Darurat Kabut Asap

Sambil Bagikan 1.000 Masker Gratis, IWAPI Kaltim Jelaskan Dampak Buruk Kabut Asap ke Pengguna Jalan

Sebanyak 1.000 masker dari IWAPI Kaltim ini dibagikan secara gratis kepada para pengguna jalan yang melintas.

Penulis: Nevrianto | Editor: Doan Pardede
(TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)
MEMAKAIKAN MASKER - Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia ( IWAPI ) Kalimantan Timur, Nurhasanah memakaikan masker pada siswa yang melintas ketika IWAPI membagikan 1.000 masker di lampu merah depan Mal Lembuswana, Jalan Letjen Suprapto, Kota Samarinda Kalimantan Timur, Sabtu (21/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kaltim membagikan 1.000 masker di lampu merah depan Mal Lembuswana,  Jalan Letjen Suprapto, Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (21/9/2019).

Sebanyak 1.000 masker ini dibagikan secara gratis kepada para pengguna jalan yang melintas. 

Ketua IWAPI Kalimantan Timur, Nurhasanah mengatakan, aksi yang dikakukan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan untuk memberikan pemahaman fungsi masker kepada masyarakat.

Hal ini menjadi penting karena kabut asap juga mencemari udara Samarinda akibat kebakaran hutan dan lahan sejak sepekan.

Baca juga :

Kabut Asap Masih Selimuti Pontianak, Gelaran Pontianak Internasional Dragon Boat Ditunda

Dihiasi Kabut Asap Disusul Turun Rintik Hujan Warga Bukit Batuah Balikpapan Ibaratkan Rezeki Nomplok

"IWAPI berupaya membantu  tugas pemerintah pentingnya penggunaan masker untuk menangkal radikal asap. Sebab efeknya bisa mengebabkan ISPA,  menyerang tenggorokan bagi buat semua pengguna jalan maupun siswa disekolah,"ujarnya.

Pantauan TribunKaltim.co, saat kegiatan pembagian masker berlangsung, ada rombongan siswa yang sedang melaksanakan kegiatan olahraga dengan berjalan kaki kebetulan melintas. 

Rombongan siswa ini langsung menjadi sasaran pembagian masker anggota IWAPI Kaltim.

Nurhasanah mengatakan, pemerintah harus aktif menangani masalah kabut asap karena sudah memberikan banyak dampak kepada masyarakat dan dunia usaha, di antaranya mengganggu penerbangan dan gangguan kesehatan.

"Bahkan anggota IWAPI Kaltim ada yang  gagal terbang keluar daerah 3 hari lalu karena  biasanya memang aktvitasnya  anggota kami aktif bolak balik keluar kota  jadi terhambat,"ungkapnya.

IWAPI Kalimantan Timur membagikan 1.000 masker di lampu merah depan mal lembuswana, Jalan Letjen Suprapto, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (21/9/2019).
IWAPI Kalimantan Timur membagikan 1.000 masker di lampu merah depan mal lembuswana, Jalan Letjen Suprapto, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (21/9/2019). ((TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo))

Kordinator Sosial IWAPI Kaltim, Ani Juwairiyah juga mengungkapkan IWAPI juga membagikan masker ke sekolah demi mengingatkan pentingnya menggunakan masker saat udara mengandung kabut asap.

Bahkan, IWAPI juga memberikan edukasi ke siswa melalui dongeng ilustrasi penebangan hutan dan lahan yang tak mengindahkan peraturan dan pelestarian lingkungan.

BI jelaskan dampak kabut asap bagi perekonomian

Bencana kabut asap di Kalimantan Timur kurang lebih 10 hari belakangan ini, memancing respon Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim.

Respon tersebut dikarenakan, adanya gangguan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur karena serangan kabut asap.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengungkapkan, pihaknya akan melakukan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana.

Baca juga :

Dihiasi Kabut Asap Disusul Turun Rintik Hujan Warga Bukit Batuah Balikpapan Ibaratkan Rezeki Nomplok

ACT dan Komunitas Balikpapan Peduli Bencana Kabut Asap

Seperti, disampaikan olehnya, pihaknya akan mendorong adanya pembangunan fisik untuk bagaimana mencegah serangan kabut asap maupun penyadaran ditingkatan masyarakat.

“Resiko atau dampak dari kabut asap ini perlu dimitigasi,” ujarnya saat ditanya sikap apa yang akan dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim dalam menyelesaikan persoalan kabut asap melalui telepon selukarnya, pada Jumat (20/9/2019), siang.

“Memberikan penyadaran kepada masyarakat.

Dan meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana juga harus dilakukan.

Itulah yang kita maksud mitigasi pencana itu,” lanjutnya menjelaskan soal langkah-langkah BI Perwakilan Kaltim dalam menghadapi potensi kabut asap di masa mendatang.

Segera berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim, merupakan langkah awal dalam mitigasi bencana kabut asap ini.

Dibeberkan Tutuk, dampak dari serangan kabut asap ini cukup mengganggu perekonomian masyarakat di Kaltim.

Dan itu, dikatakan olehnya, sudah menjadi kepastian saat adanya bencana melanda.

“Tentu berdampak.

Baca juga :

Kabut Asap Mewabah, Kualitas Udara di Kukar Kalimantan Timur Masih di Bawah Ambang Mutu

Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Jumat (20/9/2019) Waspada Kabut Asap, Panas, dan Angin Kencang

Namun, relatif dampaknya.

Seperti bisa saya contohkan, saat atasan saya beberapa waktu lalu hendak datang ke Kaltim.

Karena kabut asap, maka penerbangannya ditunda hingga 12 jam.

Dan mesti dialihkan ke Balikpapan.

Padahal, sebelumnya harusnya mendarat di Samarinda,” paparnya.

Begitupula, dituturkan Tutuk, saat pelaku bisnis hendak menuju Samarinda menggunakan pesawat.

Tentunya, dijelaskan olehnya, saat kabut asap menyelimuti sekitaran Bandara APT Pranoto Samarinda akan mengganggu penerbangan.

Terlebih, adanya penghentian sementara aktifitas penerbangan di Bandara Baru Samarinda (BSB) beberapa waktu lalu.

“Mungkin ada komitmen bisnis yang hendak dilakukan tidak jadi dilakukan karena persoalan kabut asap.

Namun, tentunya kita tidak ingin menyalahkan pihak manapun karena persoalan kabut asap ini.

Tapi, bagaimana kita meminimalisir resiko dengan mitigasi bencana tadi.

Baca juga :

Bekas Karhutla di Lahan Gambut, Akan Ditanami Ubi Kayu dan Nanas

Atasi Karhutla Sepanjang Musim Kemarau, BPBD Kota Balikpapan Tambah 2 Posko Kebakaran

Itulah yang akan kita lakukan,” tandasnya.

Ditanyakan soal apakah ada perhitungan gangguan ekonomi yang ditimbulkan karena kabut asap ini, Tutuk menyatakan, pihaknya belum ada melakukan perhitungan kerugian yang dimaksudkan.

“Kalau itu belum kita lakukan perhitungan.

Jadi, saya belum tahu,” ujarnya singkat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved