Puluhan Ahli Jantung Se Indonesia Berkumpul di RSUD AW Syahranie, Nobar Live Operasi Katup Mitral

Angka kasus penyakit jantung termasuk kelainan katup di Indonesia terutama pada kasus katup mitral tergolong sangat tinggi.

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
Peserta workshop pembedahan katup mitral melihat langsung proses operasi bedah jantung oleh tim bedah jantung RSUD AW Syahranie, Sabtu (28/9/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Angka kasus penyakit jantung termasuk kelainan katup di Indonesia terutama pada kasus katup mitral tergolong sangat tinggi.

Di beberapa pusat pelayanan bedah jantung, penyakit katup mitral adalah yang terbanyak dibandingkan penyakit katup jantung lainnya.

Dan, menempati urutan kedua kasus terbanyak pada kasus bedah jantung dewasa setelah kasus penyakit arteria koroner yang membutuhkan pembedahan.

Jaga Jantung Tetap Sehat, PR Aston Balikpapan Sering Lakukan Hal Ini dengan Rekan Kantornya

Wanita Berusia 73 Tahun Melahirkan Bayi Kembar di India, Sang Suami Malah Kena Serangan Jantung

Diduga Terkena Serangan Jantung, Pria Ini Tiba-tiba Meninggal Dunia saat Mobilnya Distop Polisi

Dokter di China Kaget, Kok Jarum bisa Berada di Jantung Bocah 11 Tahun

Penyakit katup mitral di Indonesia umumnya merupakan kelanjutan dari penyakit jantung reumatik, penyebab lain adalah proses degenaratif dan iskemia.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan jantung, saat ini setidaknya ada 19 center pelayanan bedah jantung baru yang dikembangkan di Indonesia.

Sebagian besar terdiri dari ahli bedah muda yang memiliki keinginan kuat untuk belajar lebih jauh mengenai penyakit katup jantung mitral secara lebih komperhensif dan mendorong para ahli muda baru untuk memiliki standard layanan pembedahan katup mitral yang lebih tinggi.

Namun, untuk dapat melakukan pelayanan yang memiliki keluaran yang baik, dibutuhkan pengalaman klinis yang mumpuni dan kerjasama tim yang baik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, keberhasilan operasi katup mitral tidak hanya ditentukan saat pembedahan, tetapi juga oleh manajemen pre-operatif yang baik dan informatif, perencanaan strategi pembedahan, proses pembedahan yang aman, dan pengelolaan paska operasi.

Selain dokter spesialis bedah jantung, operasi tersebut juga melibatkan peran dokter spesialis jantung dan dokter anesthesia yang memperdalam bedah jantung.

Pengenalan dan pengetahuan terhadap penggunaan TEE (Trans-Esophageal Echocardiografi) oleh semua pihak yang terkait dalam layanan bedah katup mitral akan turut memberikan strategi pembedahan yang tepat dan hasil keluaran yang lebih baik.

dr Ivan Joalsen Mangara Tua, Sp.BTKV, FICS mengatakan, untuk mempercepat kurva pembelajaran tim, RSUD AW Sjahranie (AWS) sebagai salah satu center pelayanan jantung terpadu di Indonesia, serta menjadi satu-satunya di Kalimantan, berinisiatif menyelenggarakan workshop pembedahan katup mitral yang melibatkan tidak hanya ahli bedah jantung, namun juga dokter spesialis jantung dan anesthesia bedah jantung.

"Harapannya, melalui kegiatan workshop ini akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter ahli bedah jantung dan tim secara komprehensif, mulai dari persiapan operasi, tindakan operasi hingga perawatan paska operatif," ucapnya, Sabtu (28/9/2019).

Workshop berlangsung selama dua hari, mulai hari ini Sabtu (28/9/2019) hingga Minggu (29/9/2019) besok, diikuti lebih dari 30 peserta yang berasal dari center jantung se Indonesia.

Pada workshop tersebut, penyelenggara mendatangkan narasumber dari RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta.

Selain melakukan kajian kasus, peserta juga dapat menyaksikan, serta bertanya langsung kepada dokter yang sedang melakukan operasi katup mitral, pasalnya operasi tersebut disiarkan dengan demo live dari ruang bedah RSUD AWS yang terkoneksi di ruang pertemuan Buana tempat peserta workshop berada.

Direktur RSUD AWS yang diwakilkan oleh dr Nurliana Adriati Noor, MARS menyatakan apresiasi yang sangat besar kepada Tim Pelayanan Jantung Terpadu RSUD AWS, dimana sejak dimulainya pelayanan bedah jantung 2014 lalu, hingga saat ini Tim jantung terpadu, terdiri dari spesialis bedah jantung, spesialis jantung dan anestesi, serta perawatnya tetap bisa menjaga kekompakan dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat baik Kaltim maupun daerah lainnya.

"Kedepan megiatan ini dapat dilakukan rutin setiap tahun, baik untuk kasus yang sama ataupun kasus-kasus jantung lainnya, agar semakin baik kualitas pelayanan jantung diseluruh pusat pelayanan Jantung," ucapnya singkat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved