yang mengarah ke rumah warga sudah dipadamkan, namun masih terpantau titik-titik api yang menyala, disisi arah sungai besar Sepaku dengan jarak pandang cukup jauh," terangnya.

Untuk menanggulangi karhutla, BPBD Penajam Paser Utara akan melakukan rapat koordinasi pengendalian hutan dan lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Rapat koordinasi tersebut, dilakukan bersama pihak terkait, yakni TNI/Polri, pemangku wilayah yakni Lurah dan Kepala Desa, Camat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas seluruh wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, diantaranya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DKPP), Satpol PP dan lainnya.

Selain itu, menurut prediksi, musim kemarau masih akan terus berlangsung hingga bulan Oktober 2019.

"Prediksi musim tanpa hujan ini akan berlangsung hingga minggu ketiga bulan Oktober 2019," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kunjungan Jokowi ke Pontianak Disambut Kualitas Udara Tidak Sehat dan Kabut Asap."

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved