Terungkap, Bukan Cuma Pemilik Warung Rokok yang Pernah Jadi Korban Amukan Anak Sulung Elvy Sukaesih

Terungkap, Bukan Cuma PemIlik Warung Rokok yang Pernah Jadi Korban Amukan Anak Sulung Elvy Sukaesih

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI
Susilawati (52), pemilik warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur yang dirusak putra Elvy Sukaesih berinisial HR, Jumat (13/9/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Keluarga pedangdut ternama, Elvy Sukaesih menjadi sorotan akibat ulah anak sulungnya yang mengamuk di warung kelontong milik warga.

Anak laki-laki Elvy Sukaesih mengamuk di warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019) malam.

//

Disebut-sebut, anak Elvy Sukaesih mengamuk lantaran tak terima permintaan untuk utang rokok ditolak pemilik warung bernama Junaedi.

Belakangan terungkap, bukan cuma pemilik warung kelontong yang pernah menjadi korban amukan anak sulung pedangdut ternama, Elvy Sukaesih.

Tak hanya merusak warung di wilayah Jakarta Timur, Isha Haedar atau biasa disapa Haedar (53) juga pernah bersitegang hingga memukul penjual nasi goreng.

Pemilik warung yang dirusak oleh Haedar, Junaedi, memberikan kesaksian baru.

Selama ini Haedar dikenal sebagai sosok yang angkuh.

Beberapa orang menduga Haedar angkuh lantaran merasa dirinya anak pedangdut kondang, Elvy Sukaesih.

Warga juga mengatakan kalau Haedar kerap membuat ulah dan berperilaku layaknya jawara kampung.

Junaedi pun mengungkap fakta lain terkait amukan Haedar.

Menurut penuturan Junaedi, Haedar juga pernah memukul tukang nasi goreng.

Haedar melayangkan pukulan ke tukang nasi goreng tersebut lantaran tak diperbolehkan ngutang.

"Dia (Haedar) itu pernah mukul tukang nasi goreng soalnya enggak dibolehin ngutang. Digampar gitu mukanya," kata Junaidi, korban penganiayaan Haedar, Jumat (13/9/2019), seperti yang TribunStyle.com kutip dari Wartakotalive.

Junaedi juga menuturkan kalau Haedar sudah beberapa kali mengancam akan membakar warung miliknya.

Haedar merasa warung Junaedi yang kerap dijadikan tempat nongkrong ini bikin bising.

Junaedi pun relah lantaran Haedar sudah dua kali mengancam akan membakar warungnya.

"Resah lah kami karena dia sering seenaknya. Ngancam mau bakar warung saya itu dua kali," tuturnya.

Seorang penjaga warung lain, Asep Menon, juga memberikan kesaksian mengenai sosok Haedar.

Asep menuturkan kalau Haedar sering mengutang rokok di warungnya.

Haedar yang sering ngutang di warung milik Asep ini akan membayar kalau ditagih.

"Ada Rp 800.000 utangnya. Kalau minta rokok 2 atau 3 bungkus. Bayarnya ya kalau kita tagih," ucap Asep.

Asep mengaku memberi utang rokok pada Haedar karena berasal dari keluarga terpandang.

Kendati kerap ngutang, keluarga Haedar selalu membayarnya.

"Ya karena dia kan keluarganya terkenal. Tapi memang dibayar sih. Bonnya baru kemarin malam kami kasih ke keluarganya, sama Pak Sehan (anak keempat Elvy), tapi belum dibayar," lanjut Asep.

Putra Elvy Sukaesih, Haedar, yang mengamuk di sebuah warung milik warga ternyata mengalami skizofrenia.

Keluarga pun mengungkap penyebab skizofrenia yang diderita Haedar.

Gangguan psikologis yang dialami oleh Haedar ini membuat pihak berwajib merekomendasikan agar kakak Dhawiya ini dirawat di bagian kejiwaan RSKD Duren Sawit.

Keluarga besar Elvy akhirnya mengungkap kondisi terkini Haedar yang dirawat di RSKD Duren Sawit.(*)

Elvy Sukaesih Sebut Anaknya Tidak Gila

Penyanyi dangdut Elvy Sukaesih bersama kedua anaknya, Fitria dan Dhawiyah, berlinang air mata saat menjelaskan penyakit yang diderita oleh putra sulung Elvy berinisial HR.

Ditemui di kediamannya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019), Fitria mengatakan, selama ini keluarganya hanya tahu bahwa HR mengalami depresi.

Mereka baru tahu bahwa penyakit kejiwaan HR adalah skizofrenia.

"Kita juga baru tahu terus terang saja. Kita tahunya selama ini depresi, tertekan. Kita enggak pernah tahu, apa yang diidap sama dia," kata Fitria dengan mata berkaca-kaca.

Namun Fitria membantah anggapan kakaknya gila.

Secara medis, HR disebut menderita skizofrenia yang sebenarnya bisa diatasi dengan meminum obat dengan rutin.

"Kalau dibilang orang yang hilang ingatan, sakit jiwa, HR tidak begitu. Masih shalat masih semua, dia juga tidak gila. Dia bisa semua," ungkap Fitri sambil menangis.

"Aku enggak terima dia dibilang orang gila. Dia juga bilang 'ane enggak gila'," imbuh Elvy yang juga berlinang air mata.

Sebelumnya Fitria dan Elvy menjelaskan bahwa HR sebenarnya pernah dirawat untuk mengatasi penyakitnya.

"Beberapa waktu yang lalu memang pernah dirawat namun dinyatakan bisa kembali dan bersosialisasi normal. Artinya dinyatakan sembuh," kata Fitria.

Fitria menambahkan setelah dinyatakan sembuh HR menolak minum obat dan marah saat diminta berkonsultasi lagi dengan dokternya.

"Namun beberapa bulan ini menolak minum obat dan enggak mau ke dokter. Bahkan ngancam, sampai (bilang) istrinya 'saya ceraikan kamu'. Kita mengalami dilema dan kesulitan. Kita pengin HR cepat berobat," tutur Fitria.

Elvy mengaku pernah membujuk HR untuk kembali menjalani pengobatan, namun HR selalu menolak.

Pada Kamis (12/9/2019) pukul 19.30 WIB, HR mengamuk dan sempat menyerang Junaedi, seorang pemilik warung di dekat rumahnya.

Awalnya, HR menyuruh asisten rumah tangganya berutang tiga bungkus rokok di warung Junaedi.

Namun, rokok hanya tersedia satu bungkus.

Mengetahui tidak diberi rokok, HR datang kembali ke warung itu dengan membawa pedang dan menyerang Junaedi serta menghancurkan barang di sekitar warung.

Junaedi melarikan diri setelah diserang dan dilempar pecahan kaca.

Polisi tiba di lokasi kejadian pada pukul 21.30 WIB dan mengamankan HR di rumahnya.

HR kemudian ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved