Darurat Kabut Asap

Penanganan Karhutla di Lokasi Ibu Kota Baru RI, Bangun Posko Dekat Titik Api, Kehausan Habis Makanan

Shahar yang juga sebagai koordinator tim Zero Fire Forest itu mengatakan, anggota tim pemadam kemudian membangun posko di sekitar titik api.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/HO BPBD Penajam
Petugas berusaha padamkan api di RT 07 Kelurahan Gunung Seteleng, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019) siang. Tempat ini sempat padam namun ada lagi karhutla. Lokasi ini merupakan calon lokasi ibu kota baru RI. 

"Gantian antar regu. Kami janjian dengan regu lain. Sekitar jam sekian kami harus kembali, regu lain masuk. Begitu seterusnya.

Memadamkan api di hutan itu setengah mati, bukan perkara mudah," ujar Shahar.

Tersesat di hutan Tak hanya habis makanan, Shahar menyebut, masalah lain yang juga dialami tim adalah tersesat di dalam hutan.

Shahar mengatakan, ada anggota tim yang hendak keluar hutan usai pemadaman.

Namun tak sampai ke posko. Jalan kaki sudah berjam-jam, tapi tetap kembali ke tempat semula. Awalnya, dua tim sama-sama beranjak dari titik api yang sama menuju posko, karena api sudah padam. Jarak antar tim hanya 100-300 meter.

Namun, suatu saat, ketika dipanggil untuk mendekat, tim yang satu lagi justru menjauh sampai sahutan suara mereka hilang.

Menurut Shahar, hampir 4 jam, tim yang menghilang tidak juga kembali.

"Ternyata mereka berputar-putar tapi tetap kembali ke tempat semula, ini peristiwa aneh, pasti ada penunggu," kata Shahar.

Kejadian itu terjadi di daerah Labanan, Kabupaten Berau. Pingsan akibat asap Kemudian masalah lain, banyak tim kelelahan, bahkan pingsan karena asap.

Beberapa anggota tim harus dievakuasi keluar hutan, karena tak mampu berjalan akibat kelelahan.

Menurut Shahar, anggota yang kelelahan sampai pingsan harus digendong oleh rekan-rekan yang lain hingga keluar dari kabut asap.

Untuk itu, menurut Shahar, anggota tim yang ikut dalam pemadaman kebakaran hutan harus benar-benar diseleksi.

"Kondisi harus fit dan diberi pelatihan khusus. Kalau yang sakit-sakitan, lebih baik jangan ikut, malah kita yang repot di dalam hutan," kata Shahar.

Nah, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan instruksi tegas kepada Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek, agar seluruh jajarannya berupaya maksimal melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan lahan, sehingga tidak sampai terjadi bencana kabut asap di Kalimantan Timur.

Kapolri mengatakan, ada indikasi kesengajaan dalam kasus kebakaran hutan dan lahan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved