Darurat Kabut Asap

Penanganan Karhutla di Lokasi Ibu Kota Baru RI, Bangun Posko Dekat Titik Api, Kehausan Habis Makanan

Shahar yang juga sebagai koordinator tim Zero Fire Forest itu mengatakan, anggota tim pemadam kemudian membangun posko di sekitar titik api.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/HO BPBD Penajam
Petugas berusaha padamkan api di RT 07 Kelurahan Gunung Seteleng, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019) siang. Tempat ini sempat padam namun ada lagi karhutla. Lokasi ini merupakan calon lokasi ibu kota baru RI. 

Bahkan sebagian pelakunya sudah ditangkap, menjadi indikasi kuat, bahwa pembakaran hutan secara sengaja memang benar-benar ada.

Instruksi ini menjadi tugas berat bagi jajaran kepolisian, karena jabatan menjadi taruhannya. Termasuk bagi jajaran Polres Berau.

Nah, Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono kepada Tribunkaltim mengatakan, pihaknya memang mendapat instruksi langsung dari Polda Kaltim, yang juga merupakan terusan instruksi dari Mabes Polri, soal karhutla ini di Kalimantan Timur.

“Ini kebakaran hutan dan lahan ini memang menjadi atensi presiden dan atasan kami (Kapolri). Karena ini adalah instruksi dari panglima tertinggi kami, kami berusaha semaksimal mungkin menjalankan perintah,” kata Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (22/9/2019). 

Lalu bagaimana Polres Berau melakukan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan bencana kabut asap di wilayahnya?

“Setiap jam 10 malam, kami (Polres Berau) mendapat isntruksi dari Polda (Kalimantan Timur) tentang prediksi titik api yang mungkin muncul di wilayah Berau,” ujarnya. Prediksi ini menurutnya berdasarkan analisa dan hasil evaluasi citra satelit.

“Setiap hari kami di-warning (peringatkan) oleh Polda, untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Jadi sejak awal kami melakukan pencegahan, sehingga kebakaran dan kabut asap berkurang seperti sekarang. Ini kabut asap menurun dan jarak pandang meningkat,” kata Sigit.

Karena setiap malam mendapat peringatan dari jajaran Polda Kalimantan Timur, Sigit mengatakan, Polres Berau melakukan upaya represif dengan menangkapi para pelaku pembakaran hutan.

Pramuja Sigit Wahono mengatakan, dari puluhan kasus kebakaran hutan dan lahan, 74 kasus di antaranya terindikasi sengaja dibakar.

“Kami melakukan pengungkapan, penangkapan terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Sudah ada 9 tersangka yang kami masukan ke dalam (ruang tahanan),” ungkap Sigit.

Sigit bahkan kerap turun langsung ke lapangan untuk membantu anggota Polres Berau bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), anggota TNI dan masyarakat yang ikut berpartisipasi mengatasi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kecamatan.

Kejadian unik saat petugas padamkan karhutla

Perbagai pengalaman dialami para petugas saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

Bahkan ada kejadian unik dan langka yang mereka rasakan dan lihat saat di lokasi Karhutla.

Mulai dari menemukan bangkai ular berkaki tiga yang mati karena kebakaran hutan dan lahan, sampai "ditegur" dua beruan saat hendak masuk di kawasan hutan yang terbakar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved