Ditangkap Usai Membeli Sabu, YN Berharap Suaminya Bisa Jalani Rehabilitasi
Hingga saat ini, wanita yang memiliki seorang anak itu masih tidak menyangka suaminya AA (45) terlibat dalam kasus narkotika.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Siapa yang tidak terkejut ketika mendapatkan kabar salah satu anggota keluarganya berada di sel tahanan.
Sama halnya yang dialami oleh YN (38). Hingga saat ini, wanita yang memiliki seorang anak itu masih tidak menyangka suaminya AA (45) terlibat dalam kasus narkotika.
Kendati masih tidak menyangka dengan hal itu, namun dirinya sudah ikhlas dan mempercayakan kepada Kepolisian melakukan proses hukum terhadap suaminya.
• Pesta Sabu Gagal, Si Pembeli Sempat Diamankan Terlebih Dahulu Oleh Kepolisian Polsek Samarinda Ulu
• Selain Sabu, Polisi Amankan 10 Ribu Butir Obat Jenis LL di Kabupaten Yang Jadi Calon Ibu Kota Negara
• Sembunyikan Sabu di Bra, Ibu Rumah Tangga di Pulau Narkoba Samarinda Diringkus Kepolisian
• Oknum Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu, Ditemukan Satu Poket Sabu
YN menceritakan, malam saat suaminya diamankan Unit Reskrim Polsek Samarinda Ulu di Jalan Hasan Basri (Merak), Gang 1 pada 18 September 2019 lalu, suaminya keluar rumah menggunakan motor untuk membeli makanan untuk anaknya.
Namun, setelah ditunggu cukup lama, suaminya tak kunjung pulang.
Beberapa kali dirinya menelpon, tapi tidak ada respon dari suaminya. K
hawatir dengan kondisi suaminya, Nk kembali mencoba menelpon dan akhirnya diangkat, tapi bukan suaminya yang menjawab, melainkan personel Kepolisian.
"Suami saya keluar untuk beli makan. Tapi sejam kok belum pulang juga, saya telpon tapi tidak diangkat-angkat, akhirnya diangkat tapi polisi yang jawab," ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (24/9/2019).
Kendati malam itu juga dirinya disuruh datang ke Polsek Samarinda Ulu, namun YN baru datang ke Mapolsek pada keesokan harinya (19/9).
"Saya datang besoknya, dan memang suami saya ditahan karena memiliki sabu," jelasnya.
Lanjut dirinya menjelaskan, kendati telah pasrah suaminya diamankan, namun dirinya masih berharap agar suaminya dapat menjalani rehabilitasi, karena menurutnya suaminya itu hanyalah sebagai pengguna.
"Saya berharap agar bisa direhabilitasi. Dan, tidak benar jika suami itu beli sabu untuk pesta dengan teman-temannya," ucapnya meluruskan pemberitaan sebelumnya.
"Suami saya itu orang rumahan, banyak aktivitasnya dilakukan di rumah. Tidak ada juga gelagat aneh yang mencurigakan, biasa-biasa saja," sambungnya.
Saat bertemu dengan suaminya di Polsek, suaminya mengaku memang membeli sabu sebanyak 2 poket seharga Rp 150 Ribu per poketnya.
"Dia memang mengakui membeli, belinya hanya dua poket. Dia yang cerita sama saya langsung," pungkasnya. (*)