Kisah Tapol G30S/PKI di Balikpapan, Dituduh Ikut Pemuda Rakyat, Dipecat dari Tentara dan Diisolasi
Muradi pernah ditempatkan bertugas di Batalyon 609 dan menjadi penjaga rumah Panglima Kodam Mulawarman. Dan di tahun 1970 sebagai tahanan politik PKI.
Penulis: Ilo | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Perlakuan Muradi di penjara sebaliknya, dianggap seperti bukan manusia.
Nah, Muradi mendapat siksaan fisik yang pedih.
Tubuhnya yang masih muda, waktu itu sering mendapat bogeman mentah, dituduh Pemuda Rakyat.
"Awalnya saya dikasih makan. Sudah selesai makan dihantam sana sini. Badan disiksa," ujarnya.
Paling menyedihkan lagi, Muradi pernah diborgol bersama tahanan politik lainnya.
Pemborgolan Muradi berbarengan dengan tahanan lainnya.
Saat akan buang air kecil dan air besar, tidak dilepas harus sama-sama dengan kawan yang diborgol.
"Tangan saya diborgol. Sampai sakit pergelangan tangan saya," kata Muradi.
Tidak hanya Muradi, ada Wirya Wikrama, 60 tahun, yang bernasib sama.
Bedanya Wirya bukan seorang tentara tetapi orang sipil transmigran dari Karang Anyar Jawa Tengah.
Daerah transmigran yang disinggahi ialah Samboja, Kutai Kartanegara.
Ikut transmigrasi program dari Presiden Soekarno.
Wirya yang sudah memiliki anak satu sekitar tahun 1968 dituduh ikut dalam gerakan Barisan Tani Indonesia atau BTI.
Kronologisnya, Wirya sedang bertani menanam singkong.
Lalu didatangi pria berbadan tegap menggunakan pakaian sipil.