Kecelakaan Tol Jagorawi Sentul Tewaskan 3 Orang, Suzuki APV Ringsek dan Korban Tergeletak di Jalanan

Kecelakaan maut di Tol Jagorawi ini melibatkan Suzuki APV nomor polisi F-1196-DH dan menewaskan 3 orang

Editor: Doan Pardede
IST
Kecelakaan di Tol Jagorawi pada, Minggu (15/9/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjadi Kecelakaan maut di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019) siang.

Kecelakaan maut di Tol Jagorawi ini melibatkan Suzuki APV nomor polisi F-1196-DH.

Mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal di KM36+600 menjelang GT Sentul, Minggu (15/9/2019), pukul 08.30 WIB.

Akibatnya, tiga orang tewas dan sebagian lainnya luka-luka dalam kecelakaan itu.

Kepala Departemen Komunikasi dan Pemasaran Jasa Marga Irra Susiyanti mengatakan, kecelakaan itu terjadi di KM36+600 Tol Jagorawi, kawasan Sentul,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2019) pagi.

"Terdapat tiga korban jiwa dan langsung dilarikan ke RSUD Ciawi," kata Irra Susiyanti melalui pesan singkat di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Korban luka-luka dibawa petugas ke RS EMC Sentul dan RS Bina Husada Cibinong.

Menurut Irra, peristiwa terjadi pada kendaraan dari arah Bogor pada Jalan Tol Jagorawi.

"Penyebab kecelakaan adalah pecah ban belakang, sehingga kendaraan oleng dan terguling," ujar Irra.

Sampai tenggat penayangan berita, petugas terkait masih melakukan pendataan terhadap korban.

"Pada pukul 09.15 WIB lokasi kejadian sudah bersih, lalu lintas ramai lancar," ucap dia.

Dalam video yang ramai beredar, mobil  Suzuki APV nomor polisi F-1196-DH tanpak rusak parah.

Para korban juga tampak tergeletak di jalanan.

Kecelakaan Tol Cipularang

Setelah lebih dari sepekan, akhirnya, identitas empat jenazah korban kecelakaan maut di Tol Cipularang bisa teridentifikasi.

Identifikasi empat jenazah korban kecelakaan maut di Tol Cipularang itu dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati,

Rabu (11/9/2019) malam.

Diketahui, tabrakan beruntun terjadi di Tol Cipularang pada Senin (2/9/2019). Kecelakaan maut itu merenggut 8 nyawa.

Empat jenazah yang teridentifikasi itu adalah Umayah Ulfah (25) warga Bekasi Utara, Nailisma (22) warga Bogor, Jawa Barat, Lela Yuliantika (40) warga

Bandung, Jawa Barat, dan Khansa Atira (24) warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Serah terima jenazah kepada pihak keluarga korban langsung dilaksanakan di depan Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati pada Kamis (12/9/2019) siang.

Satu per satu keluarga korban menerima dokumen hasil pemeriksaan oleh pihak rumah sakit.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tangis haru keluarga korban pecah saat jenazah hendak dimasukkan ke mobil jenazah.

"Kita serahkan empat jenazah ini kepada keluarga. Kita doakan keempatnya agar khusnus khatimah. Keempatnya ini baik, semoga mendapat tempat yang

baik di sana," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Rusdianto di lokasi, Kamis.

Usai diserahkan kepada keluarga, keempat jenazah langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di kilometer 91+200 Tol Purbaleunyi segmen Cipularang, Senin pekan lalu.

Kecelakaan melibatkan 20 kendaraan dan mengakibatkan 8 orang meninggal dunia. Puluhan pengendara lainnya mengalami luka-luka.

Polisi juga telah menetapkan dua tersangka yaitu S dan DH. Keduanya ditetapkan menjadi tersangka karena dinilai lalai sehingga menyebabkan orang lain

meninggal dunia dan terdapat kerugian materil.

Status hukum DH gugur karena ia meninggal dunia.

Langkah Jasa Marga Atas Kecelaakol Cipularang

PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi akan menambah alat kelengkapan jalan di ruas Jalan Tol Cipularang yang dianggap rawan kecelakaan seperti di

kilometer 91-93 di Kabupaten Purwakarta.

Kelengkapan jalan yang akan dipasang di jalan tol itu mulai dari rumble strip atau pita penggaduh, emergency escape lane (jalur darurat bila terjadi rem

blong), dan Penerangan Jalan Umum (PJU).

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, A. J Dwi Winarsa, mengatakan bahwa penambahan berbagai rambu lalu lintas itu sebagai upaya dari

pihaknya untuk mencegah kecelakaan di ruas jalan tol, seperti kecelakaan maut di KM 91 Tol Cipularang.

"Dari beberapa kejadian kecelakaan di jalan tol yang melibatkan truk besar, rata-rata penyebabnya adalah overload dan over dimensi. Hal itu diketahui dari

hasil investigasi pihak kepolisian," ujarnya saat ditemui di sela operasi kendaraan ODOL di Jalan Tol Cipularang Kilometer 120, Kabupaten Bandung Barat,

Kamis (12/8/2019).

Sedangkan dari kontur jalan yang menanjak di area kecelakaan, kata dia, kondisi ruas jalan tol sudah sangat laik beroperasi.

Ia mengatakan bahwa sebelum jalan tol itu dioperasikan, sudah melalui hasil uji dari sejumlah pihak semisal kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, serta Kementerian Perhubungan.

"Kalau dari sisi geometrik jalan, bisa kami sampaikan sebelum jalan tol itu beroperasi sudah dikaji, sudah dievaluasi sudah dinilai kelaikannya," katanya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan memasang kelengkapan jalan tol mulai dari PJU, rumbel strip, emergency escape lane dan pihaknya juga akan

memperkuat guard rail atau pengaman jalan tol yang tadinya hanya dipasang satu menjadi dua guard rail.

"Minggu depan kami pasang rumbel strip. Kemudian kami akan bangun emergency escape lane, kami perkuat guard rail yang ada di lokasi kecelakaan dari

satu jadi double span," ujarnya.

Untuk saat ini pihaknya sudah memasang warning light biru sebagai peringatan kepada pengendara agar waspada ketika berkendara di jalan tol,

khususnya di titik yang memang rawan kecelakaan.

"Sudah dipasang tiga titik di KM 92, 93 dan 99. Semua akan kita targetkan akhir September sudah terpasang. Cuma emergency escape lane Oktober baru

selesai, itu sifatnya kontruksi," kata Dwi. (Kompas/Tribun Jabar)

Tonton juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved