Darurat Kabut Asap
Kabut Asap di Berau, Dinas Kesehatan Ungkap Bisa Membahayakan Kesehatan Anak, Sekolah Diliburkan
Bupati Berau Muharram meliburkan sekolah karena kabut asap di Berau kian pekat, Dinas Kesehatan Kabupaten Berau minta warga selalu kenakan masker
Sebaiknya kenakan masker dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar ruangan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Murjani membenarkan, pihaknya akan memberikan instruksi kepada setiap sekolah untuk meliburkan kegiatan belajar-mengajar.
"Menginstruksikan kepada pihak sekolah agar meliburkan siswa, terhitung mulai 16 September 2019, hingga 19 September 2019," ungkapnya.
Murjani menambahkan, masa libur sekolah ini bisa diperpanjang, jika kabut asap dalam beberapa hari ke depan, tetap belum normal.
• Kabut Asap Semakin Pekat, Kemenhub Pastikan Pelayanan Bandara di Kalimantan Tetap Beroperasi
• Dokter Ungkap Ada Bakteri di Paru-paru Elsa Fitaloka, Bayi yang Meninggal Diduga Terpapar Kabut Asap
• Kabut Asap di Kalimantan Timur Kian Parah, Para Kepala Daerah Ambil Kebijakan, Sekolah Diliburkan

Kemenhub Pastikan Bandara Beroperasi
Kabut Asap Semakin Pekat, Kemenhub Pastikan Pelayanan Bandara di Kalimantan Tetap Beroperasi
Hari ini Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) memastikan bandar udara di wilayah Kalimantan yang terkena dampak dari kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tetap beroperasi.
Sejauh ini Kemenhub tetap melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait guna menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat.
"Hingga saat ini kami terus memantau perkembangan kebakaran hutan tersebut, namun untuk Bandara tetap beroperasi.
Hanya saja penerbangan bisa mulai efektif setelah pukul 09.00 pagi di Sumatera," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan dalam keterangannya, melansir Kompas.com, Senin (16/9/2019).
Menurut Hengki, Kemenhub akan terus melakukan koordinasi dengan BMKG dan BNPB terkait kondisi cuaca dan sebaran asap.
Sehingga keselamatan dan keamanan masyarakat tetap terjaga.
"Kami mengimbau kepada AirNav dan operator seperti AP II untuk sangat berhati-hati membaca situasi dan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan BMKG.
Sehingga jika pada kondisi tertentu pesawat harus delay dan dilarang mendarat segera mendapat informasi," tutur Hengki.
Dia berharap, seluruh maskapai bisa melakukan pengoperasian penerbangan di wilayah Kalimantan dan Sumatera namun tetap memperhatikan informasi dari waktu ke waktu.