Tekad Maju di Pilkada Kutim Sudah Bulat, Mahyunadi: Kalau Mundur Cabut Julukan Petarung
Mahyunadi mengatakan dirinya tak mundur dari pertarungan Pilkada Kutim kali ini. Berharap di dukung PDI Perjuangan Kutim dan Partai Demokrat Kutim
Namun, karena terbitnya keputusan MK yang mengharuskan dirinya mundur sebagai Ketua DPRD Kutim, bila ingin mencalonkan, akhirnya niatan itu pun kandas.
Tapi, pada Pilkada Kutim 2020 mendatang, Mahyunadi memantapkan diri mengikuti penjaringan di PDI Perjuangan.
Apabila, PDIP memberi dukungan pada dirinya, ia pun berjanji tidak akan mundur lagi.
Meski harus dipecat dari DPRD Kaltim.
“Pokoknya kalau sampai saya mundur lagi, cabut saja julukan petarung bagi kita semua.
Kita maju terus, Insya Allah hari ini kita di PDI Pertarungan semoga bisa menjadi koalisi yang baik, dan sudah menyepakati beberapa komitmen.
Mudahan semua bisa berjalan lancar.
Saya pikir, yang utama adalah kita melakukan pembangunan dan pengabdian pada masyarakat Kutai Timur, dan NKRI,” ujarnya.
Begitu juga pada Partai Demokrat Kutim, Mahyunadi mengaku siap berkomitmen bila mendapat kepercayaan untuk diusung partai tersebut dalam Pilkada Kutim 2020 mendatang.
“Semoga Partai Demokrat Kutim mau berkoalisi bersama-sama, untuk maju dengan mendukung saya sebagai calon kepala daerah Kutim ke depan," ungkapnya saat memberi sambutan di sekretariat Partai Demokrat Kutim.
Seperti diketahui, pada Pemilu 2019 lalu, Partai Golkar hanya mendapat tujuh kursi di DPRD Kutai Timur.
Sementara untuk ikut dalam pesta demokrasi Pilkada Kutim, minimal harus memiliki delapan kursi di DPRD Kutim.
Untuk itu, Golkar memerlukan partai lain untuk berkoalisi bersama pada Pilkada Kutim mendatang.

Daftar di Dua Partai
Tokoh politik yang akan maju di Pilkada Kutim mulai menampakkan diri.