Update Kondisi Ambon Terkini Setelah Diguncang Gempa Magnitudo 6,8, Ratusan Rumah Rusak, 9 Tewas

Update gempa di Ambon, yang dirilis BPBD Kota Ambon, 9 warga tewas dan ratusan bangunan mengalami kerusakan, warga Kota Ambon piling mengungsi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.CO/HO/Kompas.Com
Rumah dan bengkel terbakar saat gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/201 

TRIBUNKALTIM.CO - Update terkini gempa di Ambon bermagnitudo 6,8, mengakibatkan ratusan rumah rusak dan 9 korban tewas. 

Bencana gempa di Ambon bermagnitudo 6,8 berdampak pada rusaknya rumah warga dan jatuhnya korban.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data terbaru, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 374 unit.

Gempa Masih Terus Guncang Ambon, Berikut Data Korban dan Bantuan yang Diperlukan Pengungsi

Sering Terjadi Gempa Susulan, Warga Ambon Mengaku Pusing dan Mual

Gempa di Ambon, Listrik di Kabupaten Seram Bagian Barat Mati Total

Baik kerusakan ringan, sedang, dan berat.

Sedangkan warga yang meninggal dunia akibat gempa di Ambon berjumlah sembilan orang.

"Yang pertama catatan yang masuk di kita ini kurang lebih 9 orang meninggal dunia.

Rumah yang rusak itu ada 173 ringan, 127 rusak sedang dan 74 rusak berat," kata Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru didampingi Kepala BPBD Kota Ambon saat menggelar konferensi pers di Kantor Wali Kota Ambon, Sabtu (28/9/2019).

Adapun, pengungsi yang telah terverifikasi berjumlah 350 kepala keluarga.

Pemerintah Kota Ambon sendiri memiliki standar untuk menentukan kategori pengungsi yakni mereka yang terdampak langsung dengan gempa.

Menurut Gustav, puluhan ribu warga yang setiap malam ikut mengungsi ke sejumlah lokasi tinggi di Kota Ambon tidak termasuk dalam kategori pengungsi karena rumah-rumahnya tidak rusak akibat gempa.

"Kalau yang disebut pengungsi itu mereka yang terkena dampak langsung mereka sudah tidak bisa lagi tinggal di rumah mereka karena rumahnya rusak.

Itu kita kategorikan sebagai pengungsi tapi sebagai besar ini bukan pengungsi tapi mengungsi karena takut tinggal di rumahnya terutama yang tinggal di pinggir pantai.

Mereka ini siang tinggal di rumah dan malam lari ke ketinggian," ungkapnya.

Dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdampak gempa paling terparah adalah Kecamatan Teluk Ambon.

Menurutnya data terkait dampak gempa itu diperoleh langsung dari kepala desa, lurah dan raja yang ada di setiap desa dan negeri di Ambon.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved