Kesehatan
Cerita Pengguna Kosmetik Ilegal di Balikpapan dan Bahayanya Penggunaan Mercury Timbal dalam Krim
Menurutnya kosmetik ilegal palsu yang ia kenakan itu bentuknya sama dengan yang asli. Pengalaman warga Balikpapan Kalimantan Timur
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kasus kosmetik ilegal dan non merk menjadi ancaman bagi sebagian orang khususnya kaum hawa di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Bagaimana tidak kandungan berbahaya dari kosmetik palsu tentu berdampak terhadap Kesehatan kulit.
Nampaknya hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat di Balikpapan, Kalimantan Timur yang kedapatan menggunakan kosmetik palsu dan tak jelas asal-usul merk-nya.
Hal tersebut dirasakan oleh Revita Juniar karyawan di sebuah instansi negara.
Dulu ia pernah menggunakan kosmetik ilegal.
Menurutnya kosmetik ilegal palsu yang ia kenakan itu bentuknya sama dengan yang asli.
Namun hasilnya terasa selang beberapa kali pemakaian.
Biasanya jika ia menggunakan kosmetik tersebut ia tidak mengalami permasalahan kulit.
Namun setelah menggunakan kosmetik yang diduga palsu itu langsung terasa dampak negatif yang ia rasakan.
"Pernah, waktu itu saya beli bedak yang saya kira asli ternyata palsu. Soalnya kemasan, tempatnya sama persis dan harganya pun hampir sama," kata Revita Juniar kepada Tribunkaltim.co di Kota Balikpapan pada Selasa (10/9/2019).
"Dampaknya langsung gatal, muka jadi kering dan muncul jerawat kecil," ucap Revita Juniar lagi.
Kejadian yang berlangsung di awal tahun tersebut membuatnya harus hati-hati dalam membeli kosmetik.
Sebelumnya membeli ia memiliki cara tersendiri agar tidak terjebak dalam jebakan produsen kosmetik ilegal.
"Cek dulu apakah ada BPOMnya atau tidak. Terus perbanyak informasi tentang kosmetik palsu seperti apa. Biasanya saya cek di YouTube review make-up asli dan palsu bagaimana," kata Revita
Sementara itu Arieny Syawaliah Achyar salah satu karyawan hotel di kota Balikpapan ini juga mengalami masalah dalam menggunakan kosmetik.
Namun disini ia tidak menjelaskan kelainan kulit atah permasalahan kulit itu dikarenakan produk palsu.
Hal ini disebabkan karena kulitnya mengalami kulit sensitif.
Jenis kulit ini membuatnya agak rewel dalam mencari kosmetik yang pas di wajah.
Jika salah mencari kosmetik berbagai penyebab masalah kulit sering dialaminya.
"Karena sensitif akhirnya jerawat gitu," kata Arieny.
• Kosmetik Ilegal Asal Samarinda Ini Dijual ke Kota-kota Besar Indonesia, Sudah Beraksi 4 Tahun
Untuk itu ia seringkali mengecek terlebih dahulu kandungan yang ada di dalam kosmetik yang ia beli.
Menurutnya kosmetik aman itu tercantum ada atau tidaknya label BPOM di kemasan tersebut.
"Enggak pernah beli kosmetik yang tidak ada BPOMnya," ucapnya.
Kandungan Timbal dan Mercuy Berbahaya
Perkembangan dunia digital saat ini berjalan cepat. Bahkan dengan perkembangan industri 4.0 ini membuat seorang wirausaha dapat menjual barangnya di dunia Maya.
Media sosial menjadi wadah para penjual untuk mempromosikan produk mereka ke khalayak ramai. Tidak hanya orang lokal saja yang bisa melihat produk yang mereka jual. Namun seluruh dunia pun bisa menjangkau dan melihat barang yang mereka jual.
Salah satu produk yang terjual di pasaran adalah produk perawatan wajah.
Sekitar ratusan hingga ribuan macam jenis produk perawatan wajah dijual secara bebas di media sosial.
Mereka tidak hanya mempromosikan produk di akun medsos masing-masing.
• Kejari Balikpapan Limpahkan Perkara Kosmetik Ilegal ke Pengadilan, 3 Tersangka Segera Disidang
• BPOM Ungkap Gudang Kosmetik Ilegal Rp 1,3 Miliar, Mengandung Bahan Berbahaya, Merknya Familiar
Namun para penjual juga mengiklankan alias mengendorse produk mereka ke para selebgram.
Tujuannya agar produk yang mereka jual itu dapat dipercaya sehingga mendatangkan feedback lebih.
Namun belakangan ini beberapa produk perawatan yang tak jelas asal usulnya beredar dijual di dunia Maya. Bahkan beberapa produk yang didapat tidak memiliki label BPOM yang merupakan penanda produk tersebut layak dan aman dipakai.
Naasnya yang tidak memiliki logo BPOM asli ini dapat berisiko terhadap kesehatan kulit.
Dokter spesialis kulit Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Ardsari Asminingrum, Sp.KK mengatakan terdapat beberapa jenis krim yang aman bagi kulit, Selasa (10/9/2019)
Sekitar dua jenis krim yang bisa dipakai dan aman bagi kulit.
"Ada krim yang bisa dipakai yaitu krim over the counter yang dijual bebas di toko-toko dan ada logo BPOM. Kemudian krim yang hanya didapat dari dokter spesialis kulit," kata Ardsari Asminingrum beberapa waktu lalu.
Untuk produk krim online yang jelas asal-usulnya biasanya mengandung berbagai kandungan berbahaya bagi kulit.
• Spesialis Kulit dari RSUD AW Syahranie Sebut Kanker Kulit Bakal Serang Pengguna Kosmetik Ilegal
• Ribuan Kosmetik Ilegal Berbahaya dari Samarinda dan Mahakam Ulu, Disita Petugas, Mengandung Merkuri
Mercury, dan timbal merupakan kandungan logam berat berbahaya.
Kandungan ini merupakan kandungan yang beracun. Tentu akan berakibat negatif jika masuk ke dalam area kulit.
Tanda-tanda kulit jika terkena kandungan asing dari krim perawatan antara lain alergi, iritasi, dan banyaknya jerawat yang timbul disebabkan penggunaan krim tersebut.
Gawatnya lagi bagi ibu hamil yang sering menggunakan krim dengan kandungan berbahaya.
Akibatnya sang ibu akan mengalami Teratogenic alias perkembangan tidak normal dari janin selama kehamilan.
"Jika ada gejala tersebut langsung stop. Jika ke dokter kulit akan diberikan krim anti iritasi," tutur Ardsari.
(Tribunkaltim.co/Jino)