Sedotan Plastik Bakal Dilarang di Rumah Makan di Balikpapan, Pengusaha Kuliner Angap tak Masuk akal
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali berencana memberlakukan larangan penggunaan sedotan berbahan dasar plastik
Penulis: Zainul | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah memberlakukan larangan penggunaan kantong plastik di seluruh supermarket dan ritel modern yang ada di wilayah kota Balikpapan.
Pemerintah kota Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali berencana memberlakukan larangan penggunaan sedotan berbahan dasar plastik di seluruh warung makan, Cafe, pusat kuliner, termasuk restoran yang ada di wilayah kota Balikpapan.
Larangan penggunaan sedotan plastik tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkot Balikpapan dalam melakukan pengurangan sampah plastik di Kota Balikpapan.
• Selain Kantong Plastik, Penggunaan Sedotan Berbahan Plastik Juga Bakal Dilarang di Balikpapan
• Mentawir Desa Wisata di Ibu Kota Negara RI, Miliki Hutan Bambu Luas Bisa Kurangi Penggunaan Plastik
• Satu Tahun Perpres Ini, ICEL Sebut Rendahnya Komitmen Pemerintah Penanganan Sampah Plastik di Laut
• Perangi Sampah Plastik, Anggota DPRD Katim Ini Kini Biasakan Bawa Botol Minuman dari Rumah
Rencana larangan penggunaan sedotan tersebut berbahan dasar plastik tersebut juga menuai tanggapan dari sejumlah pengusaha warung makan yang ada di kota Balikpapan,
mereka menyebutkan larangan tersebut sangat tidak masuk akal karena selama ini sampah plastik dari sedotan plastik hampir tidak ditemukan.
" Ini Saya kira tidak masuk akal ya, menurut saya sedotan plastik tersebut kecil kemungkinan untuk menyumbang volume sampah di kota Balikpapan, karena kan bekas sedotan plastik itu kecil kemungkinan merusak ekosistem," kata, Teti Ardat, salah satu pengusaha warung makan di kawasan Balikpapan Selatan.
Berbeda dengan pelaku usaha UMKM cafe di kawasan pasar Sepinggan, mereka beranggapan bahwa penggunaan sedotan plastik tersebut selama ini belum ada ditemukan tumpukan bekas sedotan yang mencemari lingkungan.
Bahkan sedotan plastik bekas tersebut justru banyak dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas sebagian masyarakat termasuk kalangan kalangan pelajar.
"Saya rasa belum ada temuan tumpukan sampah sedotan plastik yang mencemari lingkungan, karena kan kecil ukurannya, dan selama ini kan sedotan bekas itu justru dijadikan sebagai wadah kreatif, banyak dibuat hiasan bunga dan perhiasan rumah lainnya," kata Ilham Ahmad pengusaha cafe di Balikpapan Tengah.
"Harusnya pemerintah itu mengeluarkan larangan jangan menggunakan botol plastik karena itu justru yang banyak merusak biota laut dan mencemari lingkungan bukan sedotan plastik," lanjutnya
Mereka menyatakan tidak setuju dengan aturan yang melarang penggunaan sedotan plastik tersebut,
Namun demikian jika hal tersebut diberlakukan secara menyeluruh maka mereka akan tetap mematuhi aturan tersebut. (*)